Menyeringai

1046 Words
Sesuatu yang tak terduga kini terjadi di kediaman nenek di mana Bryan nampak tak dapat melakukan apapun dalam cengkeraman pria yang ternyata memiliki nama asli James itu. Entah kenapa sikapnya benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat setelah melihat Bryan, naluri laki-lakinya timbul saat melihat wanita cantik di hadapannya, benar, saat ini Bryan telah menjadi seorang wanita dan wajar saja jika James terpikat akan kecantikannya apalagi pakaian yang dipakai Bryan selalu terbuka dan membuat James tak pernah bisa fokus selain kepadanya. "Lepaskan aku bodoh! Apa yang akan kau lakukan? Aku ini laki-laki! Apa kau tak bisa membedakan?" ucap Bryan yang nampaknya sulit bergerak. "Apa? Jika kau laki-laki lalu aku apa? Perempuan? Kau pikir aku bisa dibohongi? Tenang saja, aku akan memberikan mu kenikmatan yang tiada Tara," ucap James yang saat ini mencengkeram kedua tangan Bryan sehingga wanita itu kini nampak terbaring dalam sebuah cengkraman tangan James. "Sial, aku tak berdaya dihadapan laki-laki ini, kekuatan ku benar-benar melemah, bagaimana cara menghadapi si bodoh ini? Ini posisi yang sangat menjijikan!" gumam Bryan saat James mulai mendekatkan wajahnya pada leher Bryan. "Sial! Dia akan melakukannya!" Batin Bryan berteriak memberontak. "Nikmati saja sayang, aku memiliki sesuatu yang besar untuk mu," ucap James mencoba mencumbui Bryan tetapi, tiba-tiba. "Baiklah, aku akan melakukannya! Tapi, aku juga tidak ingin kesakitan, karena aku belum pernah melakukannya, ijinkan aku melucuti dulu pakaianku agar kita bisa saling menikmati," ucap Bryan mencoba untuk memberikan tubuhnya. "Apa? Apa kau serius?" tanya James yang sekarang meregangkan pegangannya. "Kau pikir aku tidak tergoda oleh tubuh atletis mu? Lagipula jika suka sama suka tidak akan melanggar hukum, kan? Kenapa tidak kita lakukan saja dengan penuh cinta dan gairah?" ucap Bryan mencoba meyakinkan James. "Aku sudah menduganya, kau hanya jual mahal, kan? Itulah kenapa kau menolak ajakan ku?" tanya James menyeringai. "Kau benar, bagaimana bisa aku tidak tergoda oleh mu, kau benar-benar perkasa dari tampilan mu," ucap Bryan membuat James semakin melonggarkan pegangannya. "Baiklah aku akan melepaskan mu dan kita akan menikmatinya bersama-sama," ucap James membuat Bryan sedikit bahagia tetapi, tiba-tiba James mengeraskan kembali cengkraman tangannya. "Kau pikir aku bodoh? Aku tahu itu hanya akal-akalan mu saja agar kau terlepas dari jeratan ku, kan? Hahaha usaha yang bagus tapi hal itu tidak berlaku untuk ku," ucap James mencoba melepaskan pakaian yang dikenakan Bryan. "Apa yang kau pikirkan? Aku benar-benar ingin melakukannya, aku tidak ingin kau berbuat kasar karena aku menyukai kelembutan yang membuai," ucap Bryan yang akhirnya James meregangkan kembali cengkeraman tangannya. "Oke baiklah, aku percaya dengan kata-kata mu tetapi, jika kau berbohong, aku akan mengikatmu," ucap James melepaskan cengkeramannya kemudian ia bangkit dari tubuh Bryan yang tampak mungil di hadapannya. "Tubuh ini benar-benar tak berguna dan lemah, itulah kenapa aku sangat membenci wanita," gumam Bryan melihat James yang menatap penuh harapan padanya. "Baiklah, ijinkan aku membuka baju dan celana mu," ucap Bryan tiba-tiba James menjambak rambut Bryan dan mengarahkan kepalanya ke arah pinggang James untuk segera dibukakan celananya. "Aku mohon jangan kasar dulu," ucap Bryan kemudian ia berjongkok dan langsung membuka celana James sehingga terpampang batang kehidupan miliknya yang tegak meruncing perkasa bak tiang penyangga langit. "Bagaimana? Apa kau menyukainya?" tanya James saat Bryan berhasil membuka celana James walaupun hanya setengah. "Sial! Ini sangat menjijikan! Aku tidak bisa berpura-pura lagi sekarang! Akan aku lakukan!" gumam Bryan yang wajahnya memerah setelah melihat pusaka James yang menurutnya sangat menjijikan. Bryan bangkit lalu sekuat tenaga ia menendang pusaka James yang perkasa sampai akhirnya James tumbang dengan teriakan yang mampu menggetarkan seisi angkasa. "Rasakan ini sialan!" ucap Bryan sekuat tenaga. James langsung terkapar tak berdaya dengan teriakan hebatnya. "Aaaa!" "Aku harus kabur!" ucap Bryan kembali mengenakan bajunya. Ia berlari entah kemana, menjauh pemukiman itu agar James tak mengejarnya, Bryan tahu sifat pria sehingga ia harus benar-benar pergi dari sana jika tidak pria itu akan terus berusaha mengejarnya. Bryan berhenti di sebuah gudang tak terpakai yang ada di pinggiran kota California, di sana ia nampak kelelahan dan meminum air sisa yang tergeletak di depan gudang itu, awalnya ia merasa jijik dan tak ingin menyentuhnya tetapi, rasa aus yang mulai mengeringkan tenggorokannya tak dapat ia tahan sehingga Bryan menghabiskan air itu sampai tetes terakhir. "Sial, baru kali ini aku merasa kesulitan, biasanya aku selalu makan dan minum semauku bahkan aku menghamburkannya tetapi, kali ini aku seperti bukan Bryan yang dulu tetapi, Bryan yang meminum air sisa yang tergeletak di dalam botol, sial! Apa yang sebenarnya terjadi!" ucap Bryan menjambak rambutnya. Akhirnya Bryan memutuskan berjalan kembali menuju ke pemukiman setidaknya dia bisa meminta tolong di sana tetapi, semakin sore hari menjelang, tak ada satu orang pun yang bisa ia mintai pertolongan. "Kulitku sudah sangat lengket, aku tidak tahan, aku ingin cepat-cepat mandi di bawah shower dengan air yang dingin, oh tidak aku benar-benar merindukan kamar mandiku sekarang," ucap Bryan kemudian tiba-tiba perutnya berbunyi. Bryan kelaparan sekarang dan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, dia adalah pria sempurna, sejak tinggal bersama keluarga Luis, semua keinginan Bryan terpenuhi bahkan jika keinginan itu ia katakan jam satu dini hari, saat itu juga apa yang dia mau akan tersedia. "Ini semua gara-gara wanita itu! Dialah penyebab semua kekacauan ini, jika saja wanita itu tak pernah membuat aku marah, ini semua tidak akan terjadi! Siapa nama wanita itu? Aku harus mencarinya dan membuat pelajaran!" ucap Bryan kembali berjalan sampai akhirnya ia melewati sebuah restoran hamburger yang wanginya menyengat hidung sampai membuat ia benar-benar kelaparan sekarang. "Sial, perutku sejak tadi terus berbunyi, aku tidak tahan lagi ingin makan, apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus meminta-minta? Itu bukan kebiasaan ku," ucap Bryan semakin melemas. Tiba-tiba beberapa orang lelaki menghampirinya saat Bryan melangkah dan menemukan gang buntu. "Ya ampun, saking laparnya aku jadi tidak fokus, sekarang malah melewati gang buntu," ucap Bryan yang mulai sempoyongan. Tiga orang pria berhoodie kemudian berada di belakangnya dan salah seorang diantara mereka sedang menelpon seseorang. "Sepertinya aku menemukan yang kau cari, James." Setelah menutup sambungan telepon itu kemudian tiga pria tadi mendekati Bryan dan langsung memegangi tangan Bryan cukup kita membuat ia terkejut. "Apa-apaan kau? Siapa kalian? Apa kalian ingin bertindak kriminal? Aku akan menghukum kalian dan anak buahku akan memburu kalian!" ucap Bryan mencoba mengintimidasi mereka padahal sekarang status Bryan hanyalah seorang wanita biasa tanpa identitas dan bisa disebut sebagai gelandang. "Hahaha dasar wanita bodoh, kau pikir kami tidak tahu siapa dirimu?" Ucap pria itu menyeringai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD