Bagian 75 - Perebutan Menggunakan s*****a

1276 Words
Mereka melihat Erebus mengembalikan s*****a tersebut, karena semua pengujian telah selesai dilakukannya. s*****a itu mendapat peringkat terbaik karena kekuatan serangannya dan juga daya tahan bahannya. Praxidike berbicara kepada Erebus setelah juri administrasi meluluskan s*****a itu dan pergi. Praxidike adalah salah satu dari ketua para juri. Ia termasuk salah satu dari lima pengawas juri tertinggi, Matton. Juri administrasi berbeda dengan jabatan Praxidike. Tingkatan para juri dari yang paling bahwa adalah juri administrasi. Juri ini ada banyak. Tugas mereka adalah menerima semua s*****a yang ikut dalam pertandingan, mencatatnya dan menguji kelayakannya hingga tahap final. Juri administrasi dibagi kedalam kelompok sesuai level mereka. Setiap level akan menguji s*****a yang lolos hingga menyisakan delapan s*****a terbaik. Sedangkan lima pengawas juri, adalah juri yang mengawasi kerja dari juri administrasi. Mereka juga mengawasi ketua juri secara bersamaan, untuk melihat apakah cara kerjanya baik atau tidak. Mereka juga berfungsi sebagai juri dalam menentukan s*****a terbaik yang akan ditempatkan di gunung surga bersama dengan Matton, ketua seluruh juri. “Aku rasa s*****a itu hanya bisa dipakai oleh mu. Untuk seleksi selanjutnya, kau yang harus menggunakannya. Bagaimana?” Tanya Praxidike. “Apa memang hanya aku yang bisa?” “Sepertinya s*****a itu kuat sekali. Tapi, kau harus meminta izin juga agar s*****a itu bisa kau pakai pada pembuatnya. Dengan bekerja sama antara pembuat dan penguji, itu membuat s*****a bisa lebih kuat seribu kali lipat!” Kata Praxidike. “Aku akan pertimbangkan itu!” Kata Erebus dan pergi dari hadapannya. Ia kembali ke tempat pengujiannya. Saat Erebus pergi, Kerberos mengikuti juri administrasi. Ia menghentikannya dan memanggilnya. Ia bertanya tentang siapa pembuat s*****a tersebut. “Yang tadi itu s*****a buatan Bia!!” Ucapnya. Kerberos pun mengatur rencana untuk menemui Bia. *** Bia dan Kokytos mencari Erebus di teater. Tetapi, mereka tidak menemukannya. Yang ada disana hanya para murid yang ditinggal untuk latihan. Mereka kemudian bertanya pada beberapa murid dan katanya mereka berada di tempat juri penguji s*****a. Mereka pun kesana berdua. Tempat itu tidak terlalu jauh. “Apa kau yakin Erebus mau memakai senjatamu?” Tanya Kokytos. “Aku hanya ingin mencoba. Jika dia tidak mau memakainya, itu berarti tidak ada kesempatan untuk menang!” Kata Bia. Mereka sampai di tempat penjurian, tapi mereka tidak bisa masuk. Mereka menunggu di luar sampai penjurian selesai, dan semua orang keluar. Setelah lama menunggu akhirnya mereka keluar. Bia melihat Erebus keluar dan memanggilnya. Kokytos langsung menyuruh mereka untuk berbicara di tempat yang lebih hening karena disana terlalu banyak orang berlalu lalang. “Ternyata kau adalah Erebus!” Kata Kokytos. Tinggi tubuh mereka sampa tingginya. “Ya! Tapi, aku tidak mengenalmu!” Kata Erebus kepada Kokytos. Sambil berjalan, Kokytos tertawa. “Maaf, aku Kokytos. Kau kenal dia bukan?” Tunjuk nya ke arah Bia. “Tentu! Ada apa Bia?” “Aku ingin kau memakai s*****a Mace ku! s*****a itu sangat kuat dan besar. Hanya kau yang bisa menggunakannya. Aku sengaja mengambil resiko untuk membuat s*****a yang sangat kuat tapi berat. Kalau tidak aku, tidak ada yang bisa menggunakannya dengan maksimal.” Kata Bia. Mereka pun berhenti dan duduk di sebuah bangku di bawah pohon rindang. “Apakah s*****a Mace mu bernama, Mace Blast Stick?” Kata Erebus dengan sedikit bingung. “Bagaimana kau tahu?” Tanya Bia heran. “Aku sepertinya menggunakannya tadi, karena tidak ada yang bisa menggunakannya.” Bia langsung tersenyum. “Bagaimana?” “Itu s*****a yang kuat. Aku memberikan sebuah masukan agar kalian membuatnya lebih enak digunakan. Mungkin suratnya akan datang sebentar lagi.” Kata Erebus dengan senyuman. “Jadi apakah kau mau memakainya?” Tanya Kokytos. “Tentu! Aku akan melakukannya!” Kata Erebus. Bia dan Kokytos langsung berdiri di hadapannya dan membungkuk berkali-kali. “Bukankah kalian berlebihan?” Kata Erebus yang melarang mereka melakukannya. Setelah berbicara kepada Erebus, mereka berdua pun kembali ke desa dan mendapat surat yang dibawa oleh Nomos adanya perubahan yang harus dilakukan dengan s*****a mereka. *** Kerberos mengatur rencana untuk pergi ke rumah Bia. Ia tidak begitu tahu dimana Bia tinggal. Ia bertanya kepada Matton yang mengenal Bia. Ia memberitahu dimana Bia tinggal. Kerberos pergi saat ada waktu luangnya beberapa waktu setelah penjurian. Ia akhirnya sampai di desa pembuat s*****a. Ia kagum melihat banyaknya orang yang berada di sana. Ia bertanya kepada orang-orang disana, dan akhirnya sampai di depan rumah Bia. Ia mengetuk pintunya dan Hebe yang membuka rumah itu. Hebe terkejut, karena ada pria tampan di depan rumahnya. Ia menjadi salah tingkah. “Hi?” Katanya lalu ia membuat rambutnya ke belakang kuping dengan tangannya. “Kau tampan sekali!” Kata Hebe lagi. Kerberos tersenyum. Ia tidak ingin menyakiti wanita itu. “Apakah kau yang tinggal di rumah ini?” “Ya!” Angguk Hebe. “Siapa itu?” Terdengar suara dari dalam rumah. Kokytos keluar dan melihat Kerberos. “Kau siapa?” Tanya Kokytos. “Apa kau mengenalnya?” Tanyanya kepada Hebe lagi. “Tidak!” “Aku mencari Bia!” Tanya Kerberos. “Dia sedang ada di ruangan sebelah sedang memperbaiki s*****a Mace!” Kata Kokytos. “Aku ingin bertemu dengannya, bolehkah?” Tanya Kerberos. “Tentu! Aku akan mengantarnya!” Kata Kokytos. Hebe langsung memotong pembicaraan. “Aku saja!” Kata Hebe dan menyeret Kerberos keluar menuju rumah sebelah. Kokytos menggaruk kepalanya. “Apa yang terjadi dengannya?” Ia bingung melihat tingkah Hebe. Setelah mereka pergi, Kokytos menutup pintu rumah dan beristirahat di dalam. Heber berteriak memanggil-manggil Bia. Suara di dalam ruangan itu sangat ribut karena Nomos sedang membentuk besi. Ia pun menambah volume suaranya lebih keras lagi. Bia pun menyahut. “Seseorang mencarimu!” Kata Hebe. “Siapa?” Kata Bia dan ia keluar menunjukkan tubuhnya. “Aku Kerberos!” “Penguji s*****a elit? Apa yang kau lakukan disini?” “Aku tahu bahwa kau adalah salah satu pembuat s*****a hebat. Aku ingin sekali memakai Mace yang kau buat. Bolehkah aku yang menggunakannya saat di pertandingan final?” Kata Kerberos sambil membungkuk kepada Bia. “Aku tidak pernah melihatmu begitu tertarik dengan senjataku!” Kata Bia mendekatinya. “Aku rasa, dengan menggunakan senjatamu, aku bisa memenangkan pertandingan kali ini. Sudah cukup sepertinya, Erebus memenangkan pertandingan beberapa kali!” Kata Kerberos. Bia tersenyum. Ia tidak menyangka bahwa Kerberos akan tertarik dengan senjatanya. “Apakah kau pernah melihat senjataku?” “Aku pernah melihatnya. Karena itu aku tertarik!” “M-maaf… aku mengulang-ulang pertanyaanku. Aku hanya masih tidak percaya ada yang datang dan tertarik dengan s*****a ku. Biasanya, tidak ada yang mau menggunakannya, meski aku memohon karena beratnya s*****a buatan ku dibanding yang lainnya. Jadi tidak ada yang tertarik!” Kata Bia sambil tersenyum. “Tapi, s*****a kali ini terlihat hebat. Bisakah aku yang menggunakannya?” “Kau yakin itu akan lolos hingga ke akhir?” “Aku yakin. Makanya itu aku sampai-sampai datang kesini memohon secara langsung.” “Aku bukannya tidak ingin memberimu kesempatan. Tapi, aku sudah memiliki calon tersendiri untuk memakainya.” Kata Bia. “Bolehkah kau mempertimbangkanku? Aku juga ingin mencobanya!” Kata Kerberos. “Tentu! s*****a ini sebentar lagi selesai diperbaiki. Kau mungkin bisa mencobanya!” “Ya, aku akan melihat caramu menggunakannya! Aku akan memilih yang paling baik di antara yang terbaik!” Bia mengambil s*****a Macenya. Ia menggunakan alat untuk memindahkan Mace tersebut ke depan Kerberos dengan bantuan Nomos. Mereka kemudian ke tempat pengujian, ruangan khusus untuk menguji s*****a yang telah dibuat. Kerberos mulai mengangkat Mace-nya. Di awal ia bisa menggunakannya. Tapi, beberapa kali tampak kakinya tidak seimbang dan gerakannya masih tidak terkontrol. Ia kadang terkejut dengan beratnya Mace sehingga gerakannya tanpa asal-asalan. Ia tidak seimbang saat menghindari serangan dan juga saat memukul dari sisi kiri. “Bagaimana?” Tanya Kerberos setelah selesai. “Tentu aku akan pertimbangkan!” Kata Bia. Bia berjanji akan memberikannya kabar. Kerberos pun pergi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD