Wanita Cantik Itu Bryan
Pepatah lama berkata jika laki-laki dan perempuan tidak boleh bermain di satu area yang sama maka akibatnya laki-laki itu akan menyerupai seorang wanita atau biasa disebut bercampur darah. Tetapi, hal itu bukanlah yang akan terjadi pada pria tampan bernama Bryan Adam pemilik perusahaan start up yang sukses di tahun ini. Dia salah seorang yang selalu menentang tentang faham emansipasi wanita dan menentang segala macam sistem yang di campur tangani oleh kaum hawa itu.
Di sebuah kamar hotel yang cukup mewah seorang wanita cantik nampak menunjukkan wajah tidak bersemangatnya setelah apa yang ia alami beberapa hari belakangan ini. Rambut yang kusut serta mata yang sayu dan sedikit kerutan di kening karena merapatkan alisnya, wanita itu memandang fokus wajahnya di depan cermin.
"Tidak mungkin! sebenarnya apa yang terjadi? ini benar-benar bukan mimpi. Bagaimana bisa aku seperti ini? Tolong kembalikan gender ku!" wanita itu berteriak cukup keras sehingga menggetarkan seisi langit serta menumbangkan sebuah pohon karena tersambar petir.
"Bagaimana ini? Aku masih berpikir jika ini hanyalah sebuah mimpi, tapi mimpi apa yang berlangsung selama tiga hari?" Jantungnya berdebar-debar dan ia malah terlihat semakin gelisah sekarang.
"Dadaa yang menonjol, bokoong yang melebar serta tubuh yang terlalu ramping. Tidak, tidak bisa seperti ini aku harus kembali seperti semula, oh tuhan kembalikan wujud asliku!" Kembali lagi ia berteriak hingga membuat pelayan hotel berhenti sejenak saat mendorong gerobaknya.
Sementara itu di sebuah perusahaan besar bernama The High Speed, seorang pemuda yang memiliki usia sekitar 25 tahunan sedang kebingungan karena pemilik dari perusahaan itu menghilang sejak tiga hari belakangan ini. Luis adalah nama pria yang memiliki kulit putih serta perawakan yang cukup ideal dengan tinggi sekitar 175 cm, Luis adalah salah seorang petinggi di sana.
"Kemana dia, bagaimana bisa Bryan meninggalkan hari sepenting ini, apalagi hari ini client dari luar negeri akan segera sampai. Ya ampun Bryan sebenarnya kemana kau ini?" Luis hanya bisa menjambak rambutnya sendiri karena sedikit pusing memikirkan Bryan yang tiba-tiba menghilang.
Ada kisah menarik sebelum hilangnya Bryan beberapa hari belakangan ini, sebelumnya Luis dan Bryan akan melakukan pertemuan dengan Clientnya yang berasal dari Kanada itu, maklumlah perusahaan Bryan adalah perusahaan yang saat ini sedang naik daun. Perusahaan bernama The High Speed itu didirikan oleh seorang anak muda berbakat yang saat itu selalu diremehkan karena ide-ide gilanya soal bisnis. Bryan sendiri mendirikan perusahaannya penuh perjuangan, tetapi tidak butuh waktu lama untuk Bryan Adam berada di posisi saat ini. Perusahaan yang ia kelola berkembang sangat pesat bahkan mampu menembus di jajaran top 20 perusahaan besar dengan total pendapatan di atas US$ 3 miliar perbulan.
Kini Luis yang sedang mencari Bryan pun harus menghadapi Clientnya itu seorang diri. Seorang pria berpakaian rapi memasuki kantor Luis dan menanyakan Bryan karena Clientnya saat ini sudah datang.
"Permisi. Pak Luis, tamu kita sudah hadir apakah pak Bryan masih belum bisa dihubungi?" tanya pria itu.
Luis teringat kata-kata Bryan saat ia menatap pria di hadapannya.
"Jika kau tak bisa mengambil keputusan, tunggu sampai aku kembali, tetapi jika kau terus bergantung padaku maka kelelakianmu patut dipertanyakan."
Luis menghela napas lalu bergegas menemui Clientnya itu. Luis sendiri sebenarnya bukan tipikal orang yang mudah bernegosiasi, Luis lebih banyak menghabiskan pekerjaannya di luar perusahaan dan jarang bertemu dengan Client, sehingga Luis akan sedikit kebingungan untuk saat ini, lagipula Bryan terlalu memanjakannya hanya karena Luis adalah sahabatnya sejak kecil.
Luis sendiri adalah orang yang mesuum serta banyak menghabiskan waktu bersama wanita, walaupun saat ini ia lebih terlihat kalem. Bukan karena sifatnya, tetapi ia ingin menjaga sikap di hadapan pegawai lainnya.
Berita tentang menghilangnya Bryan yang secara tiba-tiba ternyata sudah terdengar sampai ke telinga wartawan, sehingga siang itu berita tentang hilangnya Bryan menjadi sebuah berita trending topik dikalangan para pengusaha.
Dari mulai media cetak sampai media online beramai-ramai memberitakan Bryan, bahkan dijadikan cover paling depan.
"Mungkin ini hanya strategi bisnis mereka untuk menaikkan pamor, hal semacam ini sudah sangat sering terjadi di kalangan pebisnis. Dari awal aku selalu mengawasi anak itu, ia cukup pintar dalam bermain bisnis, jika kau tidak hati-hati, suatu saat nanti mungkin pamor perusahaanmu akan kalah oleh anak itu." Ucap seorang pria bertubuh gempal pada seorang pria berjas hitam yang saat ini duduk sembari menikmati cerutu.
Banyak yang tak menyukai kehadiran Bryan, bukan karena bisnisnya yang berkembang pesat, tetapi cara berpikir Bryan membuat mereka sedikit khawatir dan mewaspadainya. Bryan bukan orang yang gampang diatur, bahkan ia mencoba untuk membuat sebuah sistem ekonomi bisnisnya sendiri, Bryan merasa jika persaingan bisnis di zaman sekarang sudah tidak sehat, untuk itulah Bryan mencoba untuk menumbangkan pebisnis yang kini berada di peringkat teratas.
Sementara itu di tempat si wanita yang sebelumnya sempat histeris di kamar hotel. Ia masih sangat frustasi dengan keadaannya yang sekarang, nampaknya sesuatu telah terjadi kepadanya beberapa hari belakangan ini.
"Tenang, tenang. Ayolah Bryan kau harus berpikir dengan jernih, kau tidak boleh panik." Wanita cantik itu terduduk sembari memegang segelas air putih serta menundukkan wajahnya di depan cermin dan terus berbicara sendiri.
Sekali lagi ia melihat jelas bahwa wajah di depan cermin itu adalah wajah seorang wanita cantik yang saat ini menjadi wajah baru Bryan. Bryan berteriak sekali lagi, ini bukan mimpi, tetapi sebuah kenyataan bahwa dirinya saat ini telah berubah menjadi seorang wanita.
Teriakan Bryan membuat pelayan hotel yang sedang mendorong troli makanan berhenti di depan pintu kamarnya, pelayan itu mengetuk dan bertanya kepada Bryan.
"Halo? apa ada masalah nyonya?" tanya pelayan itu dari balik pintu.
Bryan yang saat ini hanya mengenakan celana pendek tanpa baju yang menutupi dadanya terlihat sangat panik, lalu ia berlari menuju pintu keluar untuk memastikan jika apa yang ia lihat di cermin adalah sebuah ilusi semata. Bryan membuka pintu lalu bertanya pada pelayan tersebut.
"Hei kau? apa aku terlihat seperti seorang gadis?" ucap Bryan dengan wajah panik dan senyum palsu yang ia tampilkan seakan ia menahan sebuah tangisan.
Pelayan itu terkejut melihat seorang wanita cantik yang mendatanginya tidak memakai baju, dadanya yang besar itu membuat si pelayan terus memandanginya.
"Hei bodoh? apa yang kau lihat? aku bertanya tentang wajahku!" Bryan terlihat marah karena pelayan itu hanya fokus melihat d**a besarnya.
"Ah, itu, iya maksudku, kenapa nona tidak mengenakan baju? apa nona ingin mengajakku untuk itu?" ucap pelayan itu sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Apa?! jadi aku adalah seorang wanita? apa kau tak salah lihat? aku ini laki-laki! perhatikan baik-baik!" Bryan semakin panik, bahkan pelayan itu pun memanggilnya dengan sebutan nona.
"Apa kau seorang transgender?" tanya pelayan itu, ia merasa sedikit tertipu karena wanita yang ada di hadapannya itu mungkin seorang transgender.
"Enak saja kau bicara, aku ini seorang laki-laki, kalau tidak percaya aku akan membuka celanaku!" Bryan membuka celananya dan bermaksud menunjukkan sebuah aset berharganya.
Kini mata mereka berdua fokus pada aset berharga milik Bryan, dan betapa terkejutnya pelayan itu saat melihat apa yang ada di balik celana pendek itu.
"Apa!" Bryan terkejut dan berteriak sekali lagi, ia terkejut karena aset berharganya saat ini telah berganti ke bentuk yang lain layaknya sarang burung walet.
Bersamaan dengan itu, pelayan tadi yang sempat curiga malah menghela napasnya dan melakukannya berulang-ulang.
"Waw! indah sekali pemandangan ini, sebuah tip yang amat langka bisa melihat tubuh wanita sempurna ini di pagi hari tanpa busana." Pelayanan itu mendekat dan mencoba masuk, tetapi Bryan langsung menendangnya lalu bergegas mengunci pintu kamar itu.
"Dasar lelaki b***t, apa yang ingin kau lakukan sialan!"
Di sana Bryan sungguh terkejut napasnya mulai tak karuan serta degup jantungnya kini mulai mengencang, ia tak percaya jika ternyata apa yang ia alami adalah sebuah kenyataan yang masih belum bisa ia terima.
Bryan yang masih kebingungan mencoba mengingat apa yang sebenarnya terjadi, ia masih sangat panik di tambah lagi kejadian yang baru saja ia alami terlihat sangat memalukan.
"Bagaimana bisa aku menjadi seorang wanita?! ya Tuhan apa yang kau lakukan terhadapku?" Bryan mulai merasa lemas dan perlahan kini ia sudah terduduk dengan tatapan mata seakan tak percaya.
Bryan terlihat sedikit meneteskan air mata dan masih merasa tak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini, tetapi cepat-cepat ia mengusap air matanya itu dan mencoba mengingat sekali lagi, lalu tiba-tiba ia berpikir sesuatu.
"Oh ya benar, aku harus pergi dari sini dan memberi tahu masalah ini kepada Luis, mungkin dia memiliki ide atas semua masalah yang aku alami saat ini."
Bryan mengganti pakaiannya, tetapi ia hanya menggunakan kaos serta celana pendek saja karena saat ini ia tak memiliki pakaian wanita.
"Hidupku di dunia ini tidak sendirian, aku masih memiliki kawan, aku harap Luis bisa membantuku dari semua permasalahan ini," ucap Bryan buru-buru keluar dari kamar itu.
"Aman," ucap Bryan setelah menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikan keadaan.
Sementara itu di tempat Luis berada, seseorang nampaknya melaporkan sesuatu kepadanya. Terlihat seorang lelaki berbadan kekar dengan balutan jas hitam rapi memberikan hormat pada Luis yang saat ini berjemur di sebuah kursi santai kolam renang.
"Tuan Luis, sepertinya kami menemukan informasi baru mengenai tuan Bryan yang tiba-tiba menghilang beberapa hari belakangan ini."
Mendengar informasi itu membuat Luis yang sedang merebahkan diri serta di temani tiga wanita cantik itu berdiri.
"Bryan? apa kalian menemukan Bryan? di mana dia? aku ingin bertemu." Luis membuka kacamata hitamnya dengan mengeluarkan ekspresi antusias.