Neli baru saja akan makan malam saat Raihan meneleponnya. Neli mengendap ke toilet untuk menerima panggilan itu sementara Salwa sedang membaca Al Quran. "Neli di mana?" "Hm?" ragu Neli sedikit heran atas pertanyaan gamblang Raihan. "Kamu di mana?" ulang Raihan terdengar tak sabar. Neli mengigit bibirnya, "Di rumah. Kenapa?" "Aku di rumahmu. Tidak perlu mengatakan kalau kalian punya rumah lain. Di mana kamu sekarang?" "Kenapa kamu di rumah kami?" Suara helaan napas pelan terdengar, "Farhan memintaku mengawasimu. Sekarang apa yang harus kulaporkan padanya? Sebaiknya kukatakan saja kamu melarikan diri dengan lelaki berkepala botak dan pendek." Neli ingin tertawa, tapi ia tahu Raihan sedang kesal dan mengancamnya. "Em, Rai, aku sedang punya masalah dengannya. Bisa kamu rahasiakan sekal