11. Jangan Geer

1002 Words

"Prof, ini sudah jam delapan. Tanda di pintu saya ambil, ya." Sherly menunggu jawaban Seto yang masih mencatat sesuatu di buku catatannya. Setelah selesai pria itu mengangkat wajahnya perlahan dan menatap ke arah Sherly. "Bukannya itu memang sudah seharusnya? Kenapa masih bertanya?" Padat dan menusuk. Sherly tidak bisa berkata-kata menghadapi jawaban ketus itu. Padahal niat Sherly bertanya karena berpikir Seto masih memiliki hal lain untuk dilakukan karena melihatnya begitu sibuk. Tetapi di mata pria itu, apa saja yang dilakukan Sherly selalu salah. "Huh!" Sherly mendengus pelan. "Jika tahu begitu aku tidak akan bertanya," keluhnya. Begitu tanda di pintu ruang pelayanan rawat jalan diambil, satu orang pasien pertama memasuki ruangan. Sherly mempersilakan pasien pria setengah baya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD