20

1041 Words

20 "Lancar Dul?" Fatmah bertanya dengan cara berbisik pada Dul saat anak pertamanya keluar dari dalam kamar. Terlihat wajah segar Dul dan rambut yang masih basah. Senyumnya mengembang lebar. Dul mengibas-ngibaskan rambut basahnya dengan jari-jari tangannya. "Woooh lancar jaya Buuuu, segar rasanya, nanti malam lagi ah." Fatmah memukul lengan keras Dul. "Iyaaa tapi jangan sampai suara kalian terdengar ke luar, adikmu loh sampai mengira Nurul sesak napas lah desahnya keras banget." "Eh iya kah hehehe iya Bu nanti aku kasih tahu Dik Nurul." "Ato gini Dul kalo mau, kan di belakang baru selesai di bangun kayak paviliun, ada kamar tidur besar, kamar mandi, dapur lengkap tapi kamu dan Nurul kalo makan ya ke sini atau mau nggak nempatin rumah yang baru selesai kami bangun buat kamu." "Nggak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD