Mungkin ....aku patut
Membenci dia....
Karena mencintaimu
Jujur ku katakan
Aku tak rela
Dia curi hatimu
Karena ku lebih dulu
Jadi kekasihmu
Dan dengan sungguh
Mencintaimu....
Ku tak ingin dirinya
Menggantikan aku
Karena ku tahu
Ku lebih baik dari dirinya
Aku ingin dia...
Yang pergi jauh
Pergi jauh dari dirimu
(TERE,aku patut membenci dia)
Akhirnya acara wisuda Rara tiba.Hanya aku dan bibi yang hadir menggantikan perwakilan keluarga Rara.Tak tau ya...dari awal aku masuk gedung balai sidang senayan sebagai tempat acara wisuda,hatiku rasanya gerimis.Aku seakan teringat gimana kerja keras Rara bisa sampai lulus kuliah seperti ini.
Dia yang berkumpul dengan mahasiswa lain yang akan di wisuda juga kelihatan sibuk mengusap airmatanya.Bibi jangan di tanya sudah nangis dari tadi
"Lulus Ga!!!"desisnya lirih mengajungkan tube berisi ijazah kelulusannya dan membuka topinya
Wajahnya tersenyum tapi airmatanya tak berhenti mengalir.Aku langsung mendekat dan memeluknya hangat.Tangisnya tumpah di bahuku.Aku abaikan jasku yang basah oleh airmatanya
"Seandainya papa masih ada,yakin gue,pas sampe rumah dia bakal teriak teriak kaya Benyamin pas Si Doel wisuda...dan bilang gue jadi tukang insinyur"guraunya dalam pelukanku
Aku tertawa pelan.Raraku ya seperti ini,selalu mampu menertawakan setiap keresahan yang di rasakan layaknya seorang stand up comedy yang sedang manggung
"Selamat ya Ra...elo berhasil juga"kataku mencium pucuk kepalanya
Dia menganggung lalu melepaskan pelukan kami
"Bibi....."desisnya lirih beralih ke arah bibi yang kelihatan sederhana dengan baju gamis berwarna gelap
Aku pikir Rara mau memeluk Bibi,ternyata dia membimbing bibi ke arah bangku tunggu yang sengaja di sediakan untuk keluarga yang menunggu di luar.Dia mengabaikan kehadiran aku dan mendudukan bibi di kursi setelah itu seperti orang yang sungkem,Raraku bersimpuh di pangkuan bibi yang sudah menangis tanpa suara.Aku hanya bisa mengawasi
"Bi.....aku ga tau gimana seandainya ga ada bibi.Bibi bukan siapa siapa aku,bibi orang lain yang ikhlas,sabar,dan merelakan kehidupan bibi hanya untuk nemenin aku melewati semua,makasih aku yang tidak terhingga untuk semua yang bibi lakukan untuk aku,buat aku bibi sekarang ibuku,aku ga punya ibu bi...biar aku mencari surgaku di bawah telapak kaki bibi!!"kata Rara serak dan perlahan dia menunduk hampir mencium telapak kaki bibi
Bibi langsung menahan tubuh Rara dan memeluknya dengan tangis yang tak bisa lagi di bendung.
"Masya...Allah neng Rara...jangan gini...bibi udah sayang neng Rara dari neng kecil....bibi selalu doain eneng Rara...di setiap sholat bibi...jadi anak soleh ya neng...biar bapak sama ibu tenang ninggalin eneng sendiri"kata Bibi meraup wajah Rara
Rara mengangguk sambil menangis.Aku perlahan mendekat setelah mengusap bahunya
"Ayo Ra...bangun...tar jadi viral!"ledekku
Rara tersenyum lalu bangkit dan mengusap air matanya.Dia abaikan makeupnya yang rusak karena nangis trus.
"Mau makan?"tanyaku
"Antar bibi aja yuk,gue ga laper...ayo bi!"ajaknya riang
Kami akhirnya mengantar bibi pulang dan tanpa turun dia mengajakku ke Bandung
"Hati hati neng!"kata Bibi saat Rara mencium tangannya untuk pamit
"Iya...kalo sempat pulang pergi,aku pulang,kalo ga?,aku nginep ya bi!"katanya
Bibi mengangguk dan melepas kami pergi ke Bandung
"Papa....mama....Raka....aku lulus!!!"jerit Rara riang begitu kami sampai pusara keluarganya
Dia masih memakai lengkap toganya.Aku hanya diam mengawasi,dia berdiri di hadapan 3 pusara
"Pah...mah...Ka...ga bisa apa kalian hidup sebentar aja buat peluk aku???,aku rindu..."keluhnya malah melorot di tanah
Aku biarkan dia mengungkapkan emosinya.Aku ngerti ini berat sekali.Kalian bayangkan!,lulus kuliah dan ga ada keluarga yang menyambut dan merayakan keberhasilannya.Sampai Rara menolak sesi foto saat di kampusnya tadi.Aku menurut karena aku tau ini berat.
"Papa bilang kalo aku lulus,papa bakal ajak aku berenang di laut trus kita teriak berdua kalo aku jadi sarjana..."katanya
Dia mengusap airmatanya sebentar
"Mama malah bilang kalo aku jadi sarjana...aku bakal di buatin kue kastenggel yang banyak banget.Aku mau mah...aku udah lulus....tapi.....kok mama ga ada...."katanya semakin lirih di akhir perkataannya..
Aku menunduk dan airmataku juga lolos.Rara malah sudah terisak pelan dengan menelungkupkan kepalanya di dengkulnya karena dia duduk menekuk kakinya.Kain kebaya dan toganya sampai kotor oleh lumpur
"Raka......elo kan harusnya lagi kuliah juga...mungkin lagi ribetin gue buat bikin skripsi...tapi....elo juga ga ada...."desisnya lirih lagi
Aku akhirnya ikut berjongkok di sisi kanan pusara mamanya.Rara kan di ujung pusara papanya yang letaknya di apit pusara Raka dan pusara mamanya
Rara masih terisak dan memberikan aku kesempatan monolog dalam hati di hapadan pusara mamanya
Tante....satu dari sekian banyak janjiku sama tante sudah aku laksanakan.Rara lulus tante....aku juga berhasil menjaga putri tante sejauh ini.Kalo bisa aku minta satu hal,tante kan sudah di alam sana,alam di mana tante sudah bertemu dengan tuhan...tolong tante...mohon sampaikan doaku supaya aku dan Rara bisa sama sama terus..biar aku bisa terus jaga Rara sepanjang hidupku.aamiin....
Selesai aku mengusap wajahku,Rara sudah berinisiatif menabur bunga di atas pusara papanya lalu aku membantu menabur bunga juga di pusara mamanya,lalu di pusara adiknya.
"Aku pulang ya!!,aku akan doakan kalian di mana pun aku berada.Dan tolong kalian jangan pernah lelah untuk mengunjungi aku dalam setiap mimpiku.Supaya aku ga lagi merasa kesepian karena rindu yang menggunung.Kangen....kalian...."desis Rara menangis lagi
Aku bangkit dan membantunya bangkit.
"Tunggu Ga!,ada yang ketinggalan!"cegahnya saat aku ingin merangkul bahunya untuk beranjak
"Apa lagi?"tanyaku
Rara memungut rangkaian bunga lily dan tas tangan yang tadi dia bawa.Aku paham maksudya.Di atas pusara mamanya dia meletakan rangkaian buah lily karena mamanya suka bunga itu.Dia pusara papanya dia taru topi wisudanya dan di atas pusara adiknya,dia taru topi build up berlogo centang warna cream yang dia ambil dari tasnya.Aku ingat Raka pernah minta topi itu sebagai hadiah ulang tahun.Aku tersenyum mengetahui dia mengingat permintaan terakhir adiknya.
Untuk kalian mungkin apa yang Rara lakukan itu terlalu drama atau berlebihan.Tapi buat aku yang tau gimana dia harus menghadapi skenario kehidupan yang dramatis,ini malah termasuk yang biasa saja.Aku pikir Rara akan tidur di atas tanah kuburan keluarganya,ternyata ga tuh,Raraku cukup tegar untuk menghadapi semua,dia hanya butuh meluapkan emosinya yang tertahan.Ingatkan waktu aku harus tunangan dengan Sashi lagi?,dia nangis dan mengeluh sakit hati,tapi setelahnya dia malah ngajak aku tatoo dan ceria kembali.
Aku terkadang ngeri mendapati dia yang menurutku terlalu tegar untuk ukuran wanita muda,sebatang kara dan story percintaannya denganku yang tanpa ujung.
"Ra ke psikiater yuk!"ajakku kemarin kemarin setelah aku tunangan lagi dengan Sashi
"Elo gila?"ledeknya santai
Aku tertawa
"Ga usah ngegombal deh dengan bilang elo gila karena gue"semprotnya sewaktu aku mau jawab
Aku jadi terbahak
"Gue justru mau ngecek otak elo,kok bisa ya elo santai ngadepin kesakitan,jangan jangan elo psikopat yang suka nikmatin rasa sakit"kataku setelah tawaku reda
Dia tersenyum menatapku
"Tapi gue ga nikmatin rasa sakit itu dari orang yang lagi ngerasain kesakitan.Rasa sakit yang gue nikmatin kan rasa sakit gue sendiri,gue mah psikolove"jawabnya lalu terbahak
Aku memutar mataku malas.
"Hasil pemikiran otak lo yang cekak!"ledekku
Dia terbahak lagi
"Manusia itu seharusnya memang punya kapasitas otak yang cekak,kalo pada pinter malah jadi pada perang"jawabnya
"Eh kalo otak manusia sekrang levelnya sama kaya otak homo sapiens,elo ga akan pegang handphone"kataku kesal
"Dih mending ga usah megang handphonekan,tingkat stress jadi rendah"jawabnya
"Lah kok bisa?"tanyaku
"Iya dong Sagara oneng...dari handphone orang yang di dunia nyata pendiam bisa berubah nyinyir di medsos,orang kena musibah malah di ketawain di youtube,orang miskin di ekploitasi untuk kepentingan politik,apa lagi ya....oh ya...orang bisa mendadak julid sama hidup orang,orang posting makan si resto mewah,ngiri.Orang beli baju,ngiri.Orang liburan,ngiri juga"jelasnya
Aku tertawa pelan
"Belum yang lebih milih nunda lapar cuma buat posting makan enak.Anak sakit bukan di bawa ke dokter malah posting status.Dan yang gila,berdoa aja apa pun,di wall medsos.Gokil.ga sih,gue tau tuhan dengar setiap doa umatnya tapi ya ga di medsos juga kali,ya kali tuhan mesti download sss,IG,apa Twiterr buat jawab doa dia.Kebayang ga sih lo?,doa minta rezeki karena doanya di sss sama tuhan di jawab dengan kirim foto duit,trus doa di kasih sehat sama tuhan di kasih foto obat,trus yang kasihan yang doa minta jodoh,ma tuhan di balas dengan kirim foto laki,mending kalo yang jadi jodohnya setampan Jamie Dornan,kalo yang jadi jodohnya Bang bokir gimana?"lanjut Rara
Aku ngakak sekarang
"Coba Ra elo posting status doa minta jodoh,pasti di kirimnya foto gue!"godaku
Gantian dia ngakak
"Elo tuh ga pernah mikir kenapa tuhan merahasiakan kematian,kelahiran,nasib dan jodoh manusia ya?"tanyanya serius
Aku terdiam
"Biar manusia mau berusaha dan ikhlas menerima.Kalo manusia tau kapan dia bakal dapat rezeki,pasti dia bakal kerja saat udah dekat saatnya dapat duit.Kalo manusia tau kapan punya anak,buat yang berharap punya dan udah halal, pasti senang,tapi buat orang orang yang suka zinah kaya elo ma gue,pasti jadi berhenti zinah karena tau gue bakal hamil,tar setan nganggur Ga!,ga kasihan elo ma setan yang jadi pengangguran dan cuma main congklak"katanya
Aku tertawa pelan lalu menggeleng
"Kalo manusia tau kematian pasti mereka akan bersiap dan sebisa mungkin menghindari supaya ga mati,kalo udah kaya gitu,ga akan ada siklus kehidupan ga,orang menolak mati lalu gimana akan ada kelahiran?"lanjut Rara
"Kalo jodoh?"tanyaku
"Kalo elo tau jodoh elo gue,elo bakal trus ma Sashi dan lupain gue,karena elo tau ujung ujungnya elo tetap bakal ma gue.Menang banyak dong lo,udah ngacak ngacak Sashi trus gue dapat sisa"jwabnya menyebalkan
Aku tarik rambutnya pelan karena kesal dan dia cengar cengir
"Sakit nyong!"jeritnya protes
"Lagi gue nanya benar tau!"keluhku kesal
Dia tertawa
"Jodoh itu di rahasiakan biar elo bisa belajar menyeleksi dengan hati elo,cinta mana yang benaran elo mau.Tuhan bakal pertemuin elo dengan banyak perempuan untuk hati elo seleksi sampai tuhan rasa cukup buat elo dapat pembelajaran dan biar diri dan hati elo tau gimana cara menyintai pasangan dengan cara yang benar.Kita mesti ketemu orang yang salah dulu Ga buat kita cintai biar saat orang yang sebenarnya datang,elo udah bisa mencintai dengan porsi yang pas"jawabnya
"Porsi yang pas?"tanyaku
"Cinta yang elo punya memang harus pas,biar elo ga berlebihan mencintai pasangan elo melebihi kecintaan elo sama tuhan,tar elo lupa caranya bersyukur"dan aku mendadak gagu
Rara tersenyum
"Elo lagi nyeleksi gue juga ya?"tanyaku takut takut
Dia menghela nafas pelan
"Mungkin....kan gue pernah pacaran sama orang dan gue malah takluk di pelukan b******n kaya elo"jawabnya jutek
Aku tertawa.Raraku memang seperti ini.Ga tau ya...ngobrol sama dia tuh seakan selalu ada jawaban.Dia selalu membuatku takjub.
"Balik Jakarta apa nginep?"tanyaku begitu kami berlalu keluar komplek pemakaman dan sudah di mobil
"Jam berapa sekrang?"tanyanya
"Ampir setengah tujuh,kan tadi magrib!"laporku sambil menunjukan jam tanganku
"Nginep deh,besok ga enak juga ga ke rumah bibi,tapi ke distro ya!,beli baju ganti,elo bawa ganti ga?"tanyanya
"Ga lah,mana tau gue elo mau ke Bandung"kataku sambil menyetir mobil
Dia tertawa
"Kuylah cari distro di dago bawah"ajaknya
Aku menurut.Setelah beli baju dan check in di hotel Jayakarta dago,Rara merengek makan dan nongkrong di alun alun,aku menurut lagi.Biar besok aja kami kerumah keluarganya.
Kami makan di alun alun dan nongkrong dengan segerombolan pengamen yang jago banget main alat music.Raraku terlihat tak berhenti tergelak.Lucu sih ya...logatnya seperti para pemain sinetron preman pensiun.Ya iyalah kan settingnya di Bandung.
Jam sebelas malam baru kami kembali ke hotel dan bersiap tidur
"Elo ga ada niat nidurin gue kan?"tanyanya begitu aku bergabung denganya di kasur
"Ga minat....mau meluk elo doang,gue cape,dan ngantuk tar cepat muntah!"tolakku
Rara tertawa lalu beringsut memberikan aku ruang untuk tidur.Aku merebahkan tubuh lelahku di sebelahnya dan dia menyusup memelukku
Esok harinya begitu check out dari hotel kami bergegas ke rumah keluarga Rara.Mereka antusias menyambut Rara dan aku.Selepas magrib aku dan Rara sudah bertolak ke Jakarta lagi
Tak ada kejadian berarti setelah pulang dari Bandung.Rara sibuk kerja dan aku sudah mulai di terima kerja di perusahaan kontraktor milik pemerintah.Aku juga sudah tinggal di apartemen yang di belikan papa tiriku.Apartemen yang sama dengan apartemen Rengga yang berada tepat di sebelahku.
Apartemen dua kamar ini di beli papa tiriku sebagai hadiah kelulusanku,dan Rengga dapat juga.Tinggal Jo adikku yang dumel karena dia belum lulus kuliah.
Setelah dua minggu aku tinggal di apartemen itu baru Rara datang berkunjung.
"Enak juga ya Ga tinggal di apartemen gini!"komen Rara saat aku menjemputnya di loby.
"Iya sih ..sepi dari gosip Ra!"kataku sambil memencet tombol lift menuju unitku
"Iyalah...pasti ga ada gosip.Semua bakal sibuk dengan urusannya sendiri"jawab Rara keluar lift.
Dia mengekorku menuju unitku
"Saga......."tegur Sinta yang baru keluar dari unit Rengga
Aku tersenyum menyambut calon kakak ipar masa depanku.Rengga sudah sibuk mengunci pintu apartemennya
"Hai Sin...udah mau pulang apa mau...kemana?"tanyaku
"Mau keluar nongkrong,siapa nih?"tanya Sinta dengan wajah menyelidik
"Oh..Raline teman gue....Ra...kenalin cewenya Rengga"kataku
Rara mengulurkan tanganya ke arah Sinta yang tak di respon
"Babe...Raline tuh...nunggu!"tegur Rengga
"Sinta...."jwabnya enggan
"Raline bisa di panggil Rara"kata Rara sopan
"Ga bukan tunangan elo Sashi,kok elo bawa cewe ke apart elo?"tanya Sinta jutek
"Babe....udah dong...Saga...punya urusan itu...."sanggah Rengga
Aku dan Rara saling menatap lalu Rara ngakak
"Ya elah Sin...gue cuma teman SMA nya Sagara.Emang elo ga punya temen cowo pas SMA"kata Rara
"Punyalah...tapi teman gue pada punya cewe dan salah satunya jadi cowok gue.Kalo gue sih jadi elo ga mau ya di bawa ke apartemen sama laki yang udah punya tunangan,berduaan doang lagi!"jawab Sinta ketus
Aku mengeraskan rahangku dan Rengga keliatan kelabakan.Rara sih santai cengar cengir
"Bukan ranah elo ya urus,urusan gue"jawabku
"Oya!"kata Sinta malah menantang
"Astaga yang ....ayo ah kita udah di tunggu anak anak,Omen bisa ngamuk kita telat,kan dia mau lamar Mia!.Sory Ga...gue cabut dulu!"suara Rengga lalu merangkul bahu Sinta menjauh
Masih aku lihat Sinta yang keliatan enggan di ajak pergi Sinta
"Segitu parahnya asumsi orang sama gue ya Ga...."desis Rara sambil menatap Sinta yang menjauh lalu masuk lift
Aku menghela nafas pelan
"Ga usah perduliin omongan orang,yang tau elo kan gue"jawabku sambil membuka pintu apartemenku
"Dih gue ga pikirin kok,orang dengan posisi kaya gue emang harus berdamai sama konsekwensi ini"jawabnya santai lalu masuk apartemenku
Aku mengekor lalu mengunci pintu.
"Elo nginep kan?"tanyaku menyusulnya duduk di sofa
"Kenapa?"tanyanya
"Kangen tidur berdua elo!"kataku menatapnya dari samping
Dia tertawa
"Sashi udah dapat belum sih pas elo tidurin kemarin?"tanyanya santai
Aku malah lupa nanya.Tapi kayanya dia udah dapat sih,seingatku pas di ajak ke sini sama mamaku dia bilang sedang dapat pas mamaku mengajaknya sholat.Tapi bisa aja alasan dia doang
"Kenapa penting banget,dia dapat apa ga?"tanyaku
"Pentinglah,tar elo nidurin gue trus Sashi hamil trus gue nyusul hamil juga,tar enak elo jadi wajib poligami"ledeknya
Aku tertawa
"Gue mau tidur bareng elo Ra...bagian mana gue bilang mau naina sama elo,gue mandi dulu ah!,pesan makan ya!,gue traktir!"jeritku lalu masuk kamar
"Siap bos!!!"jerit Rara riang.
Aku buru buru mandi dan makan berdua Rara.Setelah makan kami nonton TV di ruang tamu setelah Rara mandi dan keluar memakai kaosku tanpa BRA dan hanya celana dalam
"Sengaja ya?"tanyaku begitu dia berbaring di sofa denganku
"Dikit...berterima kasihlah karena gue ga bawa baju ganti....jadi pakai kaos elo!"katanya lalu memungguiku
Aku tertawa di belakang punggungnya.Wanginya bikin aku spanneng dan membuat tanganku jadi bergerilya...
"Benar Sinta mestinya gue nolak elo ajak ke sini!"keluhnya.
Aku tertawa
"h***y Ra..."desisku sambil meremas dadanya gemas
"Pindah yuks!,sempit!"ajaknya bangkit
Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira.Sampai kamar Rara langsung membuka kaos yang dia pakai dan aku melucuti pakaianku.Dan bercintalah kami malam itu.
Keesokan harinya aku bangun lebih dulu dan mandi.Aku berniat mencari makanan karena sudah menjelang siang juga.Rara masih tertidur pulas di balik selimut kamarku dan telanjang.Aku tidak berhenti tersenyum mengingat gimana hotnya kami bercinta.
Aku menunduk mencium bahunya lalu keluar kamar.Tepat aku mencapai pantry untuk membuat kopi,bel apartemanku berbunyi
Aku bergegas buka pintu tanpa mengintip lagi,aku pikir housekeeping yang mau bersihkan unitku
"HAI..."sapa Sashi riang
Aku diam sebentar
"Aku bawain kamu makan siang,kamu lembur ya sampai baru bangun dan ga jawab teleponku"keluh Sashi menerobos masuk lalu langsung ke pantry.
Semoga dia ga masuk kamar dan lihat Rara bugil.Dan semoga Rara masih pules tidur ya tuhan....doa teraneh yang aku panjatkan setelah aku berbuat dosa.
"Sayang mau makan sekarang apa nanti?"tanyanya memelukku yang berdiri mengawasinya
"Boleh...."jawabku melepaskan diri.
Aku harus buat dia sibuk,makan lalu ajak dia keluar,sebelum Rara bangun.
"Okey...duduk ya...aku siapin.Teh atau kopi?"tanyanya lagi
"Air putih aja"jwabku biar cepat selesai lalu duduk menunggu di kursi meja makan kecil
"Nasi padang ini enak banget deh,kamu mesti coba!"katanya menyodorkan se bok nasi padang padaku lalu duduk di sisi sebelahku
"Makasih!"desisku menerima piring lalu mulai makan
Malang tak dapat aku buang,Saat aku asyik makan dan Sashi bangkit untuk mengisi gelas air putihku,Rara muncul di meja makan,pakai kaosku,no BRA,dan tanpa celana lain selain celana dalam.Belum rambutnya yang berantakan.Dia tampak kaget menemukan Sashi mendekat ke arahku dan menatapnya tajam.
"Gue baru tau ada elo...."desis Sashi beralih menatap penampilanku
Aku yakin dia sebentar lagi ngamuk menemukan Rara setengah telanjang dan aku yang baru mandi dan rambutku basah.Rara sepertinya satu pikiran denganku
"Elo nginep bis bantu gambar kerjaan Saga ya?"tegurnya tertawa
Rara tertawa canggung
"Iya Sas...ketiduran pas mau balik,gue mandi dulu deh!"pamit Rara setengah berlari ke kamarku lagi
Terdengar helaan nafas Sashi.Aku pikir dia bakal ngamuk.Dia malah senyum ke arahku.
"Mau nambah lagi ga?"tanyanya
"Aku kenyang!"tolakku mendorong piringku yang sudah kosong
"Kalo gitu buat Rara aja deh!"katanya sambil bangkit mengangkat piringku
Aku diam tak menanggapi.Tak lama Rara selesai mandi dan pakai bajunya yang kemarin.
"Makan Ra!"kata Sashi menunjuk pada bungkus makanan di meja
"Makasih..."kata Rara pelan lalu mulai makan
Dia menunduk sesekali mengawasi aku dan Sashi yang pindah duduk di sofa.Hadeh...rasanya mau mati di kondisi bentrok kaya gini.
"Yang...nonton yuk abis ini...Rara pulang kan?"tanya Sashi yang main handphone lalu bersandar di bahuku
Aku urung jawab saat aku dengar dentingan sendok dan garpu lalu Rara bangkit
"Ga..Sas...gue balik duluan ya!"katanya begitu mendekat.
Aku bangkit di ikuti Sashi
"Okey...hati hati ya Ra...dan makasih udah bantu Sagara"kata Sashi
Rara tersenyum
"Iya Sas...Ga...gue balik ya!"pamitnya mengulang.
"Ga nanti aja Ra!"cegahku mendekat
Dia meringis menatapku
"Gue masih ada kerjaan!"tolaknya.
Aku menghela nafas pelan dan mengekor saat dia buka pintu apartemen
"Gue anter..."tahanku menahan tangannya
"Urus Sashi dulu!"tolaknya melepaskan diri lalu berlalu tanpa menoleh lagi.
Aku mengacak rambutku.Sashi kenapa ga datang besok aja sih,udah tau aku masih kangen sama Rara.
"Yang kangen...."rengek Sashi sambil naik kepangkuanku
Aku mengabaikannya yang coba menciumiku
"Sas...aku ga mood!"tolakku
Sashi tidak perduli dan trus menciumi leherku.Beruntung handphoneku berdering,dan untuk pertama kalinya aku terima kasih pada rekan kerjaku
Sashi menghentikan aksinya dan menyimak pembicaraanku
"Sory Sas,aku mesti pergi,kerjaanku di tunggu"kataku bangkit
"Ini weekend Ga!"protesnya
"Maaf...Sashi kalo ga aku di pecat"kataku lalu masuk kamar
Bodo amat,pikiranku gimana aku bisa menyusul Rara,toh temanku hanya mengingatkan soal meeting untuk hari senin
"Ayo aku antar kamu pulang!"ajakku begitu rapi ganti baju
"Kapan sih kamu punya waktu buat aku!"keluhnya cemberut
Aku tak tanggapi dan memilih menggiringnya ke lift
"Saga...."desis Rara menemukanku berdiri di hadapannya yang terduduk di teras depan rumahnya
Aku tersenyum lalu menunduk mencium pucuk kepalanya.
"Lagi mikirin gue ya?"ledekku
Dia mengadah menatapku
"Sashi mana?"tanyanya
"Gue antar pulang!"jawabku
Perlahan dia memeluk pinggangku dan aku memeluk kepalanya.Kami terdiam sibuk dengan pikiran kami masing masing.
"Masuk yuk!,gue masih kangen sama elo"ajakku
Dia menurut dan ikut aku masuk.Kami duduk di ruang tengah rumahnya dan dia meringkuk di pangkuanku.
"Ga...kalo elo lagi dekat Sashi,elo mikirin gue ga?"tanyanya
"Iyalah...masih nanya...ini gue buru buru ke sini"kataku
Dia bangkit duduk lalu bersandar di bahuku setelah aku merangkul bahunya
"Gue kesal,karena gue cemburu trus ma Sashi"keluhnya kesal
"Bagus dong!"kataku
Dia menoleh menatapku dengan wajah cemberut
"Ngerasa sultan lo!"katanya jutek
Aku ngakak
"Iyalah kan elo calon bini sultannya"godaku
Rara tertawa
"Masih dalaam pertimbangan itu sih!"jawabnya
"Ya...makan yuk!,elo makan tadi sedikit"ajakku
"Nasi gue rasanya kaya beling liat Sashi menye menye ma elo""jawabnya jutek lagi
"Ngerti gue...makanya gue ajak elo makan sekarang,biar elo makan nasi rasa emas kalo makan gue mandorin"kataku
Rara terbahak
"Abis makan boleh berduaan lagi ga sama elo?,gue kangen dengar detak jantung elo yang menggila"pintanya sambil menempelkan telinganya di depan detak jantungku
Aku mengusap rambutnya lembut
"Nyanyi apa jantung gue Ra?"tanyaku menggodanya
"Katanya elo rindu...trus ma gue"jwabnya dan membuatku terbahak lalu memeluk tubuhnya lebih erat lagi....Sayang elo Ra...
Kesel ga sih...kalo Nino sama Noni romansanya konyol ujung ujungnya baper.Kalo Saga smaa Sashi pasti di selubungi kabut galau.
Aku melipir dulu yak buat nyari tissu....hiks..hiks...kesel...nangis lagi aku tuh
See you next part ...
Kiss and love
❤❤❤