Hari ini jadwalnya kelapangan bersama Lendra. Ini kesempatan mencari tahu apa yang terjadi. Tidak seperti biasanya, Nadira sudah lebih dulu menunggu di lobi, menanti Lendra. Lendra tersemyum, melihat antusias Nadira, walau ada tanya di hati: Ada apa? Tumben? Nadira mengikuti Lendra menuju parkiran. Keduanya masuk ke mobil hampir bersamaan. Setelah mobil melaju, gadis itu mulai bersuara. "Lendra, apa perusahaan dalam keadaan genting?" tanyanya ragu-rau. Lendra melirik dari spion tengah, mata keduanya saling beradu. "Nggak, memangnya kenapa? Apa yang dikatakan Bryan?" "Ah, enggak, Mas Bryan tidak berkata apa-apa. Aku cuma ingin tahu, sepertinya sejak kemarin dia terlihat sibuk." "Saham perusahaan anjlok di bursa saham. Itu saja sih yang baru aku tahu." ujar lelaki itu yang kin