24

1541 Words

Somi menepikan mobilnya di apartemen Carlos. Dia berjalan cepat memasuki gedung apartemen berlantai sepuluh tersebut. Sampainya di depan pintu apartemen Carlos, dia menekan bel hingga dua kali. Saat jarinya hendak menekan ketiga kalinya, pintu itu terbuka. "Ya Tuhan, kenapa dengan wajahmu?!" pekik Somi terkejut melihat luka memar pada wajah Carlos. Carlos meringis kesakitan saat Somi menyentuh lukanya. Dia mendengar Somi berdecak kesal sembari menyebut nama Enzo. Carlos mengikuti Somi ketika wanitanya menggandeng menuju sofa. "Duduklah. Aku akan mengobati lukamu," ucap Somi. "Tidak usah, Sayang. Aku sudah mengobatinya sendiri," balas Carlos diiringi rintihan kecil. "Tidak. Kau pasti tidak mengobatinya dengan benar," elak Somi dan bangkit dari sofa. Dia berjalan ke arah lain untuk me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD