Bab 14. Kebohongan Fajri

1256 Words

Fajri mengantar dua orang penagih itu keluar dari perumahan dengan membawa motor nya. Sena nampak kecewa. Baru saja Sena merasa senang karena pengobatan TB Paru nya sudah selesai dan Sena dinyatakan sembuh, Fajri sudah berulah. Tak lama Fajri tiba di rumah Bunda dengan berjalan kaki. "Jadi benar Mas, Kamu belum bayar cicilan Motor?" Tanya Sena. Fajri menunduk. Dia merasa malu pada Bunda. Sena menghela nafas. Dia bingung, mau pulang gak ada ongkos. Besok Fajri kerja naik apa. "Bun... Sena pamit ya." Kata Sena. "Naik angkutan umum?" Tanya Bunda. "Iya lah Bun, naik apa lagi." Sahut Sena dengan nada sedih. "Ada ongkos nya gak?" Tanya Bunda. "Ada Bun." Sena berbohong. Bunda masuk ke kamar. Tak lama Bunda keluar kamar dan menyerahkan sejumlah uang untuk Sena. "Gak usah Bun, Sena bene

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD