When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Sesampainya di apartemen, Nadira beristirahat sejenak. Saat hari menjelang siang, ia bersiap ke rumah Bryan, seperti janjinya pada Uti menemani Elsya ke toko buku. Nadira melacu mobilnya, hanya butuh waktu lima belas menit ke rumah Bryan. Nadira mengetuk pintu setelah memastikan alamat yang dituju benar. Uti menyambutnya gembira, sesaat keduanya ngobrol santai sambil menunggu Elsya keluar dari kamarnya. "Elsya nurut sama tante Nadira, ya." petuah Uti pada Elsya sesaat sebelum meninggalkan rumah. Elsya mengangguk sembari mencium tangan Uti, kemudian berjalan mengikuti Nadira. Keduanya melambaikan tangan. Diperjalanan, Elsya diam tak bersuara. Beberapa pertanyaan Nadira hanya dijawab anggukan atau gelengan kepala. Namun begitu, Nadira tetap bersikap manis. "Mau langsung ke toko buku,