Lintang sudah menyelesaikan pembicaraannya dengan Leslie, dia meletakkan ponsel di atas meja belajarnya. Melihat Ajeng yang sudah hampir menyelesaikan merapikan pakaian-pakaiannya, Lintang kemudian berpindah duduk di tepi tempat tidur, berdekatan dengan Ajeng yang berdiri.
Ajeng menutup koper Lintang sambil menatap Lintang yang juga sedang menatapnya, dia yang heran pun bertanya, “Ada apa, Mas?”
“Ada apa,” beo Lintang disertai tawa mengejek. “Makin cantik pake baju baru. Gitu dong, selama ini aku liat kamu udik.” Lintang makin mengejek.
Ajeng cemberut mendengar ejekan Lintang. Tapi dia tidak menggubrisnya, karena Lintang sebelumnya juga kerap mengejeknya, si hitam manis dari ujung gang, si rambut kucir kuda, si kampungan jika Ajeng tampak lama mencerna sesuatu, dan sekarang ternyata di
