Stella mengacak-acak rambutnya layaknya orang gila di sudut belakang ruangan, ia seakan tidak habis pikir tentang soal yang sedang ia kerjakan. Bagaimana mungkin ini dapat disebut soal ujian penempatan? Gila aja!
Ujian sudah berjalan selama hampir setengah jam dan Stella hanya memandangi soalnya pasrah dengan muka masam dan tidak tertarik, ini sangat sulit pikirnya.
“Bagaimana mungkin semua orang terlihat tenang dan asik mengerjakan soal ujian neraka ini? Sekolah gila dan oranganya pun gila, bahkan calon siswanya pun gila!” teriak Stella dalam hatinya.
Stella ingin membalikkan meja yang berada di depannya jika boleh, ia sudah depresi saja di hari pertama menginjakkan kakinya di pulau Starlight.
“Oke, mari tenang dan kerjakan, siapa tau kamu beruntung, ayo Stella semangat!”
Stella menghelakan napasnya dan kembali memfokuskan pandangannya ke arah layar komputer di depannya, ia menyeruput teh kamomil yang sudah dingin sedari tadi, ia kembali membaca soalnya, tetapi sedikit memaksakan senyum ketika membaca soal yang sangat tidak masuk akal itu.
1. Jelaskan pendapat dan gagasan yang kamu miliki tentang rekayasa genetika manusia dengan berbagai makhluk hidup untuk mencapai kesempurnaan dan pemasangat teknologi pada sistem syaraf otak manusia?
“Gak ... nggak bisa ... ini sudah di luar nalar dan kegilaan seorang manusia, bagaimana mungkin soal terkesan seperti dongeng pengantar tidur? Ah tidak ... Ini dongeng pengantar kematian..” batin Stella.
Ia akhirnya pasrah, sungguh ia tidak ingin membuat orang tuanya malu dan kecewa padanya, dengan kembali mengumpulkan semangat Stella mencoba untuk berpikir semampunya dan menulis jawaban pada lembaran di layar komputer tersebut.
Stella menghabiskan waktu selama lebih dari setengah jam untuk menuliskan lembar jawaban dan ia akhirnya mengrimkannya, ia istirahat dan memejamkan matanya, ia sudah pasrah mendapatkan nilai minus 500 atau mungkin 5000? Ah ia sudah pasrah.
Tidak lama setelah ia berlarut dalam pikirannya dan ingin pergi ke alam bawah sadar, sebuah notifikasi nilai secara realtime telah di update. Stella kaget bukan main, jantungnya sudah tidak beraturan, dengan memberanikan diri ia melihat ke depan dan hal itu membuanya menganga tidak percaya, bagaimana bisa ia mendapatkan nilai 300? Padahal ia baru mengerjakan satu soal saja.
Stella tidak bangga dan senang melihat nilai yang sekarang ada di depan matanya, justru ia takut ini merupakan jebakan atau kesalahan teknis, sungguh tidak habis pikir. Stella melihat ke arah pintu, matanya menangkap para pelayan kembali mengantarkan makanan dan minuman untuk mereka.
Mata Stella berbinar, ia sungguh sangat senang menatap dessert yang dihidangkan, dan kembali duduk dengan baik. Stella melihat kembal pada layar komputer di depannya yang memunculkan kembali soal, Stella berharap kali ini soalnya masuk akal dan tidak mengada-ngada.
2. Jelaskan semua sistem politik yang ada di dunia dan sejarah singkatnya beserta sisi baik juga sisi buruk pada sistem politik tersebut!
Stella terdiam sebentar dan cukup lama ia menatap soal di depannya tidak percaya.
“LO KIRA GUE ENSIKLOPEDIA APA!?” teriak Stella dalam hatinya.
Stella menahan emosinya dengan tenang dan berusaha tersenyum, teman yang duduk di sebelahnya terkadang melirik Stella dan menggelengkan kepalanya dengan mendengus kecil, Stella tidak ingin dipikir gila oleh teman di sebelashnya.
Stella mengambil pen yang berada di meja, lalu segera dengan cepat ia menuliskan semua hal yang ia ketahui tentang berbagai sistem politik. Sejarah singkat? Mustahil! Stella sangat percaya bahwa yang namanya sejarah tidak ada yang singkat, jika sejarah yang panjang di ringkas maka itu akan menjadi sebuah sejarah atau hanya kiasan masa lalu? Sungguh menjebak pikir Stella.
Jika ditelaah lebih lanjut, suatu hal bisa disebut sejarah jika menyimpan sebuah kisah bukan sebuah kilasan peristiwa singkat. Mungkin ada beberapa pendapat yang mengatakan bisa diceritakan dalam bentuk kronologis, tetapi hal itu memiliki banyak kekurangan dan dapat disalah artikan sehingga banyak pembelokan sejarah. Maka dari itu Stella menuliskan semua sejarah lengkap tentang berbagai sistem politik dunia dan tidak melewatkan satu hal pun.
Sejujurnya Stella tidak mempermasalahkan soal yang sedang dikerjakannya sekarang, hanya saja soal ini terlalu banyak memakan waktu baginya bahkan dapat menghabiskan puluhan halaman hingga ratusan halaman jika menuliskan semuanya dengan sangat detail dan spesifik.
Stella dengan cepat menuliskan berbagai hal yang ia ketahui secara keseluruhan hingga tidak terasa sudah sekitar satu jam berlalu, ia telah selesai mengerjakan satu soal tersebut dengan menuliskan kata sebanyak 93 halaman. Jangan tanya seberapa lelahnya tangan Stella, ia berasa ingin mencopot tangannya, hanya saja tentang perpolitikan dunia sudah makanan Stella sehari-hari, jadi meskipun ia tidak belajar, ia dapat menyimpulkan berbagai hal dengan sejarah yang diketahuinya.
Sistem di pen dan komputer sudah saling menyatu, jadi dapat mengubah tulisan tangan seseorang ke tulisan komputer dengan progam yang telah ditentukan sejak awal, hal itu membuat mereka menulis cepat dengan tulisan tali untuk berkejaran dengan waktu dan ini tentunya sangat membantu mereka mengejar jam ujian yang sedikit dengan soal yang sangat di luar batas kewajaran.
Stella kembali beristirahat dengan meminum air mineral, entah mengapa di jam kedua ujian para pelayan hanya memberi mereka segelas air mineral saja, mungkin hal itu untuk membuat mereka lebih konsentrasi dan tidak pecah fokus dengan proses metabolisme tubuh yang menyebabkan kantuk.
Stella mendengar notifikasi perubahan nilai di ruangan Golden Class, ia menoleh ke arah layar yang berada di paling depan, sekarang peringkat 10 besar sudah terisi semua dari keseluruhan murid yang mengikuti ujian, Stella kaget bukan main ketika mendapati namanya di peringkat ke satu, padahal ia baru saja mengerjakan dua soal, ia semakin berpikir keras seperti apa sebenarnya penilaian ujian kali ini, setiap bobot soal selalu beda dan tidak dapat ditebak.
1. Stella Alyna Diardio, 850.
2. Xander Beliard Maxten, 750.
3. Catisha Axera Daxon, 700.
4. Laivta Sera Giorda, 700.
5. Athala Reinald Victon, 650.
7. Melysa Savina Madison, 500.
...
Nilai terendah : -4500.
Stella menelan ludah ketika ia melihat skor terendah yang ada, padahal tadi skor terendah tidak ditampilkan oleh pihak sekolah, Stella pasti akan sangat ketakutan sekali jika ia tidak mengetahui bahwa nilainya berada di peringkat teratas, pasti ia bakal berpikiran yang memiliki skor terendah adalah dirinya.
Stella menggelengkan kepalanya kuat, tidak terbayangkan olehnya jika emang benar ia berada di posisi terbawah, itu pasti akan sangat menyiksanya dan ia merasakan harga dirinya sangat rendah sekali, tidak mungkin Stella sebodoh itu.
***
Xander menapat kosong pada soal yang berada di depannya, ia sudah menduga semuanya, soal ujian penempatan akan sangat membosankan, bagaimana mungkin seorang Xander berkeinginan mengerjakan soal yang memiliki jawaban berlembar-lembar? Bahkan memikirkannya saja ia sangat malas, bagaimana tidak? Soal yang sekarang ada di hadapannya sangat tidak beretika kepada orang pemalas sepertinya, bagaimana bisa soal tersebut bertanya tentang hal yang begitu spesifik dan detail?
Xander menggelengkan kepalanya dan kembali fokus melihat soal yang sudah ia anggurkan hampir satu jam lamanya.
1. Jelaskan pendapatmu tentang gagasan berbagai ilmuwan tentang misteri dunia mimpi dan alam bawah sadar, lalu simpulkan dengan didukung berbagai fakta!
Xander masih tidak percaya akan hal ini, bagaimana bisa mereka para orang jenius masih berharap tentang suatu hal yang tidak mungkin dapat mereka jangkau? Xander mau tidak mau menjawab pertanyaan tersebut.
Apapun teori para peneliti tentang dunia imajinasi, dunia mimpi, dan alam bawah sadar, mereka tetap tidak akan bisa menyimpulkan bagaimana perbandingan sistemnya secara perbandingan nyata, bahkan dengan berbagai opini, tetap saja semua tidak akan masuk akal. Begitu dengan saya yang tidak dapat menyimpulkan bahwa dunia alam bawah sadar dapat dijelaskan secara ilmiah, hal tersebut sangat mustahil mengingat dunia alam bawah sadar tidak bisa dikendalikan secara nyata, dikarenakan terdapat perbedaan dimensi tetapi memiliki persamaan ruang dan waktu.
Dan pada dasarnya alam bawah sadar merupakan pengendali sifat emosional seorang manusia, ia dapat dilatih, tetapi tidak bisa dipaksakan. Sangat sulit bagaimana dapat mengontrol seluruhnya secara penuh, karena hal itulah alam bawah sadar tidak dapat diteliti secara kompleks, selain sulit menjangkau bagaimana proses dan sistemnya bekerja, kita sendiri juga masih sulit bagaimana mengontrol alam bawah sadar tersebut, tidak dengan sitem kerja berbagai organ dalam tubuh yang dengan mudah dapat dipahami.
Kesimpulannya, jangan terlalu berharap banyak dan berambisi menggapai hal yang mustahil.
Xander dengan kesal mengirim jawabannya dan menunggu notifikasi bahwa ia dikeluarkan dari ujian penempatan.
“Skor Realtime telah diperbaharui.”
Xander segera melihat ke arah layar yang berada tepat di depannya. Ya, Xander duduk di bangku paling depan karena ia terlalu malas berjalan jauh ke belakang ruangan, mending ia menyimpan energinya tersebut dan tidur.
Xander menaikkan alisnya sebelah, ia sungguh mendapati hal yang tidak bisa dipahami, jawaban ia jelas-jelas bukan berdasarka fakta dan hanya opini yang tidak berdasar, tetapi bagaimana ia bisa mendapati skor yang begitu tinggi hanya dalam sekali menjawab?
2. Xander Beliard Maxten, 300.
Xander menatap seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat di depannya, bagaimana bisa? Ia terlihat berpikir seraya memainkan pen digital menggunakan kedua jarinya.
“Apa mereka mencari sosok realistis?” gumam Xander, ia menopang dagunya dengan kedua tangannya dan terlihat bingung,
Xander hanya ingin mengetahui bagaimana sistem di Starlight School, karena jika ia tidak mengerti, sudah dapat dipastikan ia tidak akan mendapatkan posisi tertinggi di Starllight School. Jangan bertanya kenapa Xander sangat menginginkan posisi teratas, sudah jelas ia mewarisi sifat alami dari ayah kandungnya, Xander sangat merasa tidak cocok jika ia berada di posisi terendah, bukan karena ia terlalu tinggi hati, hanya saja hal itu sangat tidak nyaman untuk dirinya.
Setelah berpikir cukup lama akhirnya Xander mengerti apa yang diinginkan oleh Starlight School, Xander menyimpulkan mereka hanya mengininkan sosok murid yang dapat berpikir secara realistis. Hanya itu? Tentu bukan, Xander juga berpikir bahwa Starlight School memiliki banyak kriteria jenis murid yang mereka inginkan. Bermacam-macam soal yang sekarang mereka kerjakan akan dinilai berdasarkan segala aspek, dan hanya dengan melihat jawaban dari para calon murid, para penilai soal akan mengetahui bagaimana karakter para peserta ujian. Semua hal itu merupakan trik mereka memilih 1000 peserta terbaik dengan hati-hati, tidak heran mengapa mereka dengan sengaja membuat puluhan ribu peserta ikut bersaing.
“Pantesan sekolah ini terus berjaya dan selalu memimpin,” gumam Xander dengan menganggukkan kepalanya. Sekarang ia sudah paham semuanya, ia hanya perlu membuat karakter baru dan menguatkan sifat realistisnya dalam menjawab soal, karena dengan itu ia bisa lulus dalam ujian penempatan.
Xander melanjutkan melihat soal berikutnya, kali ini ia tersenyum tidak dengan soal pertama yang membuatnya sedikit naik pitam.
2. Tuliskan pendapatmu tentang penciptaan energi!
Xander tersenyum lebar, ia ingin tertawa, sungguh ini sangat parah. Soal yang sangat mudah pikirnya, ia tidak mengerti jalan pikiran pembuat soal ujian penentuan, bagaimana mungkin mereka bisa memasukkan soal semudah ini?
Penciptaan energi hanya terjadi saat terbentuknya alam semesta dan hal itu merupakan mutlak, energi hanya berpindah, seperti yang sudah diketahui tidak ada hal yang lebih spesifik tentang penciptaan energi dikarenakan energi tidak mengalami penghabisan ataupun penciptaan kembali dalam bentuk baru, energi hanya berubah dan berpindah saja. Dapat disimpulkan bahwa penciptaan energi dan proses yang memicunya terbentuk merupakan hal mutlak yang hanya dapat diketahui oleh sang pencipta.
Xander mengirimkan jawaban tidak lama sebuah notifikasi perbaruan nilai muncul.
“Skor Realtime telah diperbaharui.”
1. Athala Reinald Victon, 650.
2. Catisha Axera Daxon, 450.
3. Xander Beliard Maxten, 400.
4. Stella Alyna Diardio, 300.
5. Laivta Sera Giorda, 250.
“Sungguh menarik,” batin Xander dengan senyuman tipisnya.