Sebelum magrib Raka dan rombongan pulang ke hotel. Via mereka bawa sebentar, nanti akan diantar kembali ke rumah sakit. Mereka mendapatkan kamar yang terbaik. Semua dibiayai oleh Ello yang memegang perusahaan tambang milik mereka. Sementara itu, Risman menginap di rumah sakit. Menemani El menunggu Zia. Tangan Zia memang kerap bergerak, seperti ingin bangun tapi tidak mampu. Mereka biarkan saja, karena menurut dokter itu tanda Zia ingin bangun tapi belum mampu.
El tertidur setelah tadi malam tidak tertidur. Risman duduk di kursi yang ada di tepi ranjang. Kepala Risman diletakkan di atas tangannya yang ada di tepi ranjang. Suasana cukup sepi dan sejuk karena AC yang ada di kamar itu. Tiba-tiba Risman merasakan kepalanya seperti diusap-usap. Risman menegakkan kepalanya, dan meraih jemari ya
