Tragedi Malam

1043 Words
Luis menghela napasnya ketika ia melihat kelakuan Bryan, tak ada sedikitpun penyesalan dalam diri Bryan setelah melakukan itu di depan umum, untung saja orang-orang di sana tidak tahu siapa Bryan dan tidak peduli pada orang lain walaupun diantaranya hanya bisa bergosip. "Sudah cukup, apa memaki nenek tua bagian dari kebahagiaan mu?" tanya Luis mencoba menghalangi Bryan. "Nenek tua ini harus diberikan pelajaran Luis, walaupun usianya sudah tua tapi dia masih belum memahami arti kehidupan yang sebenarnya," jawab Bryan nampak santai. Nenek tua kemudian kembali menegur Bryan kemudian pergi dari hadapannya. "Anak muda, kau akan menyesal dengan apa yang kau lakukan barusan, percayalah suatu hari kau akan mencari cara bagaimana bisa keluar dari kutukan yang nantinya akan membelenggu mu," ucap nenek tua itu kemudian ia pergi. Bryan tak peduli dengan ucapan nenek tua itu dan juga orang-orang yang kini melihat ke arahnya. "Orang-orang ini begitu menyebalkan, ayo kita pulang Luis, urusan ku sudah selesai di sini, ternyata kuil ini tidak terlalu menarik jika dilihat dari dekat," ucap Bryan melihat ke arah patung Dewa yang terletak di dalam kuil itu. Matanya seakan menyala melihat ke arah Bryan tetapi, Bryan mengabaikannya karena ia pikir itu hanyalah pantulan sinar matahari. "Kau pikir bisa menggertak ku?" gumam Bryan pergi dari sana. Untuk merayakan keberhasilan atas kerja keras Luis, Bryan akhirnya mengajak Luis untuk berpesta di sebuah bar di Las Vegas. Gemerlap lampu disko menghiasi ruangan gelap tampak berkilauan, sorot lampu yang sesekali menyorot Luis seakan meminta ia naik ke atas lantai dansa untuk menari. "Aku sudah mendapatkan wanita, dia selalu menatap ke arahku, Bryan aku harap kau tidak terlalu banyak minum agar kau bisa pulang tanpa harus merepotkan aku," ucap Luis yang sudah terpengaruh minuman. Sementara Bryan masih tampak normal karena ia tidak meminum minuman yang ada di sana, walaupun sikapnya begitu kejam terhadap perempuan, sebenarnya Bryan adalah pribadi yang baik, itulah kenapa para staf yang memergoki dirinya menghardik seorang perempuan membuat mereka terkejut. "Dasar pria lemah, seharusnya kau sendiri yang harus menjaga langkah mu agar kau tidak terjatuh saat berjalan," ucap Bryan tertawa di atas kursi bar menatap Luis yang berjalan menuju para gadis. Dua bos besar itu tidak pernah membawa bodyguard kemanapun mereka pergi karena tak ada satupun orang yang berani menyentuhnya, bahkan Bryan mengatakan jika seorang pria yang memiliki bodyguard itu adalah pria yang lemah. Sebuah getar yang berasal dari dalam saku celananya membuat Bryan kemudian langsung mengambil handphone yang tersimpan di sana, nama Natasha terbaca di layar teleponnya kemudian Bryan beranjak keluar karena suara DJ yang sedang memainkan musik membuat Bryan kesulitan mendengar telepon. "Natasha? Aku harus keluar dari ruangan yang berisik ini," ucap Bryan melihat Luis yang tengah menari asyik bersama yang lainnya. Sesampainya di luar bar, kemudian ia sedikit menjauh dan mengangkat telepon itu. Sedang asyik dia mengangkat telepon Natasha, tiba-tiba seseorang merebut handphonenya dan berlari kencang, dengan refleks Bryan mengejar orang itu sampai akhirnya ia menemukan sebuah gang buntu yang gelap, membuat si pencuri handphone tak dapat berkutik. "Hei! Pencuri! Berhenti kau!" ucap Bryan berlari kencang mencoba mengejar pencuri telepon itu. Bagi Bryan handphone yang dicuri itu sebenarnya tidak terlalu bernilai tetapi, saat ini ia sedang berbicara dengan wanita yang dicintainya, Bryan tidak mau Natasha marah dan salah faham karena dia begitu mencintainya. "Bodoh sekali, sepertinya kau bukan pencuri yang berpengalaman dan tinggal lama di tempat ini, ya? Sampai-sampai kau tidak hapal jalan yang kau lalui, bisa-bisanya kau tersesat sampai menemukan jalan buntu," ucap Bryan mendekati pencuri itu yang terlihat panik tak dapat berbuat apa-apa. Pria itu berusaha meloloskan diri tetapi, Bryan berhasil menyergapnya dan membuat pria itu tak berkutik. "Kau pikir bisa lolos begitu saja? Aku adalah pria yang memiliki sabuk hitam Brazilian Jiu Jitsu, kau nampaknya benar-benar pencuri amatir karena telah salah memilih korban," ucap Bryan mencoba melumpuhkan pria itu dan menjatuhkannya. Saat Bryan berhasil melumpuhkan pria itu tiba-tiba sebuah hantaman keras melayang di kepalanya membuat Bryan seketika hilang kesadaran dan jatuh pingsan. Luis yang saat ini nampak kehilangan kesadaran akibat minuman, malah terlihat tersungkur dan dibawa oleh dua gadis ke sebuah kamar. Di sana Luis nampak tak berdaya sampai akhirnya ia terbangun di sebuah hotel tak jauh dari tempat bar itu. "Sial, sepertinya aku mabuk berat, mungkin orang-orang ku yang membawa kemari," ucap Luis saat ia terbangun dengan pakaian yang berantakan. Walaupun tidak pernah terlihat memakai bodyguard tetapi, orang-orang Luis cukup sigap jika majikannya berakhir seperti itu, hanya saja saat ini mereka sibuk mencari Bryan yang juga belum ditemukan sejak malam tadi. Sebuah telepon masuk ke handphone Luis, itu adalah telepon dari anak buahnya. "Ada apa?" tanya Luis kemudian ia tak menanggapi serius ucapan anak buahnya itu. "Tuan, kami tidak menemukan tuan Bryan di manapun, sejak malam tadi dia menghilang dan tidak ada di kamarnya,* ucap salah seorang pria dari sambungan telepon itu. "Tidak usah panik, dia baik-baik saja dan tidak akan mabuk, mungkin dia bersama Natasha, karena sebelumnya dia mengatakan padaku mau menemui pacarnya," ucap Luis santai. Namun, anak buahnya mengatakan jika Natasha juga kehilangan kabar Bryan semenjak telepon yang berlangsung tadi malam. "Kami sudah menemui nona Natasha tetapi, dia mengatakan hilang kontak sejak semalam dan tuan Bryan tak pernah meneleponnya lagi," ucap anak buahnya membuat Luis sedikit berpikir. "Kemana pria bodoh itu? Dia benar-benar merepotkan, sudah kubilang jangan terlalu banyak minum," ucap Luis menutup sambungan teleponnya. Kemudian ia menghubungi Natasha karena penasaran dengan keterangan yang diberikan olehnya. "Apa dia benar-benar hilang kontak?" tanya Luis melalui sambungan telepon. "Dia sempat menelepon ku tetapi, seketika teleponnya terputus dan saat aku hubungi kembali, dia tak pernah mengangkatnya bahkan nomornya sekarang tidak aktif, aku tidak tahu apa yang terjadi pada Bryan, karena dia mengatakan pergi dengan mu," ucap Natasha. "Apa kau tidak sedang menyembunyikan Bryan?" tanya Luis sinis. "Kau boleh tidak menyukai ku tetapi, sejak dulu tuduhan mu selalu sama dan tak pernah terbukti, sekarang kau mengatakan aku menyembunyikan Bryan, aku pun saat ini sedang mencarinya," ucap Natasha yang sebenarnya sedang dipijat oleh seorang pria kekar. "Baiklah, aku anggap kau jujur," ucap Luis menutup teleponnya. "Kemana dia? Apa yang terjadi semalam?" ucap Luis tak mengingat apapun. Di sebuah kamar hotel, seorang perempuan seksi dan sangat cantik nampak tertidur dengan hanya menggunakan celana pendek dan kaus dalam. Seketika wanita itu terbangun dan melihat dirinya sendiri di sebuah cermin. "Hah? Apa aku sedang bermimpi?" ucap wanita itu melihat lekat setiap jengkal wajahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD