bc

Love is Sweet

book_age18+
986
FOLLOW
4.6K
READ
possessive
contract marriage
family
CEO
billionairess
sweet
bxg
humorous
office/work place
brutal
like
intro-logo
Blurb

WARNING!!!! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR 18 + DAN UNSUR HUMOR SERTA KEBUCINAN YANG HQQ.

***

Aldo tidak ingin menikah atau pacaran karena menurutnya, dia terlalu sempurna untuk para kaum hawa yang tidak sempurna. Semua tau prinsip si lelaki perfeksional itu. Namun, ketika ia berjumpa lagi dengan Key. Gadis pecicilan, punya alergi air mata dan sangat membenci Aldo. Membuat ambisi pemuda sombong itu runtuh.

Karena, dari dulu sampai sekarang. Tidak ada gadis yang sempurna, tidak ada gadis yang bisa disandingkan dengannya. Kecuali dia-- Key Rogers—. Gadis dan sahabat masa kecilnya yang bahkan sangat tidak peka pada semua perhatian yang Aldo berikan padanya.

______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Cover : Pinterest

Font : Canva Free (Open Sans,Open Sans extra bold)

chap-preview
Free preview
Bagian 1: Pertemuan Pertama dengan Musuh Lama
*** LOVE IS SWEET |BAGIAN PERTAMA | Ada kata sebelum mengakhiri Ada alasan sebelum memulai Dan ada berjuta Alasan kenapa harus meninggalkan *** Key POV: "Kau harus semangat Key, buktikan bahwa kau adalah lulusan luar negri. Kau pasti bisa masuk GH-Group! Ayolah, kapan kau merasa masuk ke sana itu adalah sesuatu yang menyulitkan? Kau terlihat sedang gugup di mataku."  "Ya...ya...ya, kau cerewet sekali. Aku pergi dulu!" Gadis yang menjadi pendengar itu hanya menganggukkan kepala saja. "Kau pasti bisa Key, aku percaya kau pasti bisa!" teriak Keiko dari ambang pintu dengan sedikit heboh. Sementara Key yang sudah melangkah pergi hanya melambaikan tangan nya pada Keiko. Dengan senyum manis yang melekat di wajah gadis itu.  Key berjalan sambil sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan nya. Tidak mahal, hanya sekitar Rp 50.000 saja. Setelan jas formal yang ia kenakan sama-sekali tidak terlalu menarik perhatian orang-orang di sana.karena semua orang yang berlalu-lalang juga mengenakan setelah formal sama seperti nya.  Key Watson namanya. Gadis 28 tahun yang memilih kembali ke Indonesia setelah menempuh pendidikan magister nya di negeri Paman Sam. Bermodalkan basik ilmu 'ekonomi dan busines' yang sudah ia pelajari, gadis dengan rambut kucir kuda itu memantapkan tujuan nya untuk menjadi bagian dari salah-satu perusahaan saham besar di Indonesia, 'GH-Group'. Perusahaan saham yang sudah di kenal sejak nenek moyang mereka. Sebenarnya Key sangat tidak ingin menjadi bagian dari perusahaan itu, namun. Ayah Key percaya bahwa ia bisa melawan rasa takut yang paling besar di dalam hidupnya. Jika bertanya apa Key percaya? Ia juga tidak yakin, namun ketika ada seseorang yang memberikan rasa percaya pada kita. Maka semua bisa dilakukan, bahkan hal yang tadinya terasa mustahil untuk dilakukan akan bisa dilakukan. Key selalu ingat akan hal itu, dan itu sebabnya ia bisa berada di posisinya saat ini. Langkah Key berhenti sebentar di depan gedung besar itu, ia menghela nafas nya untuk menghilangkan rasa gugup nya.Semua orang pernah gugup, hanya cara mereka mengatasi rasa gugup itu saja yang berbeda. Terdengar bijak memang, tapi percayalah bahwa itu juga merupakan sebuah kutipan dari kutipan yang diambil dari kutipan juga. Ya intinya, itu hanyalah semacam kata-kata bijak milik mereka. Siapa juga yang tau siapa yang menciptakan kata-kata itu sebelumnya? Langkah gadis itu kembali membawaNya memasuki gedung besar itu. Hingga ia sampai di ruangan yang sudah di huni oleh orang-orang yang juga sama dengannya. Key mengambil duduk di kursi kosong. Menarik nafas dalam dan berusaha untuk tidak terpengaruh dengan suasana tegang dari sekelilingnya. Mahlum, ini adalah tahap wawancara untuk mereka semua. Jadi wajar-wajar saja, jika memang semuanya merasa sedikit gugup. Namun Key merasa sedikit beruntung, di negeri Paman sam, ada salah-satu hal yang tidak diajarkan ketika dia berkuliah di dalam negeri. Kuliah di luar, lebih banyak mengajarkan kepercayaan diri dan pengembangan soft skill. Jika dibandingkan dengan beberapa universitas di tanah kelahiran, universitas di luar negeri lebih banyak mengajarkan mengenai ilmu-ilmu yg akan kita gunakan nanti nya di dunia pekerjaan. Bukan hal abstrak yg membuat kita bertanya-tanya tujuan dan apa maksud dari perkuliahannya kita. Key sedikit mengalihkan perhatianya pada sosok lelaki yang sepertinya sedang gelisah. Sangat ketara jika dibandingkan dengan lelaki yang terlihat santai di sebelah lelaki tadi. Key tersenyum dalam hati. Penampilan lelaki terlihat menawan, namun minus nya adalah karena kecemasan nya yang begitu ketara. Kaki lelaki di sebelahnya bahkan bergetar,Key punya ide. Ya biasalah, cewek pasti banyaklah idenya. "Hey, siapa nama mu?" sapa Key  "Aku?" jawab lelaki yang tadi duduk di sebelah Key sambil menunjuk dirinya. Melihat anggukan dari Key, lelaki itu kembali menjawab "Aku louis, Louis Bertman!"  Key tersenyum sambil mengangguk, "Bisa kau bukakan satu kancing kemeja di lengan mu itu. Aku rasa aku membutuhkan nya!"  Louis menatap kancing baju di pergelangan tangan nya, awal nya ia ragu. Namun ia melepaskan kancing baju itu dan memberikan nya pada gadis di sebelah nya. Luis menatap Key yang bangkit dari duduk nya dan meletakkan kancing baju nya tadi di bawah pot bunga yang tidak jauh dari mereka. Key sudah kembali duduk "Ada pepatah kuno mengatakan, kalau kau ingin kembali ke suatu tempat. Kau harus mengubur kancing di tempat itu!" seru Key memamerkan senyum nya.  Louis hanya menggelengkan kepala, namun perbuatan gadis di sebelahnya itu benar-benar membuatnya sedikit tenang. Key tersenyum saat lelaki itu tidak lagi segelisah beberapa saat lalu. "hey!"  Key berbalik saat merasakan ada yang memanggil nya, "Ada apa?" serunya saat menatap seorang gadis dengan kemeja hitam sedang menatap nya. "Apa yang kau katakan itu benar?" seru sosok seorang gadis dengan nada bicara yang pelan membuat Key menarik kembali sudut bibir nya.  "Tidak, itu tidak benar. Aku melakukan nya agar dia tenang!" kekeh Key  "Kau hebat, tapi aku pernah mendengar nya juga!"  "Haruskah aku mengubur kancing baju mu juga?"  "Hahaha, tidak perlu. Ahhh, nama ku Layla. Aku berada di belakangmu saat tes Akademic. Nilai mu tertinggi bukan? Kau hebat!Kelihatan sekali kau bukan lulusan dari Indonesia"  "Aku Key, Key Watson!"  Key menjabat tangan Layla yang duduk di belakang nya dengan senyum. Ia kembali duduk menghadap depan sambil menghela nafas nya. Ia lalu melirik handpone nya yang sudah menunjukkan waktunya tes wawancara.  ***** Aldo POV :    Sosok lelaki dengan rambut berantakan, selimut awut-awutan sedang terlelap. Ruangan remang-remang karena lampu yang tidak dinyalakan. Hanya cahaya yang memaksa menerobos dari balik gorden jendela itu lah yang menjadi penerang di dalam ruangan putih bersih itu. Bahkan sosok itu tidak menghiraukan bahwa ada sosok lain yang juga sedang menghirup udara di ruangan yang sama dengannya.   Sosok lelaki yang sedang berdiri itu menatap sosok itu dengan tatapan tidak terbaca. Dengan perlahan langkah nya mendekat, menatap lelaki itu untuk memastikan sekali lagi. Menarik nafas, lalu menaikkan tangannya sebelum…."Bos, kau harus segera bangun. Anda harus melihat grafik nya, kita sudah berbeda 2 poin dari mereka!"  "Pergi lah, aku masih ingin tidur!" sosok lelaki yang ternyata tidak benar-benar terlelap itu menjawab dengan suara serak basaknya. "Masih ingin tidur? Ayolah bos, setidaknya Anda harus bangun untuk pagi ini!"  "Aku tidak tidur selama 2 hari demi perusahaan konyol itu, mengertilah!Atau jika kau ingin gajimu aku potong selama 5 hari 30 menit. Maka aku akan bangun sekarang"  Ben menghela nafas nya dan kembali keluar dan berjalan menuju ke arah 2 orang lelaki yang sedang sibuk berkutat dengan layar monitor di depan mereka dengan grafik garis-garis yang tertera di dalam layar itu. Jika sudah berbicara dengan upahnya, ia akan diam. Enak saja mau dipotong 5 hari 30 menit, mau makan apa anak istrinya nanti? "Bagaimana?"  "Sama saja, boss masih ingin tidur. Kata nya kita harus menyesuaikan semuanya sesuai dengan rencananya. Jangan sampai ada yang melenceng untuk kali ini atau kita bertiga akan kehilangan pekerjaan ini!" ujar Ben memperhatikan layar yang terpajang di depan nya.  "Kehilangan pekerjaan benar-benar menyulitkan di masa sekarang ini! Benar-benar sialan kau Ben!" kesal Logan hendak melemparkan beng-beng yang ada di atas meja. Namun utung, Logan malah menarik tangannya kembali. Membuka beng-beng itu dan langsung memasukkan semua isinya dengan sekali gigitan. Ben hanya mencak-mencak sendiri, padahal ia sudah menyiapkan tangannya untuk menangkap makanan enak itu. "Ck, hentikan omong kosong kalian berdua. Kita sudah unggul 2 poin di bandingkan dengan J-Gruop. Aku rasa kita pasti akan menang lagi kali ini!". Oliver yang masih sibuk dengan semua angka-angka di depan nya memilih untuk menengahi acara debat kedua rekan kerja nya yang memang sedikit menyebalkan.  Dari antara tiga manusia yang sedang bekerja itu, Oliver adalah yang paling waras. Ben adalah sosok sugar daddy yang sedikit sinting. Bisa-bisanya lelaki yang lebih tua dari mereka itu masih bertahan menjadi sekretaris pribadi dari sang boss besar mereka. Sementara Logan adalah jenis lelaki bad boy yang sangat mencintai ayam goreng. Bahkan lelaki itu putus dengan kekasihnya hanya karena masalah rebutan ayam goreng. Sangat-sangat langka, namun masih Oliver akui menjadi manusia karena Logan itu pintar. "s**t!" umpat Logan  "Kau mengumpat? Ada apa?" panik Ben yang langsung melompat dari depan dan menatap layar monitor lelaki itu. "Kita benar-benar akan menang kali ini Ben. Kau lihat? 'J-Group' semakin menurun! Aku bahkan  tidak percaya rencana Bos kali ini benar-benar di luar dugaan ku!" ujar Logan dengan senyum yang mengembang di wajah nya.  "Kita menang, grafik kita sudah berada di atas. Keputusan dari direksi juga sudah memihak kita!" heboh Oliver tidak jadi merasa kesal dengan si pecinta ayam goreng itu. Ben tersenyum, kali ini ia tau alasan dari atasannya itu mengatakan tidak tidur selama dua hari ini. Ben segera memasuki kamar sang bos dan menatap sang atasannya yang masih tetap tidur.  "Boss, kita menang. Kita beda 10 poin dengan J-grup, direksi sudah memihak pada kita! Aku sekarang tau alasan Anda mengapa membuat kamuflase dengan tiba-tiba merekrut jabatan General Magener!"  "Aku tidak merekrut Ben, kau seharusnya sudah banyak belajar dari trikku kali ini bukan? Kita sengaja membuat berita bahwa GH-group akan merekrut GM lagi, tapi GM kita akan tetap sama. Ini hanyalah permainan!" kekeh Aldo yang sudah membuka sedikit matanya, namun ia kembali menutup mata nya karena silau dari jendela kamarnya. Namun dengan senyumnya yang mengembang di wajah bantal itu. Masih nyaman bergelut dengan kasur nya. "Anda sengaja melakukannya untuk menarik perhatian pada penanam modah bukan Bos?" "Aku rasa kau benar!"  "Daebakkk, ide anda benar-benar di luar biasa Bos. Aku bangga pada mu!"  Aldo yang lagi-lagi mendapati pujian kali ini benar-benar membuka kedua matanya dan menatap Ben, lelaki paruh baya yang sudah lama menjadi sekretaris pribadinya.  "Untuk menahlukkan para investor, maka kau harus bisa merasakan posisi mereka Ben. Domba lemah akan di makan oleh serigala kelaparan yang selalu mengintai mereka. Sudah lah, aku ingin tidur lagi dan pukul 5 sore aku akan ke kantor. Beri tahu Cecil hal ini!" Aldo masih sempat-sempatnya memberikan wejangan pada Beni. Padahal wejangan itu juga berasal dari sosok gadis. "Baik boss!"  **** Damian POV: Brakkk.. Bantingan di meja itu membuat semua orang yang sedang duduk di atas bangku dengan layar monitor di hadapan mereka terkejut. Mereka sedikit mencuri pandang ke arah sosok lelaki yang membanting meja itu. Tidak berani menatap sosok itu secara terang-terangan. "Siall, kita kalah!"  "Boss, kita hanya beda 10 point dari mereka. Jika di analisis, strategi dari GH-Group benar-benar di luar dugaan kita!"  Damian, lelaki itu menatap sosok sekretarisnya yang masih saja berani membuka suara di saat keadaan hatinya sedang membutuhkan pelampiasan emosinya. Damian menarik kedua sudut bibirnya, "Ya, kau benar. Kita hanya berbeda 10 poin dengan mereka.  Dan, aku tidak ingin menatap kalian semua, semua yang berada di ruangan ini besok."  Brakkk..  Pintu kembali terbanting saat Damian keluar dengan emosi yang meluap-luap. Bahkan rasanya emosi lelaki itu bisa membakar kertas-kertas yang berserakan di lantai. Semua yang ada di ruangan itu menghela nafasnya. Mereka harus kehilangan pekerjaan lagi. Semua tatapan lalu menatap Josua, sang sekretaris yang juga berdiri dengan bengong karena semua tatapan tertuju pada nya.  Josua menggaruk tengkuk kepalanya yang memang gatal, sebagai sekretaris ia memang harus siap tidak mandi selama berdekade. Ia langsung bergegas keluar meninggalkan aura-aura ingin membunuh yang berada di dalam ruangan itu. Sementara di dalam ruangan, semua pegawai Damian hanya bisa saling menatap satu-sama lain dan menghela nafas nya dalam.  Sudah dimarahi, dipecat lagi. Kurang apa coba? Apalagi di masa-masa ini mencari pekerjaan itu sangat susah. Saingan banyak, lain lagi yang fresh graduated yang juga banyak menjadi saingan berat. Dan dari semua orang yang ada di dalam ruangan itu, Geby –si anak magang—merasa paling miris. Baru saja dia 3 bulan magang, jika diperhitungkan lebih detail lagi. Besok adalah hari terakhir masa magang Gaby, namun belum juga diangkat menjadi pegawai tetap. Sudah di pecat lagi.  Miris sekali ya bund.  "Yang sabar ya Geb, semua pasti akan indah pada waktunya!"  "Indah gundulmu, indah darimananya? Baru aja besok siap magang, udah kena pecat!"  Manusia-manusia yang ada di dalam ruangan itu langsung ngakak seketika, menertawakan penderitanaan Gaby si anak magang. Sebenarnya bukan hanya menertawakan Gaby sih, tapi lebih tepatnya menertawakan penderitaan bersama mereka.  "Ya Tuhan, tolong aku...!"  "Ya Chika, malah nyayi lagi!" Geby menatap teman sesama anak magangnya,--Chika. Namun Chika sudah lebih dulu di angkat menjadi pegawai tetap dua hari yang lalu. Astagah, mimpi apa ya Gaby semalam hingga bisa-bisanya mengalami musibah seperti ini? " Udah-udah, kita kemas-kemas barang aja deh. Semalam aja semua bagian divisi keuangan kena pecat. Kamu melamar aja besok di divisi itu, siapa tau kena terima!" Dimas, senior mereka memberikan saran. Membuat mereka lagi-lagi harus tertawa dengan keras. Tidak peduli dengan omongan divisi sebelah yang pasti akan membuat mereka menjadi hotnews sekantor lagi. Ya…Biasyalah! "Trus hampir siap magang, kena pecat lagi gitu Mas? Mendingan jadi pengangguran aja sekalian!" Gerutu Chika yang membuat Gaby mau tidak mau ikut ngakak lagi. Apa yang dikatakan Chika benar adanya, jika hanya untuk menjadi pegawai magang yang gajinya setengah namun tugasnya segudang itu. Say no saja ya lebih dulu, Gaby lebih baik menjadi seorang penulis saja jika tau seperti ini akhirnya.  Menyesal sudah ia menjadi mahasiswa ambis dengan segudang laporan-laporan sampai menyita waktu tidurnya yang hanya sedikit hanya demi surat pemecatan ini. Jika sudah begini, apa kata mereka yang menyiksa kita ketika kuliah? Tidak ada kan? Gaby jadi menyesal tidak pernah mengikuti organisasi semasa ia kuliah dulu. Dan tidak mengikuti saran temannya yang selalu santuy no coment.  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Love Match (Indonesia)

read
173.4K
bc

Over Protective Doctor

read
475.2K
bc

Mendadak Jadi Istri CEO

read
1.6M
bc

Hurt

read
1.1M
bc

Hate You But Miss You

read
1.5M
bc

Cici BenCi Uncle (Benar-benar Cinta)

read
200.4K
bc

Secret Marriage

read
943.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook