Daniel terlihat begitu fokus menyetir mobil yang melaju di jalanan kota Jakarta. Di kursi belakang Zevanya nampak duduk tenang menatap ke arah luar jendela dengan tangan yang terlihat menggenggam sebuah benda tidak bisa dilihat jelas oleh Daniel. “Anda sepertinya cukup dekat dengan Mama anda,” ujar Daniel yang tiba-tiba mengajak ngobrol Zevanya setelah beberapa menit tadi hanya ada kesunyian di dalam mobil. Zevanya yang tadinya fokus melihat pemandangan jalanan kota Jakarta di luar jendela mobil segera melirik ke arah Daniel yang duduk di depannya. “Bukan urusan kamu,” jawab Zevanya dengan nada ketus seperti biasanya. Daniel tertawa kecil mendengar nada bicara Zevanya yang sama sekali tidak ramah padanya. Sepertinya ia akan mulai terbiasa dengan nada bicara wanita itu yang selalu ketus