Terima Kasih Telah SetiaDiperbarui pada May 23, 2022, 21:26
“Terima kasih sudah menjadi istri cerdasku tanpa membuat suamimu terlihat bodoh. Kamu wanita kuat tanpa menjadikanku terlihat lemah, semoga cinta kita sampai jannah ya, Sayang.”
Merupakan sebuah keberuntungan bagi Daffa yang hanya lulusan sekolah menengah dan hanya seorang buruh kasar di pabrik, mendapatkan seorang istri yang pintar, cantik dan lulusan perguruan tinggi yaitu Ziana. Rasa sakit hati karena dikhianati kekasih hatinya yaitu Zeva yang rupanya bermain serong dengan adik tirinya sendiri---Anhari, lenyap sudah tak berbekas. Menyisakkan rasa syukur karena dengan perginya seorang pengkhianat seperti Zeva, akhirnya dia mendapatkan istri yang begitu manis, sabar dan cerdas seperti Ziana.
Tinggal seatap bersama dengan Ibu Mertua dan Ipar yang merupakan mantan kekasih dari sang suami, membuat Zeva merasa tak nyaman. Terlebih Liana---sang Ibu Mertua tampak lebih mengutamakan menantu dari anak kesayangannya yaitu Anhari. Kerap sekali Ziana diperlakukan seolah pembantu di rumah itu, begitupun Daffa yang sejak lajang hanya dimanfaatkan oleh Liana untuk menopang hidup mereka dan membiayai sekolah Anhari hingga anaknya itu lulus dan mendapatkan pekerjaan yang bagus. Namun tak ada sedikitpun apresiasi untuk Daffa yang sudah berkorban begitu banyak untuk mereka.
Sikap terlalu baik yang Daffa miliki, membuatnya terus menerus diperas bak sapi perah. Namun Daffa tetap menutup mata, karena bagaimanapun dia tak pernah mengenal sosok Ibu selain perempuan yang telah membesarkannya itu. Hingga akhirnya, sebuah siasat dilakukan oleh sang Ibu untuk memisahkannya dengan Ziana, pada saat itulah Daffa baru bertindak tegas dan membuat semua orang yang sudah merendahkannya pun menyesal. Namun ada kata pepatah, menyesal kemudian tiada guna. Apakah yang dilakukan Daffa? Bagaimana nasib rumah tangganya? Apakah dia tetap bisa memertahankan istri kesayangannya?