Bab 52

1107 Words

Gadis memejamkan mata, hendak meraih alam mimpi. Sedangkan Kasih masih tetap terjaga. Entah baru kali ini, atas kedatangan Ratna si tantenya itu, pikirannya cemas. Dia sudah biasa dibuat jengkel dan menahan amarahnya tetapi berbeda dengan malam ini. Hatinya gelisah, seperti ada ancaman yang akan menghampirinya. Dia yang terbaring dengan membelakangi adiknya, memutuskan untuk menoleh ke arah Gadis. “Dek, sudah tidur?” tanya Kasih. Tak ada sahutan, menandakan Gadis sudah terlelap dalam tidurnya. “Duh, kenapa aku tumben-tumbenan nggak bisa tidur?” Kasih beranjak dari tempat tidur, lalu melangkah menuju balkon yang ada di depan kamarnya. Dengan membawa ponsel, dia menyalakan musik lalu duduk di sana. Rintik hujan tak selebat tadi, kilatan petir pun sirna dengan gelapnya malam. Angin terden

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD