Part 15 Kenaikan kelas 2

859 Words
Akhirnya kami berhasil naik ke kelas dua. Dan sangat kebetulan sekali aku sekelas dengan Alex, Nita, Apri, Aisyah, Shinta dan tentunya Will. Pagi ini aku berangkat ke Sekolah naik angkot. Kak doni sudah jauh. Jadi aku harus mandiri mulai sekarang. *** Kami akan ada di kelas 2-2 yang letaknya dilantai bawah. Aku datang agak siang, bahkan lima menit lagi bel masuk berbunyi. Aku berjalan santai masuk ke kelas ku, disana sudah ramai sekali, semua orang sibuk memilih tempat duduk masing masing sesuai keinginan mereka. Dan aku kesiangan. Nita duduk dengan Apri lagi, Aisyah dengan Shinta, Will sudah duduk dengan Alex. Kuamati satu persatu. Dan ternyata Lena yang masih sendirian, dia anak yang tidak begitu banyak teman nya, karena dia ini terkenal menyebalkan seantero Sekolah. "Len,kamu sebangku sama siapa?"tanyaku basa basi. "Gak ada.. " sahutnya ketus. "Aku disini ya? " "Serah..., " Terpaksa aku duduk dengan nya. Nita dan Apri duduk di meja sebelah kananku tepatnya sebelah Lena, Aisyah dan Shinta duduk didepanku, Will dan Alex disebelah kiriku, yang otomatis bersebelahan persis denganku duduk. "Heh..! Putri tidur! Telat mulu!!" Ejek Alex yang duduk disebelah Will. Kalau aja Alex disebelahku persis pasti aku pukul dengan penggaris. Dia ini sering sekali mengibarkan bendera perang kepadaku, walau aku tau hanya bercanda. "Brisik!! Dasar buaya darat!!" Ejek ku balik. Will yang ada ditengah tengah kami, menutup kedua telinganya. "Diem woo!! Kasian nih pacar Elu keganggu sama suara Elu.."kata Alex yang makin kemana mana nih ngeledeknya. Will lalu membungkam mulut Alex, tanpa berkata apapun. Kujulurkan lidah ku ke arahnya. "Udah, Din!!"ucap Will tegas. "Lex.. diam gak Luuu..!! " teriak nya sambil menatap Alex. Kami akhirnya diam. Lucu melihat Alex seperti itu, dan melihat reaksi Will yang begitu. **** Pelajaran pertama adalah matematika! La haulawalaquwata ilabillaaaah.. Pelajaran terhoror sepanjang masa.. Pak Hartono!! Guru terkiller sepanjang perjalanan hidupku. Senyum pun tak pernah terlihat sedikitpun dari wajahnya. Samar samar aku melihat ada sosok makhluk astral berdiri dipojok ruangan dekat meja guru. Padahal saat aku datang, dia belum ada disana. Kertas yang ada di meja Pak Hartono terbang terbang bagai ditiup angin. Padahal aku tau kalau sengaja ditiup tiup sosok itu. Aku malah cekikikan. 'Terusin aja deh, nggak apa apa... Hehe' Will melirik tajam ke arahku, tau apa yang sedang kupikirkan. Aku tersenyum ke arahnya sambil mengedipkan sebelah mataku. Dia hanya geleng geleng kepala "Itu kamu!! Siapa itu namanya!! Saya perhatikan kok tidak nulis? Bercanda saja!!"suara Pak Hartono menggelegar memenuhi kelas ini. "Maju sini kedepan kalau main- main dipelajaran saya!!"tunjuknya. Ternyata yang dia maksud adalah aku. "Mampus Gue..! " gumamku lirih. "MAJU SAYA BILANG!!!"bentaknya. Akhirnya aku maju sajalah. Teman teman ku bisik bisik. Will geleng geleng kepala sambil memegangi kepalanya, Alex terkekeh meledekku. "Berdiri sana di Pojok deket tembok!!"perintahnya. Aku pun berjalan ke pojok kelas dekat pintu. "Eeehhhh... Ngapain disitu!! POJOK SINI!!"katanya sambil menunjuk tempat sosok itu berdiri. Duh, mati dua kali aku. "Pak, sini aja deh Pak. Please.. Jangan disana.." Rengekku. "NGGAK BISA!! SAYA BILANG DISINI.. YA SINI!" Aku masih diam, aku pandang Aisyah, Shinta dan Will, mencoba minta tolong ke mereka. Aisyah terlihat membaca doa. Will menatapku nanar. Tapi sosok itu masih saja ada disana. "MALAH DIEM AJA!! SINI SAYA BILANG!" Teriak Pak Hartanto lagi. Haduh ni Bapak, bedanya apa sih disini sama disana? Sama aja kan?batinku. "Pak, saya mending disuruh lari keliling lapangan basket 10x daripada harus berdiri disana!"ucapku serius. Pak Hartono menatapku bingung. "Ya sudah kalau mau kamu gitu!kelilingi lapangan basket 10x.." Tanpa diperintah 2 kali aku menuju Lapangan basket. Pak Hartono ikut keluar melihatku. Dalam 10 menit aku sudah mendapatkan 10 kali putaran. Kalau cuma lari mah,keciiiill.. Baru keliling Lapangan segini, Papahku dulu lebih kejem! Runtukku dalam Hati Aku kembali ke kelas, Pak Hartono melihatku heran. "Kenapa, Pak?"tanyaku "Kamu atlit lari?"tanyanya masih menatapku bingung. "Bukan Pak.." "Cepet banget larimu!" Aku hanya tersenyum. Beliau menyuruh ku masuk ke kelas. "Eh.. Kamu.. Namamu siapa?"tanyanya kepadaku saat aku mau duduk lagi. "Dina Pak.." "Oh Dina.. Kamu haus? Minum saja ini air saya.. Kasian saya ngeliat kamu kecapekan.." Tunjuk Pak Hartono ke gelas teh nya yang masih utuh. Baru saja aku lihat sosok itu mencelupkan jarinya kedalam gelas Pak Hartono. Jarinya kotor penuh darah. Dan berlendir. Sungguh menjijikan. Huueeeekkk!! Aku bahkan sampai menahan mual yang tiba tiba saja datang. "Ambil aja gih... Belum saya minum kok!" "Nggak usah Pak, makasih.. Tapi lainkali gelasnya dikasih tutup ya Pak.."saranku lalu kembali duduk. Aku mengambil tissue dari dalam tasku dan mengelap dahi, wajah dan leherku yang penuh keringat. "Hari pertama aja udah banyak tingkah!" Sindir Lena. Aku meliriknya tajam, "apa kamu bilang?! " sahutku sedikit emosi. "Din...," aku menoleh ke Will. Dia menyodorkan botol minumnya kepadaku. "Makasih...,"ucapku. Will hanya tersenyum. 2 jam pelajaran yang sangat lama rasanya. Akhirnya pelajaran selesai. Pak Hartono sedang membereskan mejanya, lalu minum air tadi. ====== Istirahat pertama. "Din, Kantin?"tanya Nita sambil berdiri lalu meregangkan badannya kesana kemari. Aku menggeleng. Rasanya aku tidak selera makan apa apa setelah melihat hal tadi. "Ya udah, aku Kantin ya, Din.." Kata Nita. Nita dan Apri pun keluar kelas. "Udah Din, jangan diinget Inget deh."bujuk Aisyah. Shinta malah cekikian melihatku. "Sumpah kamu gokil banget, Din..hihihi"katanya sambil terus tertawa. Will beranjak keluar kelas dengan Alex. "Din!! Mau nitip beliin sesuatu?"tanyanya saat sudah tiba didepan pintu. Aku masih menggeleng. "Oh ya udah. "Kata Will lalu pergi keluar dengan Alex. "Kalian nggak pada ke  Kantin?"tanyaku ke Aisyah dan Shinta. "Puasa Din.."katanya. Wah keren mereka rajin juga puasanya.salut aku. "Perpus aja yuk!"ajak  Shinta. Daripada aku dikelas sendrian aku ikut mereka ke Perpus.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD