Ketika Aku Tak Lagi Miskin Updated at Feb 16, 2022, 00:02
“Jika aku sukses, kaya, dan punya banyak mobil serta perusahaan seperti yang kau katakan, apakah kita tidak akan putus?”
Senyuman remeh wanita berkacamata itu cukup untuk menunjukkan segalanya. Wanita itu turun dari mobilnya, dan menatap lelaki dengan pakaian kumuh yang berdiri di seberang jalan. Seperti seorang pengemis yang tidak punya uang.
“Andai kau punya itu sekarang juga, mungkin aku tidak akan meminta putus darimu!”
Tangan lelaki itu mengepal. Dia menatap tajam wanita yang amat dia cintai, prioritas utama dalam hidupnya, satu-satunya harapan yang dia punya. Namun itu mungkin dulu, karena sekarang, dia hanya bisa mengumpati kebodohannya karena berpacaran dengan wanita murahan seperti yang ada di depannya.
“Jadi, apa kau lebih memilih bersama pria bermobil itu?”
Kekehan ringan terdengar. Bibir semerah ceri itu melengkung, menertawakan pria malang yang kini berdiri tepat 2 langkah di depannya. Tepat seperti pengemis yang duduk di belakang mereka.
“Kau itu miskin, Aldi. Kau juga tidak akan pernah sukses, maka dari itu, sebelum aku menyesali keputusan bodohku,lebih baik kita mengakhirinya sekarang. Kau tidak lebih dari sekedar sampah! Dan sampah itu harus dibuang!”