Inilah jatuh cinta dan aku tidak bertepuk sebelah tangan. Dia menerima cintaku bukan karena sudah menerimaku uangku. Aku meyakini itu sejak beberapa waktu lalu. Teh Ulfa sering kali mencuri pandang menatapku secara diam-diam. Aku pun demikian, Namun kami masih sama-sama ragu dan berhati-hati karena sadar jalinan kasih kami tidak akan mudah nantinya. Sepanjang sore dan malam aku habiskan dengan bersenandung nyanyian lagu kasmaran. Aku juga beranikan diri mengirim chat-chat mesra pada dia. Walau tidak semua dibalasnya dengan cepat. Aku sangat maklum, paham dan tetap bahagia. Bukan dia tak acuh atau mengabaikannya, namun dia punya kehidupannya sendiri. Mungkin sedang sibuk atau takut ketahuan si Reza, si Wulan, si Lina menantunya atau Kang Marta suaminya. Atau bisa jadi di rumahnya sedang b