16. Keikhlasan Bintang

1553 Words

"Bintang!" Bintang mematung di sudut saat pandangannya mengarah pada baris duduk meja di sudut. Adhitya melambaikan tangan, memanggil dengan senyum khas cerianya. Bias wajah Bintang sangat dingin, tak punya pilihan selain mendekat untuk menjalankan tugas sebagai waiter. "Mau pesan apa?" tanya Bintang, sambil menyerahkan map menu pada Adhitya. "Gue beli cappucino hangat dan lima belas menit waktu Lo, bisa?" Bintang berencana membawa Luna kabur meninggalkan Bogor untuk menetap di Bali. Akan tetapi, semuanya tak bisa secepat itu mengingat Luna masih harus melakukan masa pemulihan selama dua minggu sejak dia sadar. "Please," bujuk Adhitya. "Oke. Sebentar!" Bintang pergi, menyiapkan cappucino hangat dan kembali ke meja Adhitya. Sempat dia melapor pada manajer untuk meminta waktu sebenta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD