28. Ketiga Kakak Beradik

1029 Words

Vivi dan Zia saling menggenggam tangan, rasanya menakutkan sekali melihat ketiga kakak beradik itu saling tatap. Apalagi dalam situasi yang seperti ini. Pelik dan menegangkan. Dan bukannya takut, Lorenz yang mendengar itu malah tertawa. “Haha jadi begini nasib dirimu, Lee? Jadi b***k hina dari anak selingkuhan ibu?” kata Lorenz menghina. Destra yang tidak bisa menahan amarahnya lagi langsung bergerak, mengambil alih cengkraman Lee dan menghajarnya. “Jaga mulutmu, dia bukan b***k hina seperti yang kamu katakan!” sergah Destra setelahnya. Lorenz yang padahal sudah babak belur tetap tersenyum. Tidak, tertawa menghina lebih tepatnya. Ya, pria yang dulu cukup membuat Vivi dan Zia kagum itu sangat membuat mereka jengkel kali ini. “Lalu apa namanya kalau bukan b***k hina, Kakak tiri?” Menat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD