Malam ini adalah malam paling membahagiakan bagi Devita. Rama bersedia ikut sholat bersamanya, Bik Siah, dan Pak Ipin. Rama juga mulai menghilangkan ketergantungannya pada kursi roda. Ia mampu berjalan dengan berpegangan pada dinding jika jarak yang harus ditempuh cukup jauh. "Aku senang, akhirnya Abang bisa lepas dari kursi roda" Devita duduk di tepi ranjang. Jemarinya asik memijat pergelangan kaki Rama. Rama hanya tersenyum sebagai jawabannya. Kebimbangan saat ini masih menggelayuti perasaannya, antara menuntaskan janjinya, ataukah mengikuti kata hatinya. Ditatapnya wajah Devita yang tampak sangat ceria. 'Apa aku akan sanggup berpisah dengannya? Apa aku akan mampu melihatnya bersanding dengah Rama Arya? Apa aku tidak akan menyesal jika aku melepasnya? Ya Allah, tolong mantapkan hat