Bagian 31

1500 Words

"Calista Ardiansyah!" Mataku membulat mendengar suara dingin yang sangat familiyar itu. Aku menelan salivaku kasar. Itu suara Edwin! Tak beberapa lama, laki-laki itu sudah berada tepat di hadapanku. Berdiri tegak, namun ku yakin matanya kini tengah menyorot tajam ke arahku. Aku memejamkan mataku sesaat, meski sebenarnya kini kepalaku masih tertunduk lesu. "Apa yang terjadi?" tanyanya, entah ia lontarkan pada siapa. "Tadi Nona Calista nyaris saja ditabrak mobil, Tuan. Dan tadi-" "Bodoh! Apa saja kerja kalian sampai dia bisa terluka seperti ini?!" umpat Edwin dengan nada tinggi. Tolonglah, bahkan rasa takutku akibat kejadian tadi saja masih belum hilang. Dan kini Edwin malah membuatku semakin takut. "Maafkan kami, Tuan. Kami-" "Mereka nggak salah. Berhenti menyalahkan mereka!" pinta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD