Cahaya tengah bekerja, pekerjaannya menumpuk karena 4 hari ini cuti karena pernikahannya, bukan cuti karena berbulan madu seperti pernikahan pada umumnya, namun mengambil cuti karena sebuah alasan yang sulit dijelaskan. Sesaat kemudian, seseorang berdeham di dekatnya, Cahaya menoleh dan mendongakkan wajahnya. Cahaya menautkan alis melihat Sista tengah berdiri dengan kepala menunduk. "Ada apa?" tanya Cahaya cuek, ia harus membuat semua orang yang mengganggunya takut padanya. Ia bukan orang yang lemah lagi, meski ia berbuat semaunya, namun pemilik perusahaan ini adalah suaminya. "Cahaya, maafkan kami," lirih Sista. "Maaf?" "Iya. Waktu itu aku dan Dara sempat membuatmu tersudutkan," jawab Sista, dengan menundukkan kepala. "Oh. Jadi ... kalian sudah sadar? Atau ... karena aku istri dari