Markus tak henti-hentinya menatap gadis rakus yang saat ini sedang makan dengan ikan mas pepes plus lalapan. Bibirnya terlihat sangat sibuk namun amat imut.
Keringatnya mulai bercucuran dari kedua bagian sisi kiri dan kanannya. Mungkin sensasi pedas dari sambel yang sedang ia makan. Markus hanya menatapnya lekat. Dengan senyuman tipis di kedua bibir menawannya.
Nih bocah, lapar atau rakus sih? Perasaan gemas campur geli. Membuat laki-laki itu akhirnya terkekeh sendiri.
"Lo kenapa?"
Tanya Delima dengan mulutnya yang penuh. "Enggak gila kan lo?"
Tanpa menatap ke arah sang lawan bicara, Delima kembali hendak menuang sambel ke atas piringnya. Namun dengan sigap, Markus menjauhkan mangkuk sambel itu.
"Ikhh, siniin."
Rengek Delima, menatap tidak suka pada kelakuan laki-laki itu. Markus t
