Dafhin Arvind

992 Words

Happy Reading n Enjoyed Guys ***** Cup, "Hmph," Daila membulatkan matanya terkejut, ketika Dafhin dengan tiba-tiba menciumnya begitu saja. Tapi yang menjadi permasalahnya adalah, Dafhin tidak tau tempat. OMG. Bagaimana jika ada yang melihat? Atau lebih parahnya lagi. Bagaimana jika ada guru yang melihat? Argh, ia hanya berharap ruangan osis tidak dilengkapi cctv. Daila mendorong Dafhin kuat. berharap Dafhin mau melepaskan pangutan bibir mereka. Dan berhasil, Dafhin melepaskanya. Tapi detik setelahnya Dafhin kembali mencium bibir Daila, bahkan terlihat lebih rakus dari sebelumnya. "Mhphh, lephmm." Bukannya mengerti penolakan Daila. Dafhin malah seakan tak perduli, dia menggigit bibir bawah Daila tiba-tiba, membuat bibir Daila mau tak mau refleks terbuka. Dafhin mencium Daila sem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD