Azzam membiarkan Naura menangis sepuasnya. Azzam mengerti kalau selama dua tahun ini, Naura tidak memiliki orang yang bisa menjadi sandaran jiwanya. Tidak ada orang yang bisa mendengarkan keluh kesahnya. Semua harus ditanggung sendiri. Azzam yakin baru kali ini Naura menangis di dalam dekapan. Azzam berharap setelah menangis sepuasnya perasaan Naura bisa tenang. Setidaknya berkurang beban yang dirasakan.
Saat Naura menangis, Azzam menahan diri untuk tidak bicara apa-apa. Azzam ingin jadi pendengar saja. Karena yang diperlukan Naura memang orang yang mau mendengar keluh kesahnya. Bukan orang yang sekedar bisa menasehatinya. Naura sudah dewasa, dan mampu berpikir dewasa karena keadaan.
"Maafkan aku." Naura menarik kepalanya dari d**a Azzam.
"Tidak perlu minta maaf. Apa yang kamu lakukan
