Chapter 4

1143 Words

Empat "Ooom ...," Meti berteriak sambil melambaikan tangan, ia bergegas menemui Steve yang duduk sambil menikmati es krim coklat dengan wajah datar. Meti juga tak mengerti ada apa tiba-tiba Steve meneleponnya dan memintanya menemuinya di mall tempat mereka bertemu tak sengaja dulu. Meti mengempaskan bokongnya dan senyumnya hilang setelah melihat Steve menikmati es krim dengan wajah tak seperti biasanya, terlihat menahan marah. "Ooom, Om pasti tengkar sama pacar kan? Ih sudah tua masih tengkar aja, makanya Om nikah aja, bilang sana tuh pacar Om, kalo dah tua lebih aman segera nikah, punya anak, hidup tenang, gak punya anak juga gak papa, adopsi aja toh membesarkan anak kayak gitu juga akan bikin bahagia asal keduanya sepakat, kan apa-apa kalo dah berumah tangga harus sepakat dan sepaket,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD