Bab 38 ~ Harapan Klien

1077 Words

Cahaya tengah makan siang, semua orang di kantin memiliki teman makan, sedangkan dirinya tak memiliki teman makan, ia duduk sendirian ditengah orang-orang yang tengah mengobrol seru. Cahaya menghela napas panjang, semenjak menikah dengan Erlando, ia seperti dihindari, semua orang seperti segan padanya, bukan maksud Cahaya untuk tegas, ia hanya ingin dihargai seperti yang lainnya. "Cahaya, kamu sendiri?" tanya Dena, membuat Cahaya menoleh dan tersenyum. "Kamu nggak lagi nunggu siapa pun, 'kan?" "Nggak kok, Den, ayo duduk sini." Cahaya sumringah membuat Dena menaruh piring makannya di hadalan Cahaya. "Aku lihat kamu sendirian, jadinya mending duduk di sini menemani kamu." "Makasih, ya, Den. Aku seperti kambing conge di sini." "Kamu nggak makan siang sama Tuan?" "Nggak. Kita itu sepaka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD