29. Kesedihan Vivi

1457 Words

Bella yang mengira Destra akan tunduk mengepal tak terima, segera berdiri dan menyusul pria itu. “Mas, apa yang kamu lakukan? Kamu kenapa?” tanya Bella panik. Sembari menahan lengan Destra Bella sudah meneteskan air mata. Mencoba membuktikan jika ia benar-benar menyesal karena telah pergi kemarin. Sempat murka dan membenci semua orang yang ada di sekitarnya, Destra terdiam sebentar, ia seperti mendapatkan hal baru dari semua masalahnya ini. “Aku ada urusan, perusahaan membutuhkanku,” ujar Destra yang langsung membuat Bella bersemangat. Matanya berbinar. “Apa, Sayang? Perusahaan? Apa itu artinya kita akan bangkit? Apa itu artinya kita tidak akan miskin lagi?” tanya Bella beruntun. Destra menarik bibir sedikit. “Sudah kuduga!” Membiarkan kebahagiaan Bella itu muncul kemudian melepask

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD