Perseteruan Bryan dengan nenek penjaga kuil bahkan membuat orang-orang sedikit memperhatikannya walaupun banyak diantara mereka yang tak peduli akan hal itu. Namun, Bryan tak peduli karena baginya yang terpenting adalah bagaimana saat ini menemui Ellena yang tengah berdoa di sana dan mencoba untuk mempermalukannya.
"Sudahlah kau menyingkir dari hadapan ku, kau hanya seorang wanita tua yang renta dan tak bisa berbuat banyak apa-apa jika aku melakukan sesuatu padamu," ucap Bryan membentaknya dan tidak dibalas apapun oleh wanita tua bungkuk itu.
Melihat nenek tua tak berdaya menahannya, langkah Bryan semakin mantap mendekat tetapi, tiba-tiba Luis menahannya setelah barusan ia melihat Bryan yang membentak wanita tua itu.
"Apa yang akan kau lakukan, Bryan?" tanya Luis menahan pundak Bryan.
"Lihatlah wanita itu, apa kau tahu siapa dia? Aku akan mempermalukannya di tempat ini dan takkan membiarkan ia pulang tanpa bisa melupakan apa yang aku perbuat padanya," ucap Bryan yang langsung direspon oleh Luis dengan melihat sosok manusia yang Bryan maksud.
Ellena langsung membalikkan badannya setelah ia selesai berdoa, kini mereka saling menatap dengan jarak kurang lebih lima meter. Ellena terkejut karena harus melihat Bryan di sana, ekspresi wajah Ellena langsung berubah drastis, di sisi lain dia memang sedang tidak baik-baik saja.
"Wanita ini? Bryan, ku mohon jangan berbuat aneh-aneh di area kuil kuno, kau bisa mendapatkan malapetaka jika melakukan hal itu," ucap Luis mencoba menghentikan sikap kawannya itu.
"Sejak kapan temenku percaya hal semacam itu? tenang saja Luis, semua akan baik-baik saja, kau hanya tinggal melihat bagaimana aku mempermalukannya," ucap Bryan melihat ke arah Ellena.
Ellena mencoba untuk pergi dari hadapan Bryan tetapi, dengan sigap Bryan menghalangi agar Ellena tak pergi dari hadapannya.
"Mau kemana?" tanya Bryan dengan tatapan tajam dan seringainya yang jahat.
"Lepaskan aku dan biarkan aku pergi, aku tidak ingin melakukannya di sini, ini adalah area kuil suci dan tidak diperkenankan untuk melakukan suatu keburukan," ucap Ellena mencoba menghindar.
"Apa kau pikir aku peduli? Yang aku inginkan saat ini hanyalah dirimu, dan aku mau kau malu di depan banyak orang yang ada di sini," ucap Bryan tersenyum jahat.
Luis hanya memperhatikan Bryan dan belum bisa berbuat apapun karena Bryan belum melakukan sesuatu, tiba-tiba Bryan mengeraskan suaranya kemudian ia memeluk Ellena dengan paksa membuat Ellena terkejut dan matanya melotot. Luis terkejut dengan sikap Bryan yang tiba-tiba melakukan itu di sana.
"Hei! Apa yang kau lakukan? Dasar pria tidak waras!" ucap Ellena nampak marah tetapi ia tak bisa melakukan apapun.
"Ayolah layani aku lagi seperti semalam, servis yang kau berikan nampak memuaskan, aku suka wanita malam seperti mu, akau akan menambah uang sewaku atas tubuhmu jika kau mau melayani ku lagi," ucap Bryan membuat Luis dan Ellena terkejut, sementara orang-orang mulai tertarik perhatiannya.
Orang-orang di sana masih banyak yang tak mengenal Bryan dan mereka nampak teralihkan setelah mendengar ucapan Bryan.
"Apa yang kau katakan? Aku tidak pernah melayani mu, dasar lelaki tidak waras," ucap Ellena dalam pelukan Bryan.
Ellena mulai terprovokasi setelah beberapa orang mulai membicarakannya.
"Memalukan, apa yang sedang mereka lakukan di depan tempat suci? Bukankah itu tempat berdoa?" ucap salah seorang pengunjung yang melihat kelakuan Bryan dan Ellena.
"Mereka melakukan perbuatan tidak pantas di depan kuil suci, memalukan."
"Ternyata dia wanita malam yang sok suci, berdoa hanya untuk menutupi aibnya."
"Wanita cantik itu rupanya wanita penghibur, aku tak menyangka."
Semua kata-kata itu mulai terdengar di telinga Ellena membuat ia marah dan berusaha untuk melepaskan pelukan Bryan.
"Lepaskan aku sekarang! Mereka mulai berpikir yang macam-macam akibat tuduhan mu padaku!" ucap Ellena yang semakin diperparah dengan perlakuan Bryan, kali ini Bryan bahkan menempelkan wajahnya pada pipi Ellena membuat Ellena semakin jijik padanya.
"Dasar tidak tahu malu! Ini adalah area suci, kau tidak boleh melakukan sesuatu sembarangan!" ucap Ellena yang kemudian Bryan memepetnya pada sandaran tiang kayu.
Bryan menjambak rambut Ellena dan menatapnya. Kelakuan mereka semakin menjadi pusat perhatian dan orang-orang mulai aktif membicarakan kelakuan tidak terpuji keduanya.
"Apa yang akan mereka lakukan? Bagaimana bisa mereka melakukan tindakan tidak senonoh di depan kuil suci?"
"Apa yang mau kau lakukan Bryan? Lepaskan dia, kau sudah keterlaluan, kuil ini adalah tempat yang suci dan kau bisa mendapatkan malapetaka," ucap Luis yang malah diabaikan oleh Bryan.
Tiba-tiba Bryan mendaratkan sebuah kecupan di bibir Ellena, membuat wanita cantik itu terkejut sekaligus bingung, di sisi lain ia tak ingin melakukan itu karena tempat yang sekarang mereka tempati adalah kuil suci sehingga hal semacam itu dilarang keras dilakukan di sana. Ellena tak sadar meneteskan air matanya, kali ini ia benar-benar mendapatkan sebuah pelecehan seksual di depan tempat suci, dan ia kebingungan untuk melakukan sesuatu karena tak berdaya di atas cengkraman Bryan.
"Apa kau menyukainya? Layani aku seperti kau melayani aku semalam," ucap Bryan yang hanya mendapatkan tatapan penuh ketakutan dan kesedihan dari mata Ellena.
"Kenapa kau melakukan itu padaku? Kau telah melecehkan aku berkali-kali dan sekarang aku benar-benar malu dibuatnya, aku tidak terima akan hal ini, semoga kau mendapatkan balasan setimpal," ucap Ellena yang kemudian langsung di lepaskan oleh Bryan.
Semua orang telah terlanjur menjudge Ellena w************n, bahkan nama Ellena disebut telah mencoreng kesucian kuil, gara-gara wanita kotor itu, tempat suci yang seharusnya dihormati sekarang telah ternoda. Ellena pergi berlari dengan air mata yang berjatuhan, ia benar-benar malu di sana, semua orang kini menganggapnya w************n yang tak memiliki harga diri, sementara Bryan begitu puas setelah melihat Ellena pergi dengan air mata.
"Dasar bodoh, kau telah membuat wanita malang itu menangis, kenapa kau melakukannya?" tanya Luis yang hanya dibalas seringai Bryan.
Nenek tua penjaga kuil kemudian menegur Bryan, ia tidak menyukai apa yang dilakukan Bryan dan ia tahu jika wanita yang baru saja pergi dari hadapannya adalah wanita yang baik.
"Dewa akan menjatuhkan hukumannya untuk mu, kau telah melampaui batas dan melakukan sebuah kesalahan yang fatal, sebentar lagi hukuman berat akan datang padamu," ucap nenek tua.
"Hah? Apa kau bilang? Dewa akan menghukum ku? Kau becanda? Bahkan dia saja tidak bisa membuat aku jadi miskin, lihatlah apa yang aku miliki sekarang, aku semakin kaya dan tak ada satupun kekuatan yang mampu menumbangkan diriku," ucap Bryan dengan begitu sombongnya membuat nenek tua menyumpahi dirinya.
"Kau lelaki yang begitu membenci seorang wanita, jika besok kau bereinkarnasi menjadi seorang wanita, kau akan tahu bagaimana beratnya menjadi seorang wanita," ucap nenek tua membuat Bryan tergelitik.
"Hahaha dasar nenek tua tak berguna, kau pikir dengan mengatakan seperti itu, aku akan mendengarkan mu? Tentu tidak! Hahaha."