bc

The Blind Prince (Indonesia)

book_age18+
20
FOLLOW
1K
READ
mate
prince
vampire
another world
first love
rejected
rebirth/reborn
supernatural
vampire's pet
crown prince
like
intro-logo
Blurb

Perang besar di dunia paralel belum berakhir. Lucifer memutuskan untuk turun tangan, dia mengirimkan putrinya ke bumi, untuk menghasut para klan yang melarikan diri ke sana.

Namun, Key Watson malah bertemu dengan matenya—Edward, vampire dingin dengan harum lavender yang membuat semua misi yang diberikan oleh sang ayah hancur begitu saja.

Edward dan Key menyadari akan kesalahan itu, tidak seharusnya hal itu terjadi. Namun, apakah pilihan Edward? Haruskah dia kembali membuka perang yang lebih besar hanya karena gadis beraroma tubuh Lavender yang menarik perhatiannya?

chap-preview
Free preview
1 ; Bangkit Kembali
“Dia berhasil!” Travold, Harry, Jack, yang tengah menunggu di luar lekas berlari ke dalam. Nafas Travold legah begitu mendapati Kireyna yang sudah sadar. Lelaki itu membuka jubahnya, dan meletakkannya di kaitan pintu yang ada tepat di sebelahnya. “Aku pikir kau tersesat, dan tidak akan sadar, Kirey!” itu ocehan pertama dari Harry. Seperti biasanya, dia memang selalu bercanda tidak tahu pada tempatnya. Kirey yang berhasil menyandarkan tubuhnya di pinggiran ranjang, dibantu oleh Travold menatap semua yang juga menatapnya dengan sebuah senyuman. Tubuhnya masih lemas, entah berapa energi kehidupan yang diambil Edward dari tubuhnya. Yang pasti, dia berhasil melakukan ritual itu. Dan juga sangat bersyukur karena tubuh Kirey tidak tersesat di alam yang lain. Beberapa tetua klan vampire yang tadi ikut membantunya, pamit undur diri. Mereka juga terlihat kelelahan dengan ritual yang sudah berjalan sejak 3 hari 3 malam. Namun demi saudaranya, apapun akan Kirey lakukan. Dia tidak ingin selamat, namun tidak dengan suadaranya—Edward. Seluruh kerajaan di jaga ketat selama Kirey tidak sadarkan diri, dan ritual itu berlangsung. Travold memimpin langsung penjagaan di istana dengan para pemimpin klan lainnya. Semuanya berusaha untuk menjaga daerah perbatasan, agar tidak terjadi hal yang tidak mereka inginkan. “Sayangnya aku masih melewati tempat-tempat itu, Harry.” Harry tersenyum lebar. Dia lekas memeluk sepupunya itu, dan menghela nafas legah. “Aku benar-benar tidak bisa tidur selama 3 hari 3 malam ini karenamu, Kirey. Bahkan aku tidak memiliki nafsu untuk makan.” Itu kebohongan besar. Karena faktanya, Harry adalah orang yang menghabiskan semua makanan di kerajaan. Tidur seperti kerbau, dan sama-sekali tidak seperti yang dia katakan. Travold menyingkirkan Harry yang sejak tadi benar-benar membuatnya kesal. “Jangan membual, Harry. Bukankah kau adalah orang yang menghabiskan sisa-sisa makanan di saat malam hari? Kau bahkan sengaja bangun lebih awal untuk mendapatkan jatah lebih banyak!” seru Jack. Pengeran klan elf itu membuat suasana di ruangan dipenuhi dengan gelak tawa. Jack dan beberapa pemimpin klan lainnya hanya menatap dari luar, tidak berani untuk masuk, tanpa persetujuan dari Travold. Pemimpin dari semua kerajaan yang ada di Middle Earth. “Aku merindukanmu, bagaimana perasaanmu?” Travold tersenyum, setelah 3 hari 3 malam tidak pernah melengkungkan sudut bibirnya. Lelaki itu lekas menarik tubuh Kirey yang masih lemas ke dalam pelukannya, mencium aroma rambut Kirey yang selalu membuatnya nyaman. “Seperti yang kau lihat, Trav. Aku baik-baik saja, kau terlihat lebih kurus daripada sebelumnya!” “Dia pasti sangat mengkhawatirkanmu, Kirey.” Harry kembali memperkeruh suasana. Kirey menahan diri saat mendengar erangan dari sebelahnya. Dia menatap jemari Edward yang mulai bergerak. Semua mendekat, mengelilingi Edward dengan penasaran. Perlahan, mata semerah darah itu mengerjap. Kirey menaikkan sudut bibirnya, dia…dia ingin melihat reaksi Edward. Namun setelah mata semerah darah itu terbuka dengan sempurna, sama-sekali tidak ada yang terjadi. Edward bahkan tidak melihat ke arahnya, membuat Kirey sedikit bertanya-tanya dalam hati. Mereka semua saling menatap satu sama lain. Menunggu beberapa menit lagi, dan sama saja, Edward benar-benar tidak melihat dimana arahnya berada. “Ed? Apa kau mendengarku?” “Kirey? Itu kau?” seruan kaget itu membuat Kirey semakin merasakan ada sesuatu yang janggal. Kenapa Edward sama-sekali tidak menoleh padanya? “Ed…katakan apa yang terjadi padamu!” “Aku…aku tidak bisa melihatmu, semuanya kenapa…gelap? Apa kalian tengah mematikan lampunya? Aku dimana?” Pertanyaan beruntun itu membuat Kirey mendadak syok. Ruangan tempat mereka dipenuhi dengan cahaya. Bahkan cahaya matahari menembus masuk lewat dari gorden. Tapi, kenapa Edward mengatakan jika semuanya…gelap? Edward berusaha untuk mencari cahaya. Dia mengedipkan matanya beberapa kali, tangannya meraba-raba apa yang ada di depannya. Namun sama-sekali tidak ada, kenapa? Kenapa dia tidak bisa menemukan satupun cahaya. Apa lagi-lagi Edward hanya bermimpi? Tapi tidak mungkin, karena dia jelas merasakan jika ada banyak orang yang kini berada di sekitarnya. Dia juga mendengar suara Kirey—adiknya, dengan sangat jelas. Tidak seperti mimpi-mimpinya, dimana saat dia berhasil mendengar suara Kirey, tidak lama kemudian, dia akan terjatuh lagi dan kehilangan jejak suara yang terus memanggil namanya itu. “Ed…” Lagi-lagi panggilan itu membuat Edward harus meraba-raba. Dimana? Kenapa dia tidak bisa melihat apa-apa? Kirey menggigit bibir bawahnya pelan, berusaha untuk menahan isakan tangis yang sebentar lagi akan meledak. Harry yang biasanya tidak bisa serius, kali ini benar-benar terdiam dan ikut syok. “Bubarlah, aku butuh waktu beberapa saat dengannya.” Putus Kirey. “Kirey, apa…” “Trav, aku juga ingin kau pergi. Aku ingin memastikan sesuatu!” Perintah itu mutlak. Semua yang mendengar itu juga buru-buru menjauh dari ruangan itu. Kini tinggal Kirey, dan Edward yang terus meraba-raba. Kirey menahan isakannya dengan tangannya. Dia menatap Edward yang berusaha untuk bangkit dari ranjangnya, dan meraba-raba yang ada di depannya. Kirey mengambil tangan Edward, menggenggamnya erat, dan mendekat. “Ed…apa kau tidak bisa melihatku?” Edward menggeleng. “Kirey, kau dimana? Kenapa semuanya gelap? Aku tidak bisa melihat apa-apa! Kenapa bisa begini, kenapa kau bersembunyi?” “Ed…” Kali ini isakan Kirey tidak lagi bisa di tahan. Hal itu membuat Edward juga berhenti berusaha. Dari balik pelupuk matanya muncul cairan bening yang mengalir dan membasahi wajahnya. Beberapa menit berlalu, Edward menyadari sesuatu hal. Lampu tidak gelap, dia bisa mendengar jika burung-burung di luar berkicau dengan riang. Itu menandakan jika matahari tengah bersinar. Jadi masalahnya bukan ada pada lampu atau cahaya, tapi pada matanya. “Aku…aku tidak bisa melihat. Benar begitu?” isak Edward, dia benar-benar merasa terpukul. Isakan tangis Edward semakin kencang. Kirey tak kuasa menahan dirinya, dia menarik tubuh Edward dan memeluknya erat. “Maaf…maaf Ed, aku tidak tahu kenapa itu bisa terjadi. Semuanya berjalan dengan lancar saat aku melakukan ritualnya, aku tidak…aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi!” raung Kirey. Dia juga ikut merasa terpukul. Raungan tangis Kirey sama seperti saat menemukan tubuh Edward yang tidak sadarkan diri usai perang mereda. Edward menggeleng. Dia berusaha untuk mencari dimana wajah Kirey berada. Tangannya diarahkan, dan Edward menghapus jejak air mata yang ada di wajah Kirey. “Apa kau baik-baik saja? Itu…itu bukan salahmu, tidak ada yang salah, aku mohon jangan menyalahkan dirimu. Aku sendiri tidak bisa menyangka, jika aku bisa kembali menghirup nafas. Aku pikir, perang besar itu…itu adalah hari terakhir aku bisa melihat kalian semua! Aku…aku harus berterima kasih padamu, Kirey!” Isakan Kirey masih terdengar jelas. Telinga Edward masih sangat peka, sebagaimana vampire pada umumnya. Dia menarik tubuh lemah adiknya pada pelukannya. Sekalipun Edward memang terpukul, namun dia tahu jika adiknya sudah berusaha. Dan Edward, mungkin sudah di takdirkan untuk kehilangan penglihatannya.  “Kita semua sudah berusaha, dan tidak ada yang di salahkan. Aku berterimakasih padamu, tolong jangan bersedih lagi, Kirey!” 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.4K
bc

My Secret Little Wife

read
98.4K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.0K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook