Bab 28 ~ Kemenangan Di Tangan

1069 Words

Erlando keluar dari kamar mandi dan melihat Cahaya tengah duduk disofa, sarapan sudah di antarkan ke kamar mereka, Cahaya belum menyentuh apa pun, dan memilih menunggu bosnya yang juga suaminya itu keluar dari kamar mandi. Erlando mengingat sikapnya semalam, karena mabuk sedikit, ia hampir menyerang Cahaya, sedangkan mereka sudah sepakat tak akan melakukan hubungan suami istri, Erlando menggelengkan kepala, dan mencoba mengatur napasnya yang mulai terengah. "Kenapa kamu belum makan?" tanya Erlando. "Aku menunggumu, Tuan," jawab Cahaya. "Kenapa kamu menungguku?" "Tuan adalah bossku, jadi aku harus menghargai Tuan," jawab Cahaya. "Kerja bagus." Erlando lalu duduk dihadapan Cahaya. "Kalau begitu silahkan sarapan, malam ini kita akan makan malam dengan Tuan Remax." "Tuan, bukankah pagi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD