bc

Dokter Galak Itu Kekasihku

book_age18+
6.4K
FOLLOW
42.8K
READ
HE
sweet
office/work place
lies
like
intro-logo
Blurb

Sherly adalah mahasiswa kedokteran akhir yang akan menempuh pendidikan klinis. Untuk menghadiri pernikahan mantan pacar dia menyeret seorang pria asing untuk berpura-pura menjadi pasangannya.

Pria itu adalah Seto Raharja, kepala departemen bedah rumah sakit Medika.

Meskipun keberadaan Seto sangat membantunya, tetapi Sherly memiliki kesan yang sangat buruk pada pria itu. Sherly berharap tidak akan pernah bertemu lagi dengannya dalam kondisi apapun.

Namun, takdir berkata lain. Sherly ditempatkan di rumah sakit Medika untuk menempuh pendidikan klinisnya dan Seto adalah konsulen yang bertanggung jawab atasnya.

Bagaimana kisah mereka berdua? Ikuti sekarang, jangan sampai ketinggalan!

chap-preview
Free preview
1. Pria Sinting
Bandara Internasional Kota C. Begitu turun dari pesawat Sherly langsung mengambil kopernya. Dia mengeluarkan ponsel sambil berjalan, melihat sebuah gambar peta yang sebenarnya tidak begitu dimengerti olehnya. "Apa-apaan Mama ini. Kenapa memberi aku peta yang seperti coretan anak TK." Sherly berusaha keras membaca peta itu. Namun sayang dia tidak mengerti sedikitpun. "Ah! Masa bodo, aku akan bertanya pada supir taksi." Ketika Sherly akan berjalan keluar meninggalkan area tersebut, tiba-tiba seorang pria berlari dari arah samping sambil berteriak ke arahnya. "Berhenti! Hei, kamu! ... Saya bilang berhenti!" Sontak Sherly berhenti, kemudian menunjuk dirinya sendiri. "Siapa yang kamu maksud? Saya?" "Siapa lagi? Tentu saja kamu, pencuri!" "Apa?!" Sherly tercengang hingga tanpa sadar melepaskan genggaman pada kopernya. "Dasar sinting! Kamu sakit ya, menuduh orang pencuri seenaknya?!" Tentu saja Sherly kesal dengan pria ini yang datang-datang menuduhnya sebagai pencuri. Pria itu mendengus. "Tidak ada maling yang mau mengaku. Sudah ketahuan masih saja mengelak!" Dia berjalan mengambil koper di belakang Sherly. Sherly terkejut dan ingin menghentikannya. Tetapi pada saat itu pria berkemeja putih itu menunjukan sesuatu di bagian samping tersebut. "Lihat! Apa kamu masih ingin mengelak?" "..." Sherly tidak bisa berkata-kata. Dia heran kenapa kopernya memiliki gantungan seperti itu. Nama sebuah band musik klasik. Sherly tidak ingat pernah menggantungnya di koper miliknya. Eh! Pandangan Sherly tertuju pada koper yang ada di belakang pria itu. Dengan tipe dan warna yang sama. Bahkan mereknya pun sama. Sherly menggigit bibirnya setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia salah mengambil koper. Mengira koper lain adalah miliknya. "Sepertinya ini salah paham." Sherly mengambil kopernya. Mencoba mengecek isinya dan memastikan bahwasanya itu benar koper miliknya. "Salah paham? Ini benar-benar trik basi." Pria itu juga mengecek isi kopernya. "Lihat! Tidak ada yang hilang, bukan?" Sherly berkacak pinggang. "Aku bukan pencuri." Namun pria itu masih tidak mempercayainya. "Anggap saja kamu beruntung karena ini adalah hari pertama saya kembali setelah liburan. Malas berurusan dengan pencuri." Wajah Sherly sudah sangat buruk mendengar kalimat itu. Dia menjejakkan kakinya ke lantai sambil berteriak pada pria berkemeja putih itu. "Siapa yang kamu sebut pencuri?! Dasar pria gila! Sinting! Tidak waras!" Sherly mengeluarkan semua kekesalannya. Bahkan jika punggung pria itu tak lagi terlihat dalam pandangannya, Sherly masih tidak puas dalam melampiaskan amarahnya. Tiga menit kemudian Sherly menjadi lebih tenang. Dia keluar dari bandara untuk mencari taksi. Dia menunjukkan peta yang diberikan mamanya kepada sopir taksi berharap sopir taksi itu tahu lokasi apartemennya. Sayangnya gambar pada peta itu tidak begitu jelas. Beberapa sopir taksi menyerah karena tidak mau ribet memikirkannya. Setelah mencari lebih dari lima sopir taksi, akhirnya pada taksi ketujuh Sherly menemukan sopir taksi yang tahu lokasi apartemen yang disiapkan mamanya. Satu jam perjalanan akhirnya Sherly sampai di bangunan apartemennya. Gedung berlantai sepuluh, sedangkan apartemen Sherly berada di lantai tujuh. Tepatnya apartemen nomor 69. "Akhirnya aku bisa bebas!" Sherly membentangkan tangannya begitu masuk ke dalam kamar apartemennya. Menaruh kopernya begitu saja di sudut ruangan, melompat ke atas kasur yang empuk dan nyaman. Setelah 25 tahun usianya selalu dihabiskan dalam pengawasan orang tuanya, kini Sherly mendapat kesempatan untuk pergi jauh dari mereka menjalani kehidupan bebasnya dengan alasan pendidikan klinis yang harus ditempuhnya. Ya. Sherly tidak kabur ataupun pergi untuk bersenang-senang. Dia adalah mahasiswa kedokteran semester akhir yang kebetulan baru mendapat surat konfirmasi diterima koas di salah satu rumah sakit ternama di Kota C. Sebelumnya Sherly tinggal di Kota B bersama keluarga besarnya, Keluarga Sander. Hidup dikelilingi kemewahan yang setiap pekerjaan selalu ada pelayan yang bertugas melayaninya. Namun Sherly merasa tidak bebas lantaran papanya yang over protective kepadanya. Sehingga Sherly hanya memiliki sedikit teman, bahkan mungkin hampir tidak ada yang sangat dekat dengannya. Drt! Drt! Baru saja membicarakan tentang teman yang dekat dengan Sherly. Hanna, satu-satunya teman dan sahabat Sherly miliki melakukan panggilan telepon. "Halo!" Sherly berbaring terlentang sambil menjawab telepon Hanna. "Aku sudah sampai Kota C. Apa kamu punya waktu luang? Bagaimana jika kita ketemuan?" Hanna sudah tinggal di Kota C sejak enam bulan yang lalu. Dia adalah lulusan sarjana ekonomi tetapi anehnya dia malah bekerja di sebuah club sebagai disk jockey. Sherly berpikir Hanna mungkin sibuk. Oleh karena itu Sherly bertanya lebih dulu apakah dia memiliki waktu luang. "Sekarang tidak bisa. Bagaimana jika nanti, jam lima sore?" Sherly segera menyetujuinya. ___ Jam lima Sore, di sebuah kafe. "Sherly! Di sini!" Hanna melambaikan tangannya saat melihat Sherly baru datang. Segera Sherly menuju ke meja Hanna. "Sudah lama?" "Tidak, aku juga baru datang. Santai saja," ucap Hanna. Wanita berambut sepundak itu memanggil pelayan untuk memesan. Dua mie pedas dan juga jus jeruk. Itu adalah menu kesukaan mereka sejak kuliah semester pertama. "Bagaimana perasaan kamu bisa tinggal sendiri?" tanya Hanna. Keinginan Sherly untuk tinggal sendiri memang bukan lagi rahasia di antara mereka berdua. Hanna sedikitnya tahu bagaimana orang tua Sherly mengawasi Sherly. Terkhusus papanya yang tak ingin putri kesayangannya itu kenapa-napa. "Cukup bebas!" Sherly tertawa. "Namun terlalu awal untuk menyimpulkannya karena ini baru hari pertama. Aku harus membiasakan diri terlebih dahulu," imbuhnya. "Ya. Itu benar. Kamu harus membiasakan diri. Yang biasanya air untuk mandi disiapkan, makan dimasukkan, sekarang harus melakukannya sendiri. Sepertinya itu akan sulit," sindir Hanna, tahu Sherly tidak bisa memasak. Cih! Sherly mendengus. "Itu terdengar seperti kamu sangat pandai memasak. Padahal, masakan kamu juga selalu gosong," balas Sherly. Keduanya lantas tertawa. Masing-masing tahu jika tidak ada di antara mereka yang bisa memasak. "Sudah sudah. Berhenti membahas masak-memasak." Hanna mengeluarkan ponselnya. "Apa kamu tahu ada berita baru yang ramai di grup angkatan." "Berita ramai apa?" Sherly sudah cukup lama keluar dari grub angkatan karena berpikir grub itu tidak ada manfaatnya. Hanya berisi gosip dan semua hal yang sebenarnya tidak begitu penting untuk dibahas. "Ini!" Hanna menggeser kursinya lebih mendekat kepada Sherly. "Mantan pacar kamu, Danuarta, akan segera bertunangan." Seketika tatapan Sherly kepada Hanna menjadi kesal. Dia mengambil ponsel Hanna dan langsung mematikannya. "Untuk apa membahasnya? Kamu sengaja, ya, ingin membuatku kesal?" Hanna tertawa. "Kenapa kesal? Bukannya waktu itu bilang sudah move-on?" tembak Hanna. "Siapa yang bilang belum? Memang sudah. Hanya saja malas membicarakan pria b******n itu." Hanna kembali tertawa melihat Sherly begitu kesal membahas Danuarta. Hanna tahu Danuarta adalah mantan pacar Sherly. Mereka menjalin hubungan dua tahun dan terkenal cukup serasi di sekitaran kampus sampai berita putus mereka tersebar satu tahun yang lalu. Tidak banyak yang tahu pasti alasan mereka putus. Namun Hanna sebagai teman dan sahabat Sherly pastinya mengetahui jika alasan retaknya hubungan Sherly dan Danuarta karena Danuarta sendiri yang berselingkuh dengan Amanda, yang tak lain masih teman satu kelas Sherly di jurusan kedokteran. Sherly memergoki pasangan selingkuh itu saat berlibur di Kota A. Yang katanya sibuk tidak bisa pergi liburan, tetapi malah berlibur dengan wanita lain. Saat itu juga Sherly memutuskan hubungan dengan Danuarta. Tidak lagi berkontak dengannya, juga menghapus seluruh kenangan yang tersimpan dalam ponsel dan ingatannya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
219.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
115.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.3K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook