13.Lose Control

2948 Words
Mati aku  Bila tak ada kamu Inginku selalu bersamamu Dan mati aku Bila engkau pergi Tinggalkan aku sendiri Dalam kehampaan hati Cinta...aku gila... (T2,cinta aku gila)     Seperti itulah aku dan Rara.Sampai akhirnya aku terlibat cinta yang bikin aku kepayahan.Di satu sisi ada Sashi di satu sisi ada Rara. Semenjak aku di apartemen juga Rara sering datang seperti itu.Tiba tiba datang dan kami bercinta.Seperti itu tidak ada hal lain.Aku juga berkomitmen tidak menyentuh Sashi.Aku tidak mau lagi berbuat kesalahan. Tapi aku tetap dengan status pertunangan dengan Sashi.Bingung kan??,aku aja bingung.Kalo Sashi ngeluh dan mau aku temani,ya aku temani,tapi aku izin sama Rara.Kalo Rara yang sedang datang ke apartemen,aku biasanya mematikan handphone atau bilang keluar kota supaya Sashi tidak mengganggu lagi Tak masalah,aku justru masalah di tempat aku kerja.Astaga suasananya benar benar tidak kondusif untuk membangun karier.Senior drafterku benar benar membuat aku muak. Dia santai main perintah dan suruh aku presentasi.Tapi gambar hasil rancanganku selalu di akui sebagai miliknya.Gimana aku tidak suntuk. Karena kesuntukan itu,aku memilih menjemput Rara kerja "Tumben....."komennya sambil masuk mobilku begitu aku sampai loby kantornya "Emang ga boleh?"tanyaku sambil menjalankan mobilku lagi "Ya boleh Ga...coba tiap hari,jadi gue ga perlu naik ojol"katanya Aku menatapnya "Elo naik ojol dengan rok mini?"tanyaku Dia tertawa "Kalo lagi pakai rok gini, biasanya gue rayu manager gue buat antar pulang,lumayan Ga,duren!"jawabnya Aku terbelak dan dia tertawa "Astaga sayangnya gue cemburu"godanya mencium pipiku Aku menggeleng pelan "Jangan kegatelan"kataku keras Dia tertawa "Ga sayang.....gue gatalnya ma elo doang"godanya lagi Aku jadi tertawa "Mau kemana kita?"tanyanya "Makan dulu trus apartemen gue lah,masa rumah elo,sepupu elo bikin suntuk"keluhku Rara tertawa "Masak aja yuk,sekalian beli isi kulkas elo,besok weekend jadi kita bisa seharian tidur.Kalo kulkas elo penuh,kan bisa bikin apa gitu pas bangun"usulnya Aku menurut membawanya ke supermarket.Kami belanja sebentar lalu kami ke apartemenku. "Sana elo mandi,gue masak!,trus bantuin beresin belanjaan ke kulkas"perintahnya begitu sampai apartemen "Sama elo lah,biar cepat"kataku menangkap tangannya yang menenteng plastik belanjaan "Makin lama bodoh,kan pasti elo sosot gue"tolaknya beranjak ke dapur yang menyatu dengan ruang makan Aku tertawa lalu ke kamar untuk mandi.Setelah selesai aku menyusulnya dan membantunya di pantry "Elo masak apa?"tanyaku mencium bau harum dari panci yang dia aduk "Sayur sop sama ayam goreng!"jwabnya "Emang elo bisa?"ledekku sambil mencium pipinya "Berbahagialah cewe sekarang karena ada bumbu jadi,tinggal ikutin petunjuk dan ga perlu ngulek"jwabnya Aku tertawa lalu sibuk menyusun makanan ke kulkas. "Elo lagi kenapa sih Ga?"tanyanya "Biasa atasan gue"keluhku Rara tau gimana kesalnya aku sama pak Hardy atasanku "Eh tunggu,Sashi bakal kesini ga?"jeda Rara "Dia taunya gue ke luar kota"jwabku sambil memasukan apel ke laci bawah kulkas. "Keluar kota sih ampir tiap minggu"ledek Rara Aku bangkit lalu menangkap pinggangnya Aku menciumnya "Ledekin gue trus sih!"kataku setelah ciuman kami terlepas "Minggir,ngerusak masakan gue"keluhnya mendorong tubuhku Aku tertawa "Buruan ambil piring,gue laper"perintahnya galak Aku menurut daripada dia ngambek "Ayo makan!"kataku setelah aku menyiapkan piring Rara menuang sup ke dua mangkok dan ayam goreng ke piring lain "Enak ga?"tanyanya begitu menyuap nasiku Aku diam sebentar "Mantap rasa chef Marinka"komenku Rara terbahak "Lumayan kan bumbu jadinya"katanya Aku mengangguk dan melanjutkan makanku "Minum dong Ga!"pintanya dengan mulut penuh nasi Dia mana ada jaim.Aku bangkit mengambilkan dia minum,untukku juga untuknya "Trus elo mau gimana soal kerjaan elo?"tanyanya "Gue sih tadi ancem bakal bilang itu rancangan gue kalo dia tetap bilang itu rancangan dia"jawabku "Kalo malah elo dapat masalah gimana?" "Tinggal resign" "Cari kerja susah Ga"protesnya Aku minum airku "Rezeki ga kemana Ra.Bisa nyari lagi gue"sanggahku Rara mengangguk sambil minum juga "Iya sih,senyaman elo aja deh"komennya "Ga ada yang bikin gue nyaman sih,nyamannya gue dekat elo"kataku menatapnya Dia terdiam "Mulai deh sok romantis"komennya malas Aku tertawa "Kenapa sih,elo ga suka?"tanyaku "Bukan...bikin ingat gue aja"keluhnya Aku mengerutkan dahiku "Inget apa?"kejarku Rara menghela nafas pelan "Ingat kalo gue cuma bisa milikin hati elo doang,sisanya hak milik orang"jawabnya pelan tapi dalam Aku jadi terdiam "Jadi bete kan lo?"tanyanya Aku meringis menatapnya "Makanya ga usah ciptain suasana yang bakal bikin jadi baper,santai aja Ga"sarannya Aku menghela nafas "Sesekali gue ga bisa nahan diri buat ga bilang kalo cinta gue sama elo bikin gue ampir gila"uangkapku Rara tersenyum "Baru ampir kan?,ga gila beneran"jawabnya santai Aku menggeleng pelan "Ngomong sama elo bikin kesel"protesku bangkit sambil membawa piringku Rara tertawa sambil mambawa piring bekas dia makan juga ke tempat cuci. "Beresin ya,kan gue udah masak,gue mau mandi"katanya sebelum berlalu masuk kamar Aku hanya mengangguk lalu membereskan bekas kami makan. Aku tiduran di sofa depan televisi yang menyala sewaktu Rara mendekat setelah mandi "Hari minggu gue berangkat ke Padang ya Ga"pamitnya Aku langsung bangkit terduduk "Perasaan elo ke Padang trus?"tanyaku gusar "Kan emang proyeknya di sana"jelasnya "Proyek apa sih?,elo design interior"protesku "Bikin kantor,ada tambahan yang mesti di design,gue di pinta ke sana buat meeting sama klien,jadi bisa ngerti dia minta gimana buat designnya"jelasnya lagi Aku terdiam "Emang ga ada orang lain?"tanyaku keberatan juga dia ke Padang trus "Semuanya udah nikah,gue doang yang belum keluarga,kenapa sih,jealous?"ledeknya Aku mendengus kesal lalu tiduran lagi di sofa "Ga kalo tuh klien cewe.Tapi biasanya cowo"kataku Dia tertawa "Tau loh dia kalo kliennya cowo,ganteng lagi Ga"godanya Aku meliriknya yang sekrang cengar cengir "Ya...sosot aja Ra...ga usah pikirin gue"kataku kesal Dia tertawa sambil bangkit menyusulku tiduran di sofa "Awas ih!"keluhku "Yakin usir gue?"tanyanya setelah berhasil tiduran berbagi sofa denganku Aku diam lalu memilih memeluk pinggangnya sebagai jawaban lalu menatap ke arah TV lagi "Gue ga akan kemana mana Ga.Raga gue mungkin berkeliaran,tapi kan hati gue tetap tinggal.Elo tetap pegang kunci detak jantung itu"jawabnya Aku terdiam lalu tersenyum "Katanya ga mau bikin suasana baper,tapi elo bikin gue meleleh"keluhnya "Yang mana yang meleleh,ini ya?"tanyanya sambil menyentuh milikku Aku terbelak "Bangunin macan tidur"protesku "Mana?"tanyanya pura pura. Aku bangkit dan membopongnya ke kamar setelah mematikan televisi Dia tertawa saat aku lempar ke kasur "Kata jangan bangunin macan tidur"ulangku sambil melucuti kaosku Rara tertawa lalu membuka kaos dan celana pendeknya "Biar elo ga suntuk....gue mujarab kalo buat jadi obat stress sama kaya elo buaf gue"katanya sambil meraup wajahku setelah aku merangkak di atas tubuh polosnya Kami bercinta lagi seperti biasa sampai dia mengeluh ngantuk dan kami tidur sambil berpelukan Keesokan harinya kami tidur sampai jauh siang. "Mau bangun ga?"tegurku sambil mencium bahunya yang telanjang "Hm...ngantuk,nanti!"tolaknya "Ya...gue laper"kataku bangkit dan memakai celana pendekku Aku meninggalkannya di kamar.Aku masak mie instan.Hanya itu yang aku bisa buat.Aku bawa ke kamar dengan dua gelas kopi Benar dugaanku Rara bangun mencium bau Mie instan dan kopi "Mau...."rengeknya Untung aku buat dua dalam satu mangkok.Kami makan mie sambil menonton TV.Kami sikat gigi dan beranjak ke kasur lagi.Rara memakai kaosku dan celana dalamnya sebelum menyusup lagi ke balik selimut menyusulku.Kami tiduran lagi "Enak banget ya kalo libur gini"komennya sambil merebahkan kepalanya di perutku karena aku duduk setengah bersandar di kepala ranjang "Enaklah orang dosa"jawabku asal "Di dunia itu yang dosa yang enak"jwabnya "Serah elo dah Ra"komenku sambil mengusap rambutnya Kami lalu terdiam "Pesawat elo besok jam berapa?"tanyaku "Jam 7,besok antar ambil bajubdi rumah ya?"pintanya Aku mengangguk "Di sana jangan ganjen ya Ra"pintaku "Hm....iya sayang"jawabnya dengan nada meledek Aku tertawa "Bobo lagi ya Ga,cape banget.Tar sore kita kencan yuk!"ajaknya "Ya....ayo bobo biar ada tenaga buat goyang"kataku menperbaiki posisiku untuk tiduran lagi di sebelahnya Dia menyusup memelukku lalu tak lama kami terpejam Sore harinya kami sudah keluyuran di mall untuk nonton dan makan.Rara terlihat happy.Aku juga happy.Stressku hilang dan juga rasa suntukku Sampai apartemenku kami sudah bergumul di kasur lagi.Semua terulang sampai keesokan harinya Tapi bedanya sore harinya aku memgantar dia ke rumah untuk mengambil baju "Habis check in lo ya?"bisik Rheina sepupu Rara begitu aku menunggu Rara mengemasi bajunya Aku diam tak menanggapi.Kalo ada Olis,sudah habis sama Olis.Semenjak Olis balik ke Bandung karena sudah lulus sekolah dan Rara sudah kerja,warung sembakonya memang di tutup karena ga ada yang urus.Bibi juga sudah tua,Rara bilang kasihan "Di tanya juga?"keluh Rheina Aku tertawa "Urusannya apa sama elo?"jawabku "Biasa aja sih,udah tau gue kalo sepupu gue cewe orderan"jawabku Aku menggeram "Jangan sembarangan"bentakku kesal "Ga usah kesal.Selain elo,dia suka di antar cowo pulang kok,jadi gue ga heran.Kadang nginep juga kaya sekarang.Ga punya orang tua bikin dia liar"komen Rheina Aku tertawa tanpa suara "Daripada elo punya orang tua,tapi kaya cewe orderan juga"jwabku santai Rheina terbelak ke arahku,dan aku tidak perduli "Ga sayang...ayo jalan"kata Rara sambil menyeret koper dan bibi di sebelahnya Aku bangkit mengambil alih kopernya "Neng pergi sama den Saga?"tanya bibi begitu tiba di gerbang rumah "Aku kerja bi,kan beda kantor.Aku jadi pergi sendiri.Uang yang aku kasih pakai buat bibi makan ya,ga usah perduliin Rheina,dia di kasih uang sama bapaknya"kata Rara Bibi memgangguk "Bibi juga ga rela kasih dia makan pakai uang neng Rara.Kasihan eneng cape nyarinya"kata bibi Rara tersenyum "Aku jalan dulu,kalo ada apa apa telepon aku,atau Saga ya!"pintanya sambil mencium bibi dengan hormat Aku melakukan hal sama lalu menarik koper nya dan memasukken ke bagian belakang mobilku.Rara masuk mobil lebih dulu. "Elo berapa hari di Padang?"tanyaku "Ga tau,seminggu kali"jawabnya Aku terdiam "Elo sering di antar siapa pulang?"tanyaku setelah kami berlalu dari rumahnya "Kenapa?"tanyanya "Rheina bilang elo kaya cewe orderan"kataku Dia malah ngakak "Ternyata ada yang jealous"ledeknya Aku menghindar saat dia berusaha mencium pipiku.Dia terdiam sebentar lalu menghela nafas "Gue pikir elo percaya gue"keluhnya Aku memilih diam "Kaya nya ga cukup ya dengan gue jadi piaraan elo,elo masih mikir gue bisa di piara orang lain juga"katanya terdengar sedih Aku menepikan mobilku "Sini!"tarikku pada tangannya dan memeluknya Dia terisak pelan dalam dekapanku "Gue cuma bisa nyaman dekat elo Ga,ga bisa sama yang lain.Kalo bisa,gue udah tinggalin elo,daripada gue ada di kisah cinta yang gue tau endingnya bakal gimana"keluhnya "Maaf...."desisku pelan dan memgeratkan pelukanku Dia memgangguk lalu melepaskan pelukan kami "Jalan,nanti telat"perintahnya Aku menurut dan dia jadi diam sepanjang jalan "Gue cemburu Ra"ungkapku tak tahan melihat dia diam Dia menghela nafas lalu menatap keluar jendela mobil "Tau..."jawabnya "Jadi tolong ngerti"pintaku mengusap rambutnya dengan sebelah tanganku yang bebas. Dia mengaguk lalu tersenyum saat menoleh ke arahku.Aku tenang lagi.Aku pikir dia bakalan marah. "Gue jalan dulu ya Ga"pamit Rara begitu waktunya dia boarding "Telepon gue kalo udah sampe ya!"pintaku "Iya" "Jangan ganjen ganjen" "Iya..." "Jangan lupa kangen gue" Dia tertawa "Apa lagi?"tanyanya "Jangan...apa lagi ya?"tanyaku malah bingung Rara tertawa lagi "Bawel sih jadi laki"keluhnya Aku tertawa lalu memeluknya "Jaga diri,jaga hati,gue nunggu elo pulang"ungkapku Rara mengangguk dalam pelukanku "Udah ah,elo ga niat nyium gue di sini kan?"ledeknya melepaskan pelukan kami "Siapa bilang?"tanyaku dan langsung menciumnya "Ih bikin malu"protesnya mendorong tubuhku Aku tertawa "Sana jalan,apa gue cium lagi?"tanyaku Dia merengut "Ya gue jalan"katanya menarik koper Aku mengawasinya saat dia menunjukan tiket dan begitu selesai dia malah berlari ke arahku lagi dan memelukku "Lupa bilang,awas apus tato elo sama nyium cewe lain"pintanya lalu menciumku dan berlari lagi ke arah kopernya Aku tertawa saat dia tertawa juga sambil menyeret kopernya Dasar Raraku bikin gemes. Setelah itu aku pulang ke apartemenku.Tepat aku sampai apartemen,Sashi menelponku "Aku baru sampe Sas"dustaku "Kenapa ga minta aku jemput?"tanyanya di horn handphone "Aku bisa naik taksi"sanggahku membuka pintu apartemenku "Kamu sih gitu,aku kangen kamu Ga"keluhnya Aku tertawa "Ya nanti kita ketemu ya,kamu kan juga sibuk kerja"sanggahku "Ga sesibuk kamu,aku punya tunangan kaya jomblo ngenes gini"keluhnya lagi Aku menghela nafas lelah. "Kita udah omongin ini kan?"tanyaku "Ya..maaf...aku banyak ngeluh"katanya "Iya udah ya...aku mau istirahat dulu,cape aku"pamitku "Okey...met istirahat ya sayang.Miss you so bad"katanya "Okey..."tutupku Aku menghela nafas saat merasakan sepi yang tiba tiba menyerangku.Aku masuk kamar hanya harum parfum Rara yang tercium.Aku membanting tubuhku di kasur dan menciumi kaosku yang bekas Rara pakai karena aku larang dia taru di keranjang loundry. "Kenapa?"tanyanya saat itu "Buat obat rindu"jawabku Rara tersenyum "Manisnya....bikin gemes"katanya lalu loncat ke gendonganku dan kami bercinta lagi sebelum berangkat ke rumahnya tadi sore Kami bahkan sempat mandi bareng sebelum kami berangkat ke rumahnya untuk berkemas Dan sekarang aku sendirian Aku sempat terlelap dan terbangun saat Rara VC "Sagara sayang....udah di hotel nih"lapornya "Syukurlah"kataku dengan suara serak "Elo tidur?"tanyanya "Daripada gue kangen elo,mending tidur kan?"jawabku Dia tertawa "Retjeh?"ejenya Aku tertawa "Gimana hotelnya?"tanyaku "Lumayan enak,apalagi kalo elo di sini,enak banget deh"godanya sambil merebahkan tubuhnya juga di kasur Aku tertawa "Mandi sana!,baru bobo"kataku "Mau nonton gue mandi ya?"godanya lagi "Tadi udah mandi bareng elo malahan"sanggahku Dia tertawa "Kali elo belum kenyang" "Nona maksa sekali"ledekku Gantian dia tertawa "Udah sana mandi,jangan di matiin kalo elo mau gue tonton elo sambil m********i" Dia terbahak "Ogah...gue mandi dulu deh,tar telepon lagi ya"pamitnya menutup telepon Kami VC lagi setelah Rara selesai mandi sampai tertidur berdua dengan handphone yang menyala Keesokannya pas aku ngantor malah aku bete lagi.Apalagi kalo bukan gara gara atasanku yang nyebelin.Lagi lagi dia mengakui rancangan gambar miliknya. Aku langsung menerobos masuk ruangan ruangan pak Hardy setelah selesai meeting "Pak kita sudah bicarain soal ini,kenapa bapak lakuin lagi?,ini plagiat pak"kataku keras Dia tertawa "Ga akan ada yang percaya sama kamu Sagara.Sudahlah kamu jadinya juga ga akan repot,saya yang akan urus kalo rancanganmu menang tender"jwabnya santai Aku mendengus kesal "Mau memang atau ga menang,ini tetap gambar saya,bukan gambar bapak"kataku geram Dia bangkit dari kursinya "Kalo saya ga nurut sama kemauan kamu,kamu mau apa?"tanyanya Aku menatapnya garang "Saya ga akan biarin bapak lakuin ini lagi sama saya"kataku sebelum keluar ruangannya Dia mikir apa sih?,karena aku karyawan baru dan baru lulus,trus dia bisa seenaknya sama aku?,nanti dulu,aku bisa resign.Masalahnya kan rancangan itu hasil pemikiran dan kerja kerasku.Ini soal idealismeku Dengan langkah geram aku mengunjungi ruangan arsitek senior yang merupakan atasan dari pak Hardy. "Permisi pak Dave!"sapaku Dia menghentikan kegiatannya lalu menatapku "Sagara....,ayo masuk!"undangnya ramah Dari semua senior arsitek,Pak Dave Khalasnikov yang aku kagumi.Dia tidak pelit ilmu dan dia membimbing kami juga para junior dengan memberi kami masukan.Rancanganku semua juga hasil diskusi dengannya secara diam diam.Kalo aku bisa milih,aku mauna dia yang jadi atasanku.Tapi perusahan BUMN ini ada struktur jenjang karier.Pak Dave ada di posisi paling tinggi untuk jabatan senior Arsitek. Aku dengar malah dia sebenarnya tidak butuh kerja,dia kaya,tapi dia butuh pekerjaan setelah dia harus menempuh pendidikan arsitektur,jadi dia bekerja nothing to lose.Santai dan ga ngoyo.Ya seperti itulah yang aku dengar dari rekan kerjaku yang lain. "Sagara...."tegurnya karena aku hanya diam setelah duduk di hadapannya "Maaf pak Dave ,saya bingung mesti mulai bicara dari mana"keluhku gusar Dia tertawa pelan lalu menatapku dengan sepasang matanya yang biru gelap Dia blasteran tapi WNI,kalo dia lelaki b******k pasti karyawan wanita di sini siap jadi selirnya.Tapi dia tipe familyman.Waktu putrinya yang bule sempat datang ke kantor,semua karyawan heboh karena cantik sekali. "Kamu mau bicara soal rancanganmu yang di akui bosmu?"tebaknya Aku terbelak kaget "Bapak tau?"tanyaku Dia tertawa lalu mengangguk pelan "Kamu lupa?,saya yang jadi teman diskusimu?"tanyanya Aku tersenyum "Jadi menurut bapak gimana?"tanyaku meminta usulan Pantas tadi pas meeting,pak Dave kelihatan sekali mencecar pak Hardy kampret "Semua terserahmu Saga,sudah lama saya mengawasi Hardy.Sebelum kamu pun sudah sering mengeluh.Saya sebenarnya gemas untuk membongkar,masalahnya Hardy selalu bisa mengelak.Kalo lihatkan usaha saya tadi untuk membuat dia kelabakan saat mempresentasikan rancanganmu?"tanyanya Aku mengangguk pelan "Tau aku pak,terima kasih"ucapku "Ga usah kamu pikirkan,yang penting jalan keluar untuk masalahmu.Saya ga lihat jalan keluar.Kamu ga  mungkin tidak melibatkan di saat kamu di sodorkan pekerjaan gambar,dia atasanmu.Kamu yang paling menonjol di banding bawahan dia yang lain.Saran saya,mending kamu memgundurkan diri kalo kamu tidak nyaman"usulnya Aku terdiam "Bapak ga suka juga saya di sini?"tanyaku Dia terbahak "Apa untungnya buat saya?"tanyanya Aku cengar cengir "Saya hanya melihat potensi dalam dirimu Sagara.Sayang kalo kamu terjebak di situasi tidak menguntungkan untuk perkembangan kemampuanmu"jelasnya "Saya betah karena ada bapak,kalo saya keluar,saya kehilangan guru pak"sanggahku Dia tersenyum "Ini perusahan BUMN Sagara,sikut sikutannya terlalu keras.Dulu waktu saya berkarier di sini belum seperti ini suasananya.Sekrang semakin banyak perusahaan swasta yang jadi saingan.Jadi setiap orang berlomba untuk menonjol agar tetap bertahan.Pertimbangkan saran saya.Kalo bisa kamu cari perusahan yang jenjang kariernya jelas untuk kamu.Mungkin perusahaan baru berkembang,biasanya lebih memberi kesempatan untuk kamu berkembang dan belajar"jelasnya lagi Aku terdiam lalu memgangguk pelan "Maksih pak untuk masukannya,saya akan pikirkan"kataku bangkit dan memyalaminya "Jangan patah semangat ya,tidak berhasil di sini bukan berarti kamu juga akan gagal di tempat lain.Kamu masih muda,kesempatan kamu masih banyak.Kalo saya tinggal nunggu pensiun"katanya lalu terkekeh pelan Aku tersenyum "Siap pak! Saya kembali dulu ke ruangan saya"pamitku Aku keluar dari ruangan pak Dave dengan perasaan lebih tenang.Sewaktu jam kerja berakhir pak Hardy memanggilku ke ruangannya "Apa kamu segitu marahnya sampai mesti mengadu pada pak Dave?"tegurnya Aku terdiam "Saya ga takut Sagara,saya bilang ga akan ada percaya kalaupun kamu bilang gambar itu rancanganmu"katanya lagi Aku mengepalkan tanganku di bawah meja "Saya ga ngadu,ga merasa penting juga mengadu,kebenaran toh akan terbongkar"sanggahku Dia menatapku lalu tertawa mengejek "Kayanya kamu udah ga betah kerja sama sama saya"komennya Aku menghela nafas pelan lalu bangkit "Saya resign pak,makasih atas bantuan bapak selama ini"putusku sudah tidak tahan Dia terbelak "Kamu ga akan berani"sanggahnya Aku bangkit "Siapa bilang?,silahkan bapak urus,surat pengunduran diri saya akan siap besok pagi di meja bapak"kataki bangkit berdiri meninggalkannya Masih aku dengar umpatannya saat aku keluar ruanganya.Aku ga berani?,enak aja mau memperalat aku,aku ga bego "Ra....elo ga bisa pulang apa???"rengekku begitu sampai apartemenku Dia tertawa di layar handphone "Gue nanti juga pulang kok"jawabnya masih tertawa "Ga bisa sekarang apa?"tanyaku lagi "Elo kenapa lagi?" "Bos gue ngakuin lagi gambar gue,gue  udah bilang resign hari ini"laporku Dia lagi lagi tertawa "Jadi pengangguran dong lo?,elo butuh perusahaan yang mau nampung elo bukan butuh gue kali"sanggahnya "Itu mah gampang,gue bisa ngelamar lagi nanti,masalahnya gue lagi ga semangat,bete,i need you Ra"kataku setengah memohon Rara terlihat menghela nafas "Ya ....gue pulang cepat cepat,sabar elonya,ga usah baper ah"katanya Aku terdiam "Miss you Ra,banget,gue ga bisa ga ada elo"keluhku Rara tersenyum "Gue sebel sih buat bilang kalo gue kangen elo juga.Ngebayangin berduaan elo di kasur kaya kemarin,perasaan gue hangat ga karena gue terus menerus dengar detak jantung elo"ungkapnya Rasanya aku mau banget berubah jadi doraemon trus keluarin alat apa kek biar bisa ada di sebelah Rara "Cepat pulang ya...gue butuh elo"rengekku lagi "Iya...gue cepat cepat pulang,udah istirahat elonya,tar gue kabarin kapan gue pulang"perintahnya seraya menutup telepon Apa itu cukup?,tentu saja tidak,setelah mandi aku malah turun untuk membeli minuman.Aku butuh untuk menenangkan pikiranku.Bodonya aku di kemudian hari aku justru akan menyesali keputusanku Sampai apartemen aku meminum sebotol kecil Vodka tanpa campuran apa pun.Tak butuh waktu lama untuk aku terhuyung dan mabuk.Aku merebahkan tubuhku di sofa dengan kepala berputar "Ra...."aku masih ingat merengek memanggil namanya. Sampai suara ketukan pintu menjedaku.Aku bangkit dengan langkah terhuyung dan membuka pintu apartemen Aku menggeleng saat aku berusaha mengenali orang di hadapanku lalu senyumku terbit "Rara......"desisku girang Dia tersenyum dan memekik saat aku menariknya paksa masuk apartemen.Begitu pintu tertutup aku langsung menciumnya dengan kasar.Aku ga perduli toh dia menerima.Aku mengabaikan aromanya yang berbeda. "Sabar yang...."jedanya saat aku menarik lepas kemejanya dan mendorongnya ke ranjangku "Gue kangen elo"desisku sambil membuka bajuku dengan tergesa Dia memekik lagi saat aku menerobos masuk dengan kasar tapi lalu mendesah hebat saat aku bergerak dengan kasar dan penuh nafsu.Aku abaikan keluhannya yang bilang kalo aku kasar.Aku menggila dan minuman menambah kekuatanku untuk bergerak cepat dan tanpa jeda. Aku benar benar tidak bisa berhenti.Sampai aku meras lelah dan ambruk tertidur. "Ga....sakit.....mana janjimu Ga...."suara Rara mengusikku dalam mimpi "Ra.....kenapa???"tanyaku panik melihat dia perlahan beranjak pergi setelah tersenyum memelukku "Ra......tunggu Ra...."rengekku mengejarnya yang perlahan berubah menjadi kasat mata... Aku terus membuntutinya dan memanggil namanya tapi sekalipun dia tak menoleh dan malah mengabaikan aku Aku sampai mesti berlari mengejaranya.Bukan semakin dekat malah dia semakin jauh.Aku sudah kepayahan.Nafasku tersengal dan airmata sudah tak dapat aku tahan lagi.... "Ga ...RA....jangan pergi....Jangan...RARA!!!"jeritku saat dia perlahan terbang dan tiba tiba menghilang Ternyata aku mimpi,karena saat aku terjaga,aku ada di ranjangku.Aku menjambak rambutku karena kepalaku sakit sekali.Aku raih handphoneku yang tergeletak di meja samping tempat tidur.Ada banyak panggilan tak terjawab dari Rara dan pesannya juga.Kok bisa aku ga dengar dia telepon. Aku terbelak saat aku menyibak selimut dan aku telanjang,aku bercinta?,sama siapa?,apa Rara pulang?,dengan tangan gemetar aku membaca pesan dari Rara My love Sabar ya tar gue pulang Ga....are you okey??? Ga...gue baru bisa pulang lusa Ga....kok perasaan gue ga enak Ga....dimana???? Seketika  aku mematung....Rara belum pulang.Lalu...... "Sayang....udah bangun??" Aku semakin mematung saat menemukan Sashi tersenyum sambil memegang cangkir,dia memakai kaosku dan dia tak memakai apa pun untuk bawahan. "Oh....Gosh....."desisku dan seketika aku merasa dunia di sekelilingku runtuh bersama harapanku.... Maafin aku Ra.......          Jangan ngamuk sama aku...apa mendingan aku kabur ya.... Maaf....cerita Rara sama Sagara memang seperti ini.... See you next part.... Kiss and love ❤❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD