“Nih, Mas Marco aaa …” kata Syahla. Syahla menyodorkan sendoknya kepada Marco. Kali ini Marco tidak mau membantah atau mendebat Syahla karena dia sangat paham mengenai bagaimana Syahla yang keras kepala. “Enak kan?” tanya Syahla. “Tangan lo bikin rasanya gak enak.” Kata Marco. “Wong yang nyuapin sendok bukan tangan sih, wleee …” kata Syahla sambil memeletkan lidahnya. “Udah abisin abis itu kita pulang.” Kata Marco. “Mas Marco sering ke sini ya?” tanya Syahla. Syahla tentu tidak mau kalau malam ini cepat berakhir. Meski udara terasa sangatlah dingin namun dirinya tetap merasa ingin berada di luar rumah seperti saat ini. Selama ini, Affan memang mengajaknya pergi keluar untuk main namun Marco selalu menghalanginya. Jadi, selama ini Syahla di rumah saja. “Luma