Chapter 16

1283 Words

BAB 16 Mbak Winda mendorong tubuh Mas Ardi dan menggiringnya susah payah keluar kedai bakso. Mas Akim bangun dan berjalan ke luar juga mengikuti Mbak Winda. Perasaannya sudah tidak karuan. Akan tetapi semua lambat laun pasti akan diketahui. Sepandai-pandainya menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium juga baunya. Plak! Satu tamparan dihadiahkan Mas Ardi pada Mbak Winda. Wanita itu terhuyung dan meringis menahan sakit. Air matanya mengalir seketika. Seumur pernikahan baru kali itu Mas Ardi mrnamparnya. “Mas nampar aku?” Mbak Winda meringis sambil mengelus pipinya. Mas Ardi tidak menjawab. Pandangannya beralih pada Mas Akim. Napasnya naik turun karena emosi yang sudah luber. Dia mendekat dan menarik kerah baju Mas Akim. Bugh! Bugh! Bugh! Pukulan dan tendangan didaratkan pada wajah da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD