Malamnya, Syahla langsung menagih janjinya pada Marco. Dia bahkan dengan niat mengetuk pintu kamar Marco. "Mas Marco!" seru Syahla. "Masuk!" seru Marco. Syahla membuka pintu kamar Marco dan bergeming di pintu, namun setelah ingat kalau orang tua angkatnya di kampung mengatakan kalau perawan tidak boleh berdiri di pintu karena susah dapat jodoh, akhirnya Syahla pun langsung sedikit menjauh agar tidak benar-benar dekat pintu. "Mas Marco katanya mau main?" teriak Syahla. Syahla memang merasa sudah sembuh sebab akan jalan-jalan langsung menagih janji pada Marco. Marco yang ada di dalam kamarnya hanya memutar badannya dan kembali bermain games, seharian ponselnya dimainkan oleh Syahla jadi dia baru main sebentar. “Lo lagi sakit juga. Nggak usah main-main.” Kata Marco.