Shaba tidak pernah menduga akan mendapati penolakan Haris--saat dirinya menawarkan satu dari ketiga putri yang ia miliki. Pria yang menjadi tangan kanannya tersebut, bersikukuh tidak pantas mendapatkan putrinya. Putri dari keluarga Husein, pantas mendapatkan pria yang setara, dan itu bukan dirinya. Ditambah dengan dukungan ketiga putrinya yang jelas tidak menginginkan Haris menjadi anggota keluarga Yusuf. Apakah ia marah? Sangat. Tapi lagi-lagi, sang istri mengingatkan akan penyakit jantungnya, hingga ia tidak boleh terlalu keras berpikir. “Bapak tidak perlu mengkhawatirkan kesetiaan saya. Sekalipun saya tidak menjadi anggota keluarga Husein, selamanya saya akan mengabdi pada Bapak,” ucap Haris sungguh-sungguh, yang kemudian mampu meredakan amarahnya. Ia bisa melihat kesungguhan di mata p