Tiga "Masih nunggu Ommu?" Meti tak peduli pada sindiran Raga, ia masih berdiri di depan kampusnya, tempat biasanya mahasiswa duduk bergerombol bersama teman-temannya. "Aku hanya ingin tahu sampai di mana kamu betah bersama laki-laki yang aku yakin telah berpengalaman, jika kau sok alim, maka kau akan ditinggal." Meti menoleh dan mendekati Raga, ia tatap laki-laki berwajah cantik di depannya. "Kamu itu laki-laki kan? biasanya lebih banyak pake otak dari pada mulut, kok nggak operasi plastik sih atas bawah biar sekalian cucok meong jadi cewe." Meti segera meninggalkan Raga saat ia melihat mobil Steve datang dan laki-laki itu melambaikan tangan padanya. "Kok cemberut aja?" tanya Steve sambil sesekali menoleh pada Meti yang kali ini diam saja dengan wajah ditekuk. "Pasti tengkar sama pa