Black Rose - 32

1572 Words

Aku baru saja hendak meletakkan kembali ponselku ke atas nakas. Namun, aku mengurungkan niatku saat melihat notifikasi pesan masuk. Siapa lagi sekarang? Penasaran, aku pun segera mengeceknya. Aku menyunggingkan bibirku saat mengetahui jika pesan itu berasal dari Mama. Ya. Beliau sepertinya sangat khawatir, bahkan sampai berniat hendak menjemputku langsung ke rumah Edwin. Bisa-bisanya aku lupa untuk langsung mengabari Mama secara langsung kalau aku baik-baik saja. Aku segera mengirim pesan balasan, menjelaskan keadaanku saat ini dengan sebenar-benarnya. Tak lupa, aku juga berpesan pada Mama agar tidak datang ke mari. Untuk apa? Toh setelah ini aku juga ingin langsung pulang. Tak berselang lama, terdengar suara pintu kamarku terbuka. Tampak Edwin datang dengan sebuah nampan yang di atas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD