TAK AKAN AKU LEPASKAN

998 Words

Ponsel Rama berbunyi, Rama yang sedang melamun terlonjak kaget karenanya. Ia meraih ponselnya yang ada di atas meja dekat ranjang. "Arya" gumamnya seakan tidak percaya saat membaca nama yang menelponnya "Arya" "Bang Adrian" Sesaat hanya keheningan yang terjadi di antara mereka. Seakan bingung harus memulai pembicaraan dari mana. "Kamu sudah pulang?" Rama Adrian yang pertama memecahkan kesunyian diantara mereka. "Aku masih di Jakarta bersama ayah" "Ooh" Kembali senyap diantara dua Rama. "Bagaimana kabarmu?" Lagi Rama Adrian yang memulai pembicaraan. "Aku baik, Bang. Abang dan Bunda Wina bagaimana?" "Aku dan Bunda juga baik. Tapi seperti yang kamu tahu, aku sekarang tinggal di daerahmu" "Maafkan aku Bang. Karena aku, Abang harus ikut terlibat dengan semua ini. Aku tidak menger

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD