19

1135 Words

19 Keesokan harinya Dul menyentuh kening Nurul, agak hangat ternyata. "Dik, bangun! Masih pusing apa gimana?" Nurul membuka mata dan melihat suaminya yang khawatir. "Nggak papa, Mas paling efek kaget tadi malam." "Kamu bikin aku malu sama orang rumah Dik, dikiranya kita sudah main berapa ronde." Nurul menahan tawa melihat ekspresi kesal suaminya. "Aku itu kaget dan menahan sakit yang amat sangat Mas, kan aku dah bilang sakit Mas pelan ya, eh Mas Dul yang nggak sabaran, nyelonong aja masuk semua makanya aku pingsan." "Emang sakit bener ya Dik?" "Laaaah Mas nggak lihat aku jadi sulit jalan." "Nanti malam masa gak boleh coba Dik?" "Takut sakit lagi, Mas, nggak ah." Nurul menjawab lirih. "Nggak akaaaan, in shaa Allah kan tadi malam aku udah buka jalannya." "Iya dah tapi pelan-pelan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD