Cahaya dan Erlando duduk berdampingan di pelaminan yang sudah disiapkan untuk mereka, Cahaya terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin yang dirancang oleh William, bahkan ia terlihat berkelas hanya karena mengenakannya. Wajah cantiknya bersinar, bahkan aura yang muncul sangat lah kuat. Sebuah suara memekik terdengar jelas ditelinga Cahaya, membuat wanita itu menoleh dan melihat Kaila dan teman lainnya membulatkan matanya dengn mulut menganga. Cahaya menyeringai melihat Kaila yang sudah berani menyakitinya tempo hari, bahkan ia menanggung malu hanya karena Kaila yang memegang kendali semua orang. Bahkan tak ada yang mengasihaninya meski ia terlihat menyedihkan. Kaila terus membulatkan matanya, ia tak bisa berbicara, seolah-olah bibirnya sudah terkunci rapat. “Ada apa? Kenapa kalian d