“Pastinya dia sudah ada yang punya, Dek. Tidak ada ubahnya dengan Farrel tentunya. Apalagi, Aksa jauh lebih kaya dibandingkan dengan Farrel,” terang Zeline. “Apalagi pilihan orang tuanya pasti oke juga,” ucap Riani sambil memandang kepada Aksa yang sedang berdiri di depan kasir menunggu pesanan yang dipesannya. “Zel, mulai besok kamu berangkat bersama aku saja, dan pulangnya juga. Daripada naik angkutan umum, kan lumayan bisa irit ongkos,” ujar Aksa saat mulai menjalankan mobilnya di balik kemudi. “Makasih banyak, Sa. Aku hanya tidak ingin merepotkan,” lirih Zeline dengan tatapan mata lurus kedepan memperhatikan jalanan yang terlihat ramai. “Jangan membantah terus, Zel. Semuanya demi kebaikan kamu juga,” ucap Aksa. “Lagian jika kita berangkat bersama, apa tidak akan menjadi masalah di