"Sherly! Di sini." Suara Mauli cukup keras hingga membuat semua dokter dan staf rumah sakit yang ada di kantin menatap ke arah Sherly.
Sherly yang sedang berjalan sambil membawa makanannya langsung mempercepat langkah agar lebih cepat sampai ke meja teman-temannya. Malu karena sikap temannya.
Di antara banyak pasang mata yang memperhatikan enam dokter baru yang berada di satu meja itu, ada dua orang pria yang juga tak bisa melepas perhatian mereka.
Namun itu tidak bertahan dalam waktu yang lama karena sedetik kemudian satu pria di meja itu kembali fokus dengan makanannya.
"Hei! Bukannya dia gadis yang di hotel malam itu?" tanya Beny.
Seto menyuap makanan tanpa menghiraukan pertanyaan Beny. Tetapi Beny semakin antusias dengan hal ini. "Bagaimana? Kamu sudah mengembalikan kartu tand
