Melepas Rindu

1137 Words
Hera, merasakan ketegangan dalam hatinya ketika ia menyadari bahwa Gerald, suaminya, sudah merencanakan bulan madu untuk mereka. Meskipun pernikahan ini terjadi karena perjodohan, Hera mencoba meyakinkan dirinya bahwa Gerald perlahan akan menerimanya. Namun, Hera juga sadar bahwa pernikahan ini bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh Gerald. Ia bisa merasakan ketidak ikhlasan dan dinginnya sikap Gerald sejak hari pertama mereka menikah. Meski begitu, Hera tetap berharap dan berusaha untuk membuat pernikahan ini berhasil. Ketika hari yang dinanti-nantikan tiba, harapan Hera hancur berantakan. Gerald mendekatinya dengan sikap yang kaku, "Aku harus pergi ada urusan bisnis yang mendesak." Hera, yang sudah mempersiapkan diri untuk bulan madu mereka, merasa kecewa dan terluka. Rasa sakit itu semakin dalam ketika ia menyadari bahwa Gerald memang tidak pernah berniat untuk melakukan bulan madu bersama. "Apa ada sesuatu yang harus aku persiapkan?" tanya Hera, berusaha menjalankan tugasnya sebagai istri. "Selain buta, ternyata kau juga gak sadar diri," Hera berusaha menahan air matanya ketika Gerald mengatakan hal yang begitu menyakitkan. Kegelapan yang ia rasakan kini semakin pekat, ditambah dengn perasaan kesepian dan penolakan. Setibanya di Amerika, Gerald merasakan perasaan yang campur aduk ketika bertemu dengan Feli, kekasihnya yang selama ini ia sembunyikan dari semua orang, termasuk ayahnya sendiri. Feli, yang tak lain adalah adik dari Hera, menyambut Gerald dengan senyum yang penuh rindu. Namun, pertemuan diam-diam mereka ini bukan tanpa tantangan. Cinta mereka harus tersembunyi di balik bayang-bayang pernikahan Gerald dengan Hera. Gesha, memiliki peran penting dalam kisah ini. Dengan niat melindungi Hera, Gesha telah memutuskan untuk menjauhkan Feli dari kehidupan mereka, berharap keputusan itu akan menguntungkan Hera dalam jangka panjang. Tindakan Gesha membuat Feli mendendam, merasa haknya untuk mencintai Gerald telah dirampas. Feli, dengan rasa dendam yang membara, bertekad untuk merebut kembali cinta Gerald yang sejak awal memang miliknya. Ia tidak peduli dengan ikatan pernikahan Gerald dan Hera. Tindakan heroik Hera membuat Gerald harus menikahinya. Pertemuan rahasia Gerald dan Feli di Amerika menjadi medan pertarungan emosi dan cinta. Mereka harus berjuang melawan berbagai rintangan yang menghalangi jalinan cinta mereka. Di sisi lain, Hera yang ditinggalkan di rumah, berusaha keras untuk memahami dan menerima kenyataan pernikahannya yang penuh ketidakpastian. Sementara itu, Gerald berada di persimpangan jalan, terombang-ambing antara kewajiban terhadap Hera dan cinta sejatinya pada Feli. "Sayang, aku merindukanmu," bisik Gerald dengan suara lembut, lalu mengecup kening Feli dan memeluknya erat. Feli merasakan kerinduan yang sama menggelora di dalam dirinya. Keberadaan Gerald di hadapannya seolah menghapus semua jarak dan waktu yang memisahkan mereka. "Seberapa jauh kau pergi, bahkan ke ujung dunia pun, kau pasti akan kutemukan," lanjut Gerald dengan mata berkaca-kaca, tangannya memegang erat lengan Feli. Di dalam pelukan itu, mereka menemukan kenyamanan yang sempat hilang. Pertemuan mereka yang penuh kehangatan dan cinta terasa sejenak melupakan kenyataan pahit yang mereka hadapi. Namun, bayang-bayang pernikahan Gerald dengan Hera tetap menghantui, menuntut mereka untuk mencari solusi atas dilema yang rumit ini. Gerald dan Feli sadar bahwa cinta mereka harus diperjuangkan di tengah tantangan yang berat, termasuk perasaan bersalah terhadap Hera yang telah menyelamatkan nyawa ayahnya. "Aku tidak bisa berhenti memikirkanmu, Feli. Setiap hari tanpa dirimu terasa begitu hampa," ujar Gerald, suaranya penuh perasaan. Ia membelai rambut Feli dengan lembut, merasakan kedekatan yang begitu dalam. "Aku juga merasakan hal yang sama, Gerald. Setiap detik tanpamu adalah penderitaan," jawab Feli dengan suara bergetar, menatap mata Gerald yang penuh kasih. Mereka saling memandang dengan tatapan yang sarat dengan cinta, seolah-olah waktu berhenti sejenak untuk mereka. Percakapan mereka dipenuhi dengan kata-kata mesra dan sentuhan hangat. Gerald mencium pipi Feli dengan lembut, sementara Feli merespons dengan mengecup bibir Gerald, mencurahkan segala kerinduan yang telah terpendam. Pelukan mereka semakin erat, menghapus sejenak semua kekhawatiran dan rasa bersalah yang menghantui mereka. Dalam pelukan itu, mereka merasa aman dan dicintai. Namun, di balik kebahagiaan sementara ini, mereka tahu bahwa kenyataan pahit tetap menunggu. Sementara Gerald dan Feli saling berpelukan dan berbicara, Hera di rumahnya merasa semakin terpuruk. Ia duduk sendirian di kamar, dikelilingi oleh keheningan yang menyakitkan. Dalam kesepian itu, air mata mulai mengalir di pipinya tanpa bisa ia tahan lagi. Hera meratapi kebutaannya, merasa terpuruk dalam gelap yang tidak hanya fisik tetapi juga emosional. Setiap hari, ia berjuang untuk menjalani hidupnya, merasa terasing dan menjadi beban bagi orang-orang di sekelilingnya. Rasa sakit yang mendalam membuatnya merasa terpuruk dan tidak berharga. “Aku hanya menjadi beban bagi semua orang,” bisik Hera dalam isak tangisnya. “Tidak ada yang benar-benar peduli padaku. Hanya kebutaan dan kesepian yang menemani hari-hariku.” Dengan setiap tetes air mata, rasa putus asa dan kesedihan semakin menyesakkan d**a Hera. Ia merasa dikhianati oleh nasib dan tidak dapat menemukan arti dari kehidupannya yang suram. Kesepian ini, ditambah dengan kenyataan pahit bahwa Gerald mungkin tidak akan pernah mencintainya, membuatnya merasa semakin tertekan. Hera mencoba untuk menenangkan dirinya, menarik napas dalam-dalam dan menyeka air mata dari pipinya. Meskipun usahanya untuk menenangkan diri sedikit membuahkan hasil, rasa sakit emosionalnya tetap membekas. Dalam keheningan malam, ia hanya bisa berharap agar ada secercah harapan dan kebahagiaan yang bisa membantunya melewati kegelapan yang mengelilinginya. *** Saat Gerald dan Feli saling berpelukan, menikmati momen kebersamaan mereka, tiba-tiba ponsel Gerald berbunyi nyaring. Suara dering yang tiba-tiba membuat Gerald terkejut dan kesal, mengganggu kemesraan mereka yang tengah mendalam. Gerald menarik napas dalam-dalam, melepaskan pelukan Feli dengan berat hati, dan mengambil ponselnya dari saku. "Maafkan aku, sayang. Ini sangat mengganggu," ujar Gerald, dengan nada frustrasi. Feli, yang masih merasa hangat dari pelukan Gerald, menatap dengan lembut dan mengangguk memahami. "Tidak apa-apa, Gerald. Jawab saja." Gerald melihat layar ponselnya dan mendapati panggilan tersebut berasal dari seorang rekan kerja yang mendesak. Dengan raut wajah yang menunjukkan ketidakpuasan, ia menjawab panggilan tersebut, berusaha untuk tetap sopan meskipun jelas terlihat bahwa ia merasa terganggu. “Ya, ada apa?” Gerald menjawab dengan nada sedikit tegang. Ia menunggu sambil menatap Feli, berusaha untuk tidak sepenuhnya kehilangan suasana romantis yang baru saja mereka rasakan. Feli duduk dengan tenang, memberikan ruang bagi Gerald untuk menyelesaikan pembicaraan. Sementara itu, meskipun perasaan kerinduan dan cinta mereka sempat terputus, mereka berdua tahu bahwa mereka harus segera kembali fokus pada perasaan mereka setelah panggilan tersebut selesai. Setelah beberapa menit, Gerald menutup panggilan dengan nada frustrasi yang jelas, dan kembali menatap Feli. “Maafkan aku. Kadang pekerjaan memang tidak bisa dihindari.” Feli tersenyum lembut, meraih tangan Gerald. “Aku mengerti. Yang penting adalah kita tetap bersama saat ini.” Gerald mengangguk, merasa sedikit lega. Mereka saling berpelukan lagi, mencoba untuk mengembalikan kehangatan dan kedekatan yang sempat terganggu. Meskipun momen romantis mereka telah terputus, cinta dan komitmen mereka tetap kuat, siap untuk menghadapi segala tantangan yang akan datang. "Malam ini aku akan terbang kembali," "Apa aku boleh sedikit egois, untuk tak membiarkanmu pergi?" tanya Feli dengan senyum cemberut. "Sayang, aku mengerti. Tapi ..." "Pergilah, aku akan setia menunggumu disini," jawaban Feli, membuat Gerald berhambur memeluknya. Sedari tadi, bunyi bel begitu mengganggu. Namun, Feli sadar jika diluar sana para bodyguard sedang kebingungan. "Nona, apa terjadi sesuatu?"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD